19 yang akan mengarahkan pada pembentukan sikap individu untuk
mudah menerima diri karena tidak adanya penolakan. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat perbedaan faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan diri yaitu pendidikan dan dukungan sosial dengan konsep diri yang stabil dan kondisi emosi yang
menyenangkan. Namun, perbedaan tersebut dapat digunakan untuk saling melengkapi karena penerimaan diri juga berkaitan dengan faktor yang
ada dalam diri dan di luar diri. Sehingga dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri menjadi faktor pendidikan,
dukungan sosial, konsep diri, dan kondisi emosi yang menyenangkan.
4. Faktor-Faktor yang dapat Meningkatkan Penerimaan Diri
Individu yang ingin meningkatkan penerimaan diri perlu memperhatikan beberapa faktor yang ada. Menururt Hurlock 2011: 259
faktor yang paling penting dalam penerimaan diri adalah: a. Aspirasi Realistis
Supaya individu menerima dirinya, ia harus realistis tentang dirinya dan tidak mempunyai ambisi yang tidak mungkin tercapai. Ini tidak
berarti bahwa individu harus mengurangi ambisi atau menentukan sasaran di bawah kemampuan. Sebaliknya individu harus
menetapkan sasaran yang di dalam batas kemampuan diri, walaupun batas ini lebih rendah dari apa yang dicita-citakan.
20 b. Keberhasilan
Bila tujuan itu realistis, kesempatan berhasil sangat meningkat. Lagi pula,
agar individu
menerima dirinya,
individu harus
mengembangkan faktor peningkat keberhasilan supaya potensinya berkembang secara maksimal. Faktor peningkat keberhasilan ini
mencakup keberanian mengambil inisiatif dan meninggalkan kebiasaan menunggu perintah apa yang harus dilakukan, teliti dan
bersungguh-sungguh dalam apa saja yang dilakukan, bekerja sama dan mau melakukan lebih dari semestinya.
c. Wawasan diri Kemampuan dan kemauan menilai diri secara realistis serta
mengenal dan menerima kelemahan serta kekuatan yang dimiliki, akan
meningkatkan penerimaan
diri. Tiap
tahun dengan
bertambahnya usia dan pengalaman sosial, individu harus mampu menilai dirinya dengan lebih akurat.
d. Wawasan sosial Kemampuan melihat diri seperti pandangan orang lain melihat dapat
menjadi suatu pedoman untuk perilaku yang memungkinkan individu memenuhi harapan sosial. Sebagai kontras, perbedaan
mencolok antara pendapat orang lain dan pendapat anak tentang dirinya akan menjurus ke perilaku yang membuat orang lain kesal
dan menurunkan penilaian orang lain tentang dirinya.
21 e. Konsep diri yang stabil
Bila individu melihat dirinya dengan satu cara pada satu saat dan cara lain pada saat yang lain kadang-kadang menguntungkan dan kadang-
kadang tidak, individu menjadi ambivalen tentang dirinya. Untuk mencapai kestabilan seperti halnya dengan konsep diri yang
menguntungkan, orang yang berarti dalam hidupnya harus menganggap individu secara menguntungkan sebagian besar waktu.
Pandangan individu membentuk dasar bayangan cermin individu tentang dirinya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang dapat meningkatkan penerimaan diri adalah aspirasi realistis,
keberhasilan, wawasan diri, wawasan sosial, konsep diri yang stabil.
5. Pentingnya Penerimaan Diri