494
Lampiran 13. Keabsahan Data AH KEABSAHAN DATA
Nama Subjek: AH A. Positif terhadap diri
1. Memiliki sikap optimis terhadap diri sendiri
Sumber Informasi
Kesimpulan Subjek AH
Menurut AH sikap optimis penting
untuk memandang
masa depan dengan pasti. Pada awal mengalami tunanetra total
ada penolakan dan kekecewaan tapi sekarang sudah menerima
dan tidak menganggap suatu masalah serta dalam menjalani
kehidupan sehari-hari dengan rasa yakin dan merasa seperti
orang biasa. Jika menghadapi masalah AH fokus mencari
solusi. AH dapat optimis dari dukungan orang tua.
Pada awal tunanetra total AH
masih menolak,
merasa kecewa dan takut jika gelap. Tapi sekarang
AH memiliki
sikap optimis terhadap diri
sendiri karena AH sudah bisa menerima keadaan
tunanetra
total dari
dukungan orang tua dan ada
keyakinan pada
agama. Dalam menjalani hidup AH penuh rasa
yakin, semangat,
mandiri dan
terus berusaha.
Jika menghadapi
masalah AH
akan bercerita
kepada orang dekat dan berusaha mencari solusi.
Teman dekat AL AH memiliki sikap optimis. AH menerima kondisinya sekarang
dan bersyukur.
Jika menghadapi
masalah AH
bercerita pada
teman dan
berusaha meminta
tolong. Usaha AH dalam menjalani
hidup sehari-hari
dengan semangat dan berusaha. AH
dapat optimis kembali dari Al- Quran atau Al-Hadits serta
pengajian.
Orang tua DWT AH optimis. Awal tunanetra
total AH takut gelap tapi sekarang percaya diri dan dapat
menghargai diri seperti orang biasa. Jika menghadapi masalah
AH bercerita dan mencari solusi. Usaha AH menjalani
hidup
sehari-hari dengan
semangat dan sudah mandiri. Cara AH dapat optimis kembali
dari mendalami agama.
495
2. Percaya terhadap diri sendiri
Sumber Informasi
Kesimpulan Subjek AH
Sebelum tunanetra total AH tidak
ingat sikap
percaya dirinya karena masih kecil.
Pada awal tunanetra total AH minder, merasa tidak berharga
dan berbeda tapi sekarang sudah tidak menjadi masalah
dan sepenuhnya bisa menerima. Rasa
percaya diri
AH bertambah dengan mengingat
prestasi yang telah diraih. AH tidak akan merepotkan orang
lain selama bisa melakukannya sendiri. Cara AH membangun
percaya dirinya melalui buku motivasi,
agama, ceramah,
kisah orang hebat. Sebelum tunanetra total
AH kurang percaya diri. Pada awal tunanetra total
AH tidak percaya diri tapi
sekarang sudah
percaya diri karena AH mendengarkan
buku motivasi, kisah orang
sukses serta keyakinan pada agama. Sedangkan
hal
yang dapat
menambah rasa percaya diri
AH dengan
mengingat prestasi masa lalu dan Allah. Dalam
melakukan aktivitas AH hanya meminta tolong
jika benar-benar tidak mampu
mengerjakan. Sehingga untuk saat ini
AH memiliki
rasa percaya diri yang baik.
Teman dekat AL AH sangat percaya diri. Hal yang membuat AH tambah
percaya diri dari cerita agama. AH hanya meminta bantuan
jika hal tersebut benar-benar tidak bisa dilakukan AH. Cara
AH membangun percaya diri dari agama dan keluarga AH.
Orang tua DWT Sebelum tunanetra total AH
kurang percaya diri. Pada awal tunanetra total AH takut tapi
sekarang percaya diri. Hal yang menambah percaya diri AH
karena ada Allah. AH meminta bantuan jika yang tidak bisa.
Cara AH membangun percaya diri dari kisah orang sukses, Al-
Qur’an dan ceramah.
3. Memiliki keyakinan positif dengan kondisi saat ini