Kasus gratifikasi Wakil Ketua DPRD Kota Pangkalpinang Kasus gratifikasi Gayus Tambunan

c. Keris Adat Komisioner KY

Pelapor : Taufiqurrohman Syahuri Dalam paraktek, pemberian itu juga dilakukan oleh masyarakat hukum adat melalui para tetua adat. Hal ini dialami oleh Komisioner KY Komisi Yudisial, Taufiqurrohman Syahuri, yang melaporkan pemberian para tetua adat Minangkabau ke KPK. Pemberian tersebut dilaksanakan saat pemberian gelar adat Malin Palito Undang orang cerdik, pandai yang sederhana yang menerangi hukum, kepada Taufiq oleh Nagari Luwak Pagaruyung. Barang-barang gratifikasi itu antara lain yakni topi, keris, selendang, dan sandal. Menurut Taufiq, dirinya diberikan sebuah keris bertuliskan huruf Arab adalah sebagai simbolis agar lembaganya mengirimkan Hakim-Hakim yang paham dan menguasai hukum adat Minanglah yang ditugaskan ke Sumatera Barat. 93

2. Contoh gratifikasi yang tidak dilaporkan

a. Kasus gratifikasi Wakil Ketua DPRD Kota Pangkalpinang

Terdakwa : Drs. H. Malikul Amjad Tekait gratifikasi, Jaksa mendakwa Malikul Amjad telah menerima pemberian diluar penghasilan tetapnya berupa 3 tiga lembar cek yang jumlah keseluruhannya Rp. 40.000.000,- empat piluh juta rupiah dari Drs. Umar HS selaku Kepala Badan Keuangan Daerah Pangkalpinang yang masing-masing cek bernomor: 1. Cek No. CA 117405 senilai Rp. 20.000.000,- Dua puluh juta rupiah. 2. Cek No. CA 178623 senilai Rp. 10.000.000,- Sepuluh juta rupiah. 93 Centroone, Komisioner KY Laporkan Pemberian Keris Tetua Adat Minangkabau, ireport.centroone.comnews201503ykomisioner-ky-laporkan-pemberian-keris-tetua-adat- minangkabau, diakses Senin, 11 Mei 2015 pukul 13:06:25 WIB. 3. Cek No. CA 178521 senilai Rp. 10.000.000,- Sepuluh juta rupiah. Dalam kasus ini terdapat dua putusan pengadilan, yaitu PutusanPengadilan Negeri Pangkalpinang No. 12Pid-BTPK2014PN.Pkp tanggal 3 Maret 2014, yang dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Bangka Belitung No. 03PIDTPK2014PT BABEL tanggal 12 Maret 2014. Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada terdakwa yaitu pidana penjara selama 4 empat tahun dan denda sejumlah Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 2 dua bulan, serta menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 40.000.000,- empat puluh juta rupiah, yang apabila tidak dipenuhi diganti dengan pidana penjara selama 1 satu tahun.

b. Kasus gratifikasi Gayus Tambunan

Terdakwa : Gayus Halomoan Partahanan Tambunan Terdakwa didakwa dalam sejumlah perkara korupsi, pencucian uang dan satu tindak pidana umum. Terkait dengan penerapan Pasal Gratifikasi, Jaksa mendakwa Gayus telah menerima Gratifikasi sejumlah: 1. Rp925.000.000,00 dari Roberto Santonius; USD 3,500,000.00 tiga juta lima ratus ribu dollar Amerika dari Alif Kuncoro Dakwaan Kesatu Primair 2. USD659,800.00 enam ratus lima puluh Sembilan ribu delapan ratus dollar Amerika dan SGD9,680,000.00 Sembilan juta enam ratus delapan puluh ribu dollah Singapura sementara penghasilan bersih Gayus sebagai Penelaah keberatan di Direktorat Keberatan dan Banding Direktorat Jenderal pajak pada tahun 2008 sebesar Rp9.263.600,00bulan dan tahun 2009 sebesar Rp9.559.300,00 Dakwaan Kedua Primair Gayus Tambunan sebagai penerima gratifikasi tidak pernah melaporkan penerimaan tersebut kepada Direktorat Gratifikasi KPK sejak tahun 2004 sampai dakwaan diajukan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kasus ini terdapat tiga putusan pengadilan, yaitu: Putusan No. 34Pid.BTPK2011PN.Jkt.Pst tanggal 1 Maret 2012; Putusan No. 22PidTPK2012PT.DKI tanggal 21 Juni 2012; dan dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 52 KPid.Sus2013 tanggal 26 Maret 2013. Pengadilan menjatuhkan pidana penjara 8 delapan tahun dan denda Rp1.000.000.000.- satu milyar rupiah dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti pidana kurungan 4 empat bulan. Selain itu, sejumlah asset Gayus juga dirampas untuk Negara, yaitu: 1. Uang tunai sejumlah Rp201.089.000,00 dan SGD9,980,034.00 dan USD659,800.00 2. Saldo akhir tabungan sejumlah Rp4.582.305.062,39 dan USD 718,868.02 3. Saham milik Gayus Halomoan P. Tambunan di PT. Etrading Pada bagian pertimbangan, Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menegaskan beberapa hal Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi No. 34Pid.BTPK2011PN.Jkt.Pst, yaitu: “Pasal 12B ayat 1 UU Tindak Pidana Korupsi dipandang sebagai Tindak Pidana Suap Pasif” a. Luasnya pengertian gratifikasi oleh undang-undang menunjukkan bahwa pemberian dalam bentuk apa saja, dari siapa saja dan dengan motivasi apa saja, dalam pasal ini justru hanya dibatasi pada segi subjek hukum penerima, yaitu memenuhi kriteria Pegawai NegeriPenyelenggara Negara; b. Gratifikasi wajib dilaporkan dan dalam hal tempo tertentu tidak dilaporkan maka setiap penerimaan tersebut harus dianggap sebagai “Suap”; c. Meskipun hakim menilai JPU gagal membuktikan penerimaan gratifikasi dari Alif Kuncoro dan Denny Adrianz terkait dengan pengurusan perkara banding pajak, namun karena Terdakwa tidak dapat membuktikan asal-usul dana sesuai dengan ketentuan Undang- undang, hakim tetap menegaskan hal tersebut tidak mengurangi peran terdakwa atas telah terbuktinya menerima gratifikasi.

c. Kasus gratifikasi Anggota DPRD Kabupaten Tangerang

Dokumen yang terkait

Pembuktian Terbalik Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

3 71 102

Eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pemberantasan Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Di Semarang)

0 34 179

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PADA UNDANG UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI

0 8 59

Undang Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 1

Undang-Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 29

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MELALUI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

0 0 15

BAB II PERKEMBANGAN GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA A. Perkembangan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia - Perkembangan Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi Menurut

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perkembangan Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia

0 0 26