Gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan

a. Ketentuan Pasal 12B Undang-Undang No. 32 Tahun 1999 jo.Undang- Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. b. Ketentuan Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang No. 32 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Atas perbuatannya tersebut, terdakwa dijatuhi hukuman berupa 1 satu tahun penjara dan denda sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, yang apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 satu bulan. Selain itu, barang bukti berupa uang sebesar Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah dan Rp. 18.000.000,- delapan belas juta rupiah dirampas untuk negara. 94

3. Gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan

Gratifikasi tidak selalu harus dilaporkan kepada KPK, Berdasarkan Surat No. B-14301-13012013 tentang Himbauan Terkait Gratifikasi yang diterbitkan oleh KPK, disebutkan beberapa gratifikasi yang tidak perlu dilaporkan yaitu : a. Diperoleh dari hadiah langsungundian, diskonrabat, voucher, point rewards atau suvenir yang berlaku umum dan tidak terkait kedinasan; b. Diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis kejuaraanperlombaankompetisi dengan biaya sendiri dan tidak terkait kedinasan; c. Diperoleh dari keuntunganbunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham yang berlaku umum dan tidak terkait kedinasan; 94 Putusan Pengadilan Negeri Tangerang, Putusan No. 1884Pid. B2010PN.TNG, yang diperkuat dengan Putusan Pengadilan Tinggi Banten, Putusan No. 5Pid.SUS2011PT.BTN, yang diperkuat dengan Putusan Mahkamah Agung, Putusan No. 1136KPid.SUS2012. d. Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak terkait dari tupoksi pegawai negeri atau penyelenggara negara, tidak melanggar konflik kepentingan atau kode etik pegawai dan dengan izin tertulis dari atasan langusng; e. Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; f. Diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; g. Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf f dan g terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaanadattradisi dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; h. Diperoleh dari pihak terkait dengan musibah dan bencana, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan dengan penerima gratifikasi; i. Diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan atau kegiatan lain sejenis yang berlaku secara umum berupa seminar kit, sertifikat dan plakatcinderamata, dan j. Diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan sajianjamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum. Berdasarkan Surat Himbauan KPK tersebut, dapatlah dipahami bahwa pemberian hadiah kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara tidaklah dilarang, asalkan pemberian itu tidak berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

BAB IV PENGATURAN GRATIFIKASI DI BEBERAPA NEGARA

BERDASARKAN PERATURAN TENTANG PEMBERANTASAN KORUPSI YANG BERLAKU

A. Pengaturan Gratifikasi di India

Korupsi merupakan masalah yang terjadi hampir di seluruh negara. Sama halnya dengan Indonesia, India juga merupakan negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Pada tahun 2014, berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi yang dikeluarkan oleh Transparency International, India berada dalam peringkat ke 85 bersama dengan Filipina, Jamaika dan Peru. 95 Menurut Singh, penyebab terjadinya korupsi di India ialah kelemahan moral, tekanan ekonomi, hambatan struktur administrasi, dan hambatan struktur sosial. 96 Selain segala bentuk kecurangan yang dilakukan oleh pegawai negeri, pelanggaran dalam jabatan dan suap, gratifikasi pun telah diatur sebagai salah satu bentuk korupsi di India. Dalam Pasal 7 India Prevention of Corruption Act, 1988, dinyatakan bahwa gratifikasi merupakan segala bentuk penerimaan yang Di India, peraturan mengenai korupsi pertama sekali diatur di dalam India Penal Code IPC. Namun saat ini, India telah memiliki undang-undang pemberantasan korupsi yang disebut India Prevention of Corruptioan Act, 1988. Undang-undang pemberantasan korupsi ini dibentuk untuk menambah dan mengubah peraturan mengenai korupsi yang telah ada sebelumnya, yang penerapannya ditujukan kepada pegawai negeri. 95 VOA, Indonesia di Peringkat 107 Indeks Persepsi Korupsi, www.voaindonesia.comcontentindonesia-peringkat-ke-107-indekspersepsikorupsi2543860.html, diakses Kamis, 14 Mei 2015 Pukul 12:04:13 WIB. 96 Septiana Dwiputrianti, Memahami Strategi Pemberantasan Korupsi Di Indonesia, http:www.academia.edu1590154Memahami_Strategi_Pemberantasan_Korupsi_di_Indonesia_U nderstanding_the_Strategy_for_Eradicating_Corruption_in_the_Case_of_Indonesia_, diakses Kamis, 14 Mei 2015 Pukul 12:31:23 WIB.

Dokumen yang terkait

Pembuktian Terbalik Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

3 71 102

Eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pemberantasan Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Di Semarang)

0 34 179

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PADA UNDANG UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI

0 8 59

Undang Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 1

Undang-Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 29

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MELALUI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

0 0 15

BAB II PERKEMBANGAN GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA A. Perkembangan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia - Perkembangan Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi Menurut

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perkembangan Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia

0 0 26