Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun pada BAB III. Rencana pembelajaran yang telah disusun tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan metode resitasi pemberian tugas. Sebelum melakukan penelitian pada siklus I dengan metode yang akan peneliti gunakan, maka peneliti melakukan pengambilan data nilai ulangan semester genap. Dari data tersebut diperoleh sekitar 60 siswa memiliki nilai dibawah rata-rata. Padahal nilai rata-rata kelas saat itu 56,33, sangat kecil jika dibandingkan dengan target yang akan peneliti capai yaitu 70. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, dapat diambil kesimpulan bahwa penyebabnya adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang masih sangat rendah. Sehingga sekolah tersebut perlu diberikan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, yaitu metode resitasi. Adapun pelaksanaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I ini adalah menyiapkan kelas tempat penelitian. Kelas tersebut adalah VIII A. Selanjutnya menyiapkan rencana pembelajaran, soal tes akhir siklus, lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, dan alat dokumentasi. Rencana pembelajaran dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator agar rencana pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di MTs Darussaadah Jakarta. Materi pelajaran pada siklus I ini diantaranya Pengertian persamaan linear dan sistem persamaan linear, pengertian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV, himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV, pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV. Lembar soal latihan dan tes akhir siklus dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa persiklus. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas siswa pada setiap pertemuan, pengamatan melalui lembar observasi dilakukan oleh observer. Lembar wawancara dipersiapkan untuk mewawancarai siswa, untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pemberian metode resitasi dalam pembelajaran matematika. Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu 60 siswa harus mendapat nilai ≥ 70 dari tes kemampuan pemecahan masalah matematika, dan dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang diberikan dengan baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pada siklus I terdiri dari empat kali pertemuan, pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, peneliti memberikan tugas kelompok dan siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa setiap kelompok. Pada pertemuan pertama masing- masing kelompok diberikan tugas diskusi materi pengertian persamaan linear dan sistem persamaan linear dan pengertian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV. Pada pertemuan ke dua, masing-masing kelompok diberikan tugas diskusi materi himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV. Pertemuan ke tiga, masing- masing kelompok diberikan tugas diskusi materi pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV. Guru mengarahkan jalannya diskusi serta mengkonstruksi pemahaman siswa tentang materi. Pada pertemuan ke empat, peneliti melakukan ujian tes akhir siklus I yang terdiri dari 5 soal yang berbentuk soal pemecahan masalah matematika. Adapun uraian proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan Pertama Kamis, 31 Juli 2008 Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit 2 jam pelajaran, dimulai pada pukul 10.30 sampai pukul 12.00. Terdapat 2 orang yang tidak hadir tanpa keterangan alpa. Guru matematika kelas VIII A hadir sebagai observer yang mengamati aktivitas siswa satu persatu kemudian dicatat pada lembar observasi. Selain itu obsever juga melakukan penilaian pada peneliti ketika mengajar di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Pada awal pembelajaran peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran serta menjelaskan metode yang akan digunakan selama pembelajaran berlangsung. Kemudian peneliti memberikan apersepsi, untuk menggali kembali materi prasyarat yang telah dimiliki siswa. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang sistem persamaan linear. Hanya dua orang siswa yang berani menjawab karena mereka masih ingat pelajaran setahun yang lalu sewaktu mereka duduk di kelas VII. Akan tetapi agar seluruh siswa memahami materi persamaan linear. Peneliti membuat skema tentang materi persamaan linear yang akan dipelajari dan mengulas sedikit tentang materi dengan menyimpulkan beberapa pendapat dari siswa yang menjawab. Kemudian siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok membahas pengertian persamaan linear dan sistem persamaan linear dan pengertian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV serta mencari letak perbedaan dari ketiga materi tersebut. Suasana diskusi berjalan dengan ramai dan kurang terkondisikan dengan baik, peneliti terkadang terlalu lama membimbing kelompok tertentu, sedangkan siswa lainnya terabaikan bahkan ada beberapa siswa melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan kegiatan belajar mengajar, seperti ngobrol dan mondar-mandir. Setelah 20 menit siswa berdiskusi, keenam kelompok menuliskan hasil diskusi mereka di papan tulis. Kemudian peneliti mengkonstruksi pemahaman siswa tentang materi dengan berinteraksi kepada siswa. Kemudian peneliti memberikan tugas resitasi yang berisi latihan soal pemecahan masalah sebanyak 5 soal. Soal tersebut tentang contoh-contoh persamaan linear agar siswa dapat membedakan pengertian 3 materi yang dipelajari hari ini. Siswa tampak kesulitan mengerjakan tugas. Peneliti akan memberikan reward nilai plus pada siswa 5 siswa pertama yang mengumpulkan tugas ke depan. Pada pertemuan ini peneliti memberikan tugas proyek membuat peta konsep tentang persamaan linear . Setelah semua siswa mengumpulkan tugas ke depan. Tugas dibahas bersama-sama. Kendala pada pertemuan ini adalah sebagian siswa menggunakan waktu diskusi untuk mengobrol dan bercanda . 2 Pertemuan kedua Selasa, 5 Agustus 2008 Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar berlangsung selama 2 x 45 menit 2 jam pelajaran, dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 08.30. Terdapat seorang siswa yang tidak hadir karena sakit. Pada pertemuan yang ke dua ini siswa mempresentasikan hasil tugas proyeknya dan kelompok lain menanggapinya. Pada saat peneliti meminta siswa untuk mengemukakan tugas proyek mereka, hanya beberapa siswa dalam kelompok yang berani mengemukakan tugasnya ataupun menuliskannya di depan kelas. Masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit untuk presentasi. Pada saat kelompok 3 presentasi ke depan, B6 malu- malu dan kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, karena B6 belum pernah berbicara didepan kelas sehingga suasana kelas menjadi ribut karena B6 mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan suara pelan. Akan tetapi berbeda dengan kelompok 4 yaitu D2, dia sangat percaya diri dan lantang dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya sehingga suasana kelas pun tidak terlalu ribut dan kelompok lainnya bisa menyimak apa yang dipresentasikan D2. Peneliti mengarahkan jalannya diskusi dan mengkonstruksi pemahaman siswa tentang materi. Setelah 30 menit diskusi berlalu, peneliti menjelaskan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel PLDV. Kemudian peneliti menerapkannya ke dalam soal-soal pemecahan masalah matematika sebagai beberapa contoh untuk siswa pahami. Akan tetapi peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab contoh soal yang diberikan, setelah itu peneliti menjelaskan bagaimana cara memahami soal pemecahan masalah tersebut dan cara menyelesaikannya. Peneliti memberikan latihan soal pemecahan masalah kepada siswa. Adapun kendala pada pertemuan ini, siswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah, sehingga hampir semua siswa bertanya, bahkan ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab semua soal. 3 Pertemuan ketiga Kamis, 7 Agustus 2008 Sebagaimana biasa, kegiatan belajar berlangsung selama 2 x 45 menit 2 jam pelajaran, dimulai pada pukul 10.30 sampai pukul 12.00. Terdapat seorang siswa yang tidak hadir karena sakit. Pada pertemuan kali ini, peneliti mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa. Pada saat pembagian kelompok suasana kelas ribut. Setelah keadaan terkendali, tugas diskusi dapat dimulai. Masing-masing kelompok ditugaskan mendiskusikan pengertian dan perbedaan antara persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel. Kemudian peneliti mengawasi jalannya kerja kelompok untuk menanggapi kelompok yang ingin bertanya atau kurang mengerti dengan soal yang mereka dapatkan dan kerja kelompok tersebut diberikan waktu oleh peneliti selama 30 menit. Setelah waktu kerja kelompoknya selesai, kemudian peneliti meminta kepada setiap kelompok untuk mempersiapkan hasil kerja kelompoknya untuk dipresentasikan di depan kelas dengan menunjuk dua orang untuk mempresentasikan yang bertugas sebagai notulen dan presentator. Kendala pada pertemuan ini yaitu masih ada beberapa siswa yang bercanda pada saat diskusi berlangsung. Gambar 1. Situasi kelas ketika diskusi 4 Pertemuan ke empat Selasa, 12 Agustus 2008 Pada pertemuan ini dilaksanakan tes akhir siklus I. Tes ini diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII A dalam bentuk essay berjumlah 5 soal. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan pertama sampai ke tiga. Tes dilaksanakan selama 2 x 45 menit 2 jam pelajaran. Pada saat tes berlangsung ketergantungan siswa pada temannya dalam menjawab soal masih sangat terlihat. Beberapa siswa terlihat kesulitan menjawab soal dapat dilihat pada lampiran 4. Tetapi siswa-siswa yang awalnya sudah memiliki prestasi yang baik dalam belajar, dapat mengerjakan tes yang diberikan dengan baik.

c. Tahap Observasi