482 3. Memiliki keyakinan positif dengan kondisi saat ini
Peneliti : Bagaimana pergaulan anak anda dengan orang-orang disekitar?
MSH : Kalau sama pemuda-pemuda itu pergaulannya itu
jauh karena GR itu ya tidak pasti ada dirumah, kalau dulu ya masih kecil ya teman-temannya itu ya dateng
kesini masih sekolah pada belajar disini pada main- main disini kadang-kadang ya tidur sini.
Peneliti : Bagaimana dengan keyakinan anak anda sekarang untuk menjalani kehidupan sehari-hari?
MSH : Ya kalau sekarang itu kelihatannya mantep yakin
soalnya sekarang sudah biasa pergi kemana-mana itu ya yakin, kalau tidak yakin kan tidak bisa pergi
kemana-mana. 30
Peneliti : Bagaimana dengan cita-cita atau harapan anak anda kedepan setelah mengalami kondisi ini?
MSH : Ya kalau cerita cita-citanya itu ya yang penting itu
cuma bisa bekerja bisa cari uang kalau punya keluarga biar bisa memberi makan keluarga cuma gitu.
B. Mengakui dan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri
1. Ikhlas menerima kekurangan diri Peneliti : Bagaimana sikap ikhlas anak anda pada awal
mengalami kondisi tunanetra total? MSH
: Kalau awal-awalnya itu kelihatan susah seperti itu ikhlasnya.
Peneliti : Bagaimana sikap ikhlas anak anda saat ini dengan kondisi sekarang?
35 MSH
: Sudah kalau
sekarang sudah
dapat ikhlas
Alhamdulillah baik. Peneliti : Bagaimana cara anak anda untuk dapat ikhlas
menerima kekurangan diri? MSH
: Ya paling dari orang tua, keluarga, mbak-mbake itu ya dukung ya itu dapat ikhlas cuma aku doakan
supaya kamu besuk dapat pekerjaan terus harusnya ya semangat ya menerima karena sudah tau kemana-
mana sudah dapat ikhlas ya sudah pasrah sama Allah.
Peneliti : Pernahkah ibu mendengar bahwa anak anda menyampaikan Tuhan tidak adil karena anda
mengalami kondisi sekarang? MSH
: Tidak, tidak pernah dengar. 40
Peneliti : Apakah anak anda masih memiliki keinginan untuk dapat melihat kembali?
MSH : Ya kalau yang sebenarnya itu pengen sembuh bisa
lihat lagi kayak dulu cuma ya usaha sudah bagaimana
483 lagi belum berhasil ya semoga Tuhan memberikan
mukjizat cuma kayak gitu. Peneliti : Bagaimana sikap anak anda dengan kekurangan diri
yang dimiliki? MSH
: Sekarang itu sudah sudah bebas sudah bisa menerima. 2. Mengenali kelebihan yang dimiliki
Peneliti : Menurut ibu kelebihan apa yang anak anda miliki? 45
MSH : Kalau kelebihan GR itu kepinterannya otakknya itu
lancar cerdas. Peneliti : Bagaimana peran dan respon lingkungan keluarga
dengan kelebihan yang anak anda miliki? MSH
: Dasarnya otaknya GR itu cerdas terus semuanya menyemangati ya itu bisa sekolah ya sama mbak-
mbaknya itu ya kamu kepengen sepatu apa tak belikan sepatu sepak bola dibelikan.
Peneliti : Bagaimana sikap anak anda dengan kelebihan yang dimiliki?
MSH : Ya sikapnya itu ya bersyukur sama kelebihannya itu
yang diberikan kecerdasan ya tidak sombong. 50
3. Mengetahui kekurangan yang dimiliki Peneliti : Menurut ibu kekurangan apa yang anak anda miliki?
MSH : Ya kalau di rumah itu ya pendiamnya, bicaranya itu
kurang cerdas ya yang penting itu ya kalau gak ditanya tidak cerita apa-apa.
Peneliti : Apakah anak anda pernah bercerita dengan kondisi tunanetra total adalah sebuah kekurangan bagi
dirinya? MSH
: Tidak, tidak pernah cerita ya tetap pendiam, saya dulu cuma tanya habis operasi itu matanya gimana? Ya
kalau lampu itu kelihatannya ya masih remang- remang cuma kayak gitu aja.
Peneliti : Bagaimana sikap anak anda dengan kekurangan yang dimiliki?
55 MSH
: Ya sikapnya ya sama aja, ya tidak ada yang gimana- gimana ya masih tetap pendiam itu tadi.
4. Dapat mengembangkan kelebihan yang dimiliki Peneliti : Bagaimana tindakan anak anda sekarang dengan
kelebihan yang dimiliki? MSH
: Ya kelebihan GR itu kepinterane ya otakknya itu lancar buat kuliah yang tenan tidak buat aneh-aneh.
Peneliti : Bagaimana cara anak anda untuk mengembangkan kelebihan yang dimiliki?
MSH : Baca buku ya belajar sendiri sama adiknya, ya tekun
GR itu dari sekolah kalau pulangnya jam empat jam setengah 4 yang saat SMA itu ya nanti cuma paling-
60
484 paling mandi, makan, ya terus cuma di kamar baca
buku. Peneliti : Pernahkah anak anda mengikuti suatu acara atau
perlombaan? MSH
: Kalau di sekolah ada dulu itu lomba matematika di SMP itu ya tidak juara, cuma itu SLB malah dapat
juara terus, matematika ada di Jakarta juara 1, kalau di SMA tidak pernah lomba, ya cuma itu kegiatannya
sepak bola ya bisa juara 1.
485
REDUKSI WAWANCARA ORANG TUA Nama key informan : MSH
Wawancara ke
: Kedua dengan key informan Tanggal wawancara : Rabu, 25 Mei 2016
Tempat
: Gunungkidul Waktu
: 15.30-17.30 C. Positif dengan kehidupan masa lalu
1. Dapat menerima pengalaman masa lalu Peneliti : Bagaimana anak anda menyikapi pengalaman masa
lalu baik positif atau negatif dalam hidupnya? MSH
: Ya saya kurang tau karena ya GR itu tidak pernah cerita kenapa-kenapa sama saya.
Peneliti : Apakah anak anda memiliki pengalaman masa lalu yang mengganggu kehidupannya sekarang?
MSH : Tidak pernah cerita, tidak, dari mana dari lomba-
lomba itu aja kalau tidak saya tanya tidak cerita tidak pernah.
Peneliti : Menurut ibubapak pengalaman apa yang paling membuat bahagia anak anda sebelum kondisi
tunanetra total? 5
MSH : Ya menurut saya itu kalau GR bahagia ya cuma
sekarang bisa sekolah bisa mandiri, ya kalau sebelum tunanetra itu ya yang semangat sekolah kepengennya
ya kegiatannya sepak bola itu dulu.
Peneliti : Menurut ibu pengalaman apa yang paling membuat sedih anak anda sebelum kondisi tunanetra total?
MSH : Tidak pernah, tidak pernah cerita ya yang penting itu
mau sekolah diberik sangun cuma gitu. Peneliti : Menurut ibu apakah ada pengalaman masa lalu yang
masih tidak anak anda terima hingga sekarang? MSH
: Saya tidak tau, lha bagaimana ya soalnya GR ini tadi memang anaknya pendiam dari kecil sulit yang bicara
ya pengalaman yang tunanetra itu ya In Shaa Allah itu sudah dapat menerima GR.
10
2. Mampu memotivasi diri dari pengalaman masa lalu Peneliti : Bagaimana cara anak anda menumbuhkan semangat
kembali dengan kondisi sekarang? MSH
: Ya caranya itu tadi dari pikirannya GR sendiri itu, dari orang tua ya sama dukungan keluarga.
Peneliti : Menurut ibu apakah ada pengalaman masa lalu yang dapat membuat anak anda semangat dalam menjalani
hidup? MSH
: Ya paling itu banyak yang menyemangati dari teman- temannya, guru-gurunya di SLB itu, guru di SMA pas
kesini dulu itu, geh keluarga, tetangga dukung GR
486 semua, makannya itu GR terus punya pikiran gimana-
gimana terus semangat. Peneliti : Hal apa yang paling membuat anak anda termotivasi
dalam hidup setelah mengalami kondisi tunanetra total?
15
MSH : Yang nganu itu ya pokoknya ya dari tetangga-
tetangga itu pada memberitau terus di sekolahan guru- gurunya itu menyemangati.
Peneliti : Bagaimana peran lingkungan keluarga dalam memberikan semangat?
MSH : Ya keluarga selalu mendukung
3. Merasa lebih baik dari kehidupan masa lalu Peneliti : Bagaimana kehidupan anak anda sekarang dengan
kondisi tunanetra total? MSH
: Ya kelihatannya itu ya prihatin soalnya saya itu tidak pernah memberikan uang, tapi kadang saya itu bayar
kostnya ya kalau sekarang udah sama gitu sama orang yang lainnya.
20
Peneliti : Bagaimana kehidupan
anak anda
sekarang dibandingkan pada masa lalu saat dapat melihat
secara normal? MSH
: Kalau perubahan sekarang itu kelihatannya lebih mandiri sekarang terus beraninya ya berani sekarang,
lha sebelum tunanetra paling sekolah terus nanti ya ditanya ya cuma apa yang tanya yang dijawab tapi
kalau sekarang ditanya tetangga ya jawabnya banyak.
4.
Tidak tersinggung dengan pengalaman masa lalu Peneliti : Bagaimana kejadiannya sehingga anak anda dapat
mengalami kondisi tunanetra total? MSH
: Di SMA itu main sepak bola matanya itu kena bola tidak bilang sama saya, yang bilang itu sesudah
matanya blireng terus saya periksakan bolak-baik di Sardjito sampai di cek jantung di cek rongsen sampai
4 kali langsung di laser matanya itu di sarankan untuk operasi di YAP, terus saya bawa di YAP di operasi itu
cuma yang kanan yang kiri masih normal setelah itu aku tinggal di Jakarta di tempat mbaknya setelah itu
saya di sana baru 3 hari disini ditelepon mata satunya kok blereng meneh gitu, nah nyusul saya di sana saya
carikan obat disana pulang dari sana ya saya periksakan lagi di YAP yang kiri kena terus saya
tanya sama dokternya, dokter ini bagaimana yang kiri kok ikut lha ini operasi lagi Bu, lha kalau operasi lagi
itu bagaimana biayanya ya sama seperti dulu operasinya aja itu 14 juta terus lha ini bisa di tanggung
anak saya sembuh?, Bu mohon maaf saya ya cuma
487 berusaha lha itu aja usaha yang kemarin tidak berhasil
ini bagaimana sekarang ini saya punya uang saya buat merawat saja saya cuma kayak gitu lha terus itu ya
setelah operasi itu masih naik ke kelas 3 itu di kelas 3 SMA cuma setiap hari didatengi temannya, gurunya,
setelah operasi itu masuk terus ujian itu ya Alhamdulillah tidak masuk pelajaran 3 bulan itu bisa
urutan 13 ya GR itu otaknya itu agak baik ya Alhamdulillah saya ya bersyukur sekarang ini GR itu
sudah bisa mandiri saya sudah senang setelah itu setelah tidak sekolah terus ini ada sekolah SLB baru
saya ajak kesana di sekolah itu baru sekolah 3 hari sampai 5 hari itu sudah dapat nulis braile gurunya ya
Bu saya itu salut sama Mas GR sudah pernah tau, mohon maaf ya saya tidak tau ini kok 4 hari sekolah
saya berikan PR braile kok sudah bisa kayak gitu ya kurang tau saya ya tidak tau saya cuma gitu terus saya
setiap pagi ya nganterke ke sekolahan nanti sampai sana saya pulang.
Peneliti : Bagaimana sikap ibu pada awal anak anda mengalami kondisi tunanetra total?
25 MSH
: Ya saya sikapnya itu cuma kasian terus kok beda sama temannya terus mau bagaimana apa terus bisa
menerima apa ora nanti saya ajak kemana biar pikirannya itu padang saya ajak apa pertemuan
keluarga ya saya ajak ke tempat om nya, ya saya aja terus ke mana saya ajak ya ikut biar punya semangat.
Peneliti : Bagaimana sikap ibu saat ini terhadap kondisi anak anda sekarang?
MSH : Ya sekarang ya Alhamdulillah saya sudah kemana-
mana saya sendiri ya mengerti oh iya kalau di rumah itu cuma sendirian tapi kalau keluar itu ternyata
banyak temannya tidak cuma anakku aja yang tunanetra, saya sekarang menerima ya Alhamdulillah
ya ini sudah takdir dari Allah semoga besuk bisa bekerja.
Peneliti : Bagaimana sikap teman-teman anak anda pada awal anak anda mengalami kondisi tunanetra total?
MSH : Teman-teman itu malah tidak kesini soalnya sudah
banyak yang pergi ya itu tadi Mas Bilal ya menyemangati dikasi tau ayo GR kamu harus
semangat kamu besuk bisa jadi orang gede. 30
Peneliti : Bagaimana sikap teman-teman anak anda saat ini dengan kondisi tunanetra total?
MSH : Kalau teman-temannya ini pas ini kuliah banyak yang
sudah menikah sudah pergi ke Jakarta ke Tanggerang
488 yang disini itu tidak ada anak-anak, tapi teman kuliah
ya ada yang main kesini Mas Arry itu. Peneliti : Menurut ibu apakah pengalaman masa lalu anak anda
yang dapat melihat secara normal membuat dirinya saat ini mudah tersinggung?
MSH : Kalau kelihatannya tidak ya saya tidak tau kalau pergi
dari rumah itu ketemu temannya kadang diejek apa tidak saya tidak tau tapi ya umpama diejek orang ya
tidak cerita apa-apa ya kalau di rumah ya tetap diam.
Peneliti : Bagaimana sikap anak anda jika ada orang yang membicarakan pengalaman masa lalunya yang dapat
melihat secara normal? 35
MSH : Ya sikapnya diam aja tetep diam aja tidak tersinggung
ya mestinya tersinggung tapi cuma ya diam aja tidak pernah cerita gimana-gimana.
Peneliti : Apakah anak anda pernah tersinggung jika ada yang membicarakan pengalaman masa lalunya?
MSH : Tidak, ya tetep diam aja.
D. Puas dengan diri sendiri