27 b. Seseorang dikatakan buta untuk pendidikan bila mempunyai
ketajaman penglihatan 20200 atau kurang pada bagian mata yang terbaik setelah mendapat perbaikan yang diperlukan atau mempunyai
ketajamaan penglihatan lebih dari 20200 tetapi mempunyai keterbatasan dalam lantang pandangnya sehingga luas daerah
penglihatannya membentuk sudut tidak lebih dari 20 derajat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tunanetra
adalah kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya baik struktural dan atau fungsional organ mata sehingga tidak dapat berfungsi
secara normal.
2. Penyebab Tunanetra
Rusaknya indra penglihatan seseorang hingga membuat buta atau penglihatan kurang tidaklah mungkin tanpa dipengaruhi oleh faktor-
faktor penyebabnya. Setiap orang tidak menginginkan dalam hidupnya mengalami suatu cacat, apalagi menjadi tunanetra. Karena orang yang
mengalami ketunanetraan dalam mengerjakan sesuatu akan terbatas dan mengalami kesulitan sehingga harus memerlukan bantuan.
Selanjutnya menurut Heather Mason Purwaka Hadi, 2005: 39 menyebutkan beberapa penyebab ketunanetraan adalah:
a. Faktor genetik atau herediter: beberapa kelaianan penglihatan bisa di dapat akibat diturunkan dari orang tua misalnya buta warna,
albinism, retinitis pigmentosa. Seorang wanita yang kelihatannya
28 normal, tetapi secara genetis dapat membawa sifat carriers suatu
kelainan penglihatan. b. Perkawinan sedarah: banyak ditemukan ketunanetraan pada anak
hasil perkawinan dekat, misalnya keluarga dekat in-cest. Pola ini menyebabkan secara genetis rentan untuk menurunkan sifat,
termasuk penyakit atau kelainan. c. Proses kelahiran: mengalami trauma pada saat proses kelahiran, lahir
prematur, berat lahir kurang dari 1.300 gram, kekurangan oksigen akibat lamanya proses kelahiran, anak dilahirkan dengan
menggunakan alat bantu. d. Penyakit anak-anak yang akut sehingga berkomplikasi pada organ
mata, infeksi virus yang menyerang syaraf dan anatomi mata, tumor otak yang menyerang pusat syaraf organ penglihatan.
e. Kecelakaan: tabrakan yang mengenai organ mata, benturan terjatuh, dan trauma lain secara langsung atau tidak langsung mengenai organ
mata; tersetrum aliran listrik, terkena zat kimia, terkena cahaya tajam.
f. Perlakuan kontinyu dengan obat-obatan: beberapa obat untuk penyembuh suatu penyakit tertentu ada yang berefek negatif
terhadap kesehatan atau demikian juga penggunaan obat yang over dosis sangat berbahaya terhada organ-organ lunak seperti mata.
g. Infeksi oleh binatang juga dapat merusak organ-organ selaput mata yang tipis, bahkan dapat mengakibatkan penyakit bergulma atau
29 borok ulkus infeksi pada selaput mata akhirnya berkembang ke
mata bagian dalam. h. Beberapa kondisi kota dengan suhu panas, menyebabkan udara
mudah bergerak dan membawa bibit penyakit kering yang masuk ke mata, pada daerah kering biasa ditemukan penyakit mata jenis
trachoma. Randall T. Jones Purwaka Hadi, 2005: 44 menyusun tabel
penyebab terjadinya ketunanetraan, yang dapat dimodifikasi sebagai berikut:
30 Tabel 1. Penyebab Ketunanetraan
Modifikasi dari Randall T. Jose, 1985: 8-17 Penyebab Ketunanetraan
Jenis Ketunanetraan 1. Keturunan
atau kelahiran
bawaan.
2. Pengaruh obat-obatan, infeksi, dan kurang gizi selama proses
kehamilan. 3. Usia.
4. Luka kepala atau kemasukan logam aasing pada organ mata.
5. Perubahan struktur akibat operasi atau pembedahan mata.
6. Ketidakmampuan fungsi saluran cairan organ mata.
7. Terkena jamur dari kotoran hewan.
8. Penyakir diabetes dan akibat benturan pada kepala.
9. Kekurangan oksigen pada kasus kelahiran prematur.
10. Masuknya virus pada janin dan infeksi oleh virus taxoplasma
selama kehamilan. Achromatopsia buta warna total
Albinism kekurangan pigmen Aniridea
Cataracts Congenital Coloboma
Diabetes Melitus Degenerative Myopia penglihatan
dekat Glaucoma Congenital
Keratokonus
Marfan’s Syndrome Retinis PIgmentosa
Cataracts Congenital Cataract karena ketuaan
Cataract traumatik
Glaucoma dewasa Glaucoma serangan akut
Histoplasmosis Retinal Detachment
Retrolental Fibroplasia Taxoplasmosis rubella
Uraian di atas munculnya ketunanetraan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa disadari. Menurut Anastasia Widdjajantin 1996:
22 juga menjelaskan penyebab ketunanetraan ditinjau dari sudut intern dan ekstern, yaitu:
31 a. Faktor intern
Faktor intern merupakan penyebab kecacatan yang timbul dari dalam diri orang tersebut
1 Perkawinan keluarga. 2 Perkawinan antar tunanetra.
b. Faktor ekstern 1 Penyakit sifilis atau raja singa atau rubella.
2 Malnutrisi berat. 3 Kekurangan vitamin A.
4 Diabetes mellitus. 5 Tekanan darah tinggi.
6 Stroke. 7 Radang kantung air mata.
8 Radang kelenjar kelompak mata. 9 Hemangioma.
10 Retinoblastoma. 11 Cellutis orbita.
12 Glaucoma. 13 Fibroplasi retrolensa.
14 Efek obat atau zat kimiawi. Berdasarkan penjelasan penyebab terjadinya ketunanetraan di atas
dapat disimpulkan bahwa terjadinya ketunanetraan pada seseorang baik
32 buta total atau hilang penglihatan sebagian dapat berasal dari faktor
internal dan faktor eksternal.
3. Klasifikasi Tunanetra