Tingkat Penerimaan Diri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

17

2. Tingkat Penerimaan Diri

Penerimaan diri memiliki skor tinggi dan skor rendah sebagai bahan ukur untuk mengetahui tingkat penerimaan diri individu. Menurut Ryff Papalia, Olds, dan Feldman, 2009: 529 penerimaan diri dibagi dalam skor tinggi dan skor rendah, yaitu: a. High Skor: possesses a positive attitude toward the self; acknowledges and accepts multiple aspects of self including good and bad qualities; feels positive about past life. b. Low skor: feels dissatisfield with self; is disappointed with what has occurred in past life; is troubled about certain personal qualities; wishes to be different than what he or she is. Penjelasan dari Ryff tentang skor tinggi terdiri dari: memiliki sikap positif terhadap diri, mengakui dan menerima kualitas diri yang baik dan buruk, merasa positif tentang kehidupan masa lalu. Sedangkan untuk skor rendah terdiri dari: merasa tidak puas dengan diri, kecewa dengan yang telah terjadi di kehidupan masa lalu, bermasalah tentang kualitas pribadi tertentu, ingin menjadi berbeda dari diri. 18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

Penerimaan diri setiap individu tentu berbeda, perbedaan tersebut karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada. Menurut Endah Puspita Sari dan Sartini Nuryoto 2002: 77 faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri adalah: a. Pendidikan Faktor pendidikan mempengaruhi penerimaan diri dimana individu yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi pula dalam memandang keadaan dirinya. b. Dukungan Sosial Penerimaan diri akan semakin baik apabila ada dukungan dari lingkungan sekitar, hal ini dikarenakan individu yang mendapat dukungan sosial akan mendapat perlakuan yang baik dan menyenangkan. Sedangkan menurut Chaplin Arry Avrilya Purnaningtyas, 2013: 6-7 berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri adalah: a. Konsep diri yang stabil individu yang mempunyai konsep diri yang stabil akan melihat dirinya dari waktu ke waktu secara konstan dan tidak akan berubah-ubah. b. Kondisi emosi yang menyenangkan dengan tidak menunjukkan tidak adanya tekanan emosi sehingga memungkinkan indivdu untuk memilih yang terbaik dan sesuai dengan dirinya selain itu individu juga memiliki sikap yang positif dan menyenangkan 19 yang akan mengarahkan pada pembentukan sikap individu untuk mudah menerima diri karena tidak adanya penolakan. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri yaitu pendidikan dan dukungan sosial dengan konsep diri yang stabil dan kondisi emosi yang menyenangkan. Namun, perbedaan tersebut dapat digunakan untuk saling melengkapi karena penerimaan diri juga berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri dan di luar diri. Sehingga dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri menjadi faktor pendidikan, dukungan sosial, konsep diri, dan kondisi emosi yang menyenangkan.

4. Faktor-Faktor yang dapat Meningkatkan Penerimaan Diri