12 bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi Miftah Thoha, 1983:
138.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch 1973 dalam Miftah Thoha 1983: 143-
144, antara lain:
a. Psikologi
Keadaan psikologi seseorang dapat mempengaruhi cara pandang mengenai segala sesuatu yang dihadapi. Dimyati Mahmud 1989: 6 mengartikan
psikologi adalah ilmu tentang individu dalam segala aspeknya. Psikologi merupakan pengetahuan tentang kodrat manusia yang diperoleh secara ilmiah.
Sugihartono dkk 2007: 2 menuliskan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang
tidak disadari. Seseorang dengan keadaan tertekan atau sedang mengalami banyak tekanan akan mempunyai persepsi yang berbeda dengan seseorang
yang sedang dalam keadaan senang.
b. Keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh paling besar terhadap perkembangan persepsi anak-anak. Keluarga khususnya orang tua yang telah mengembangkan
suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-
anaknya. Anak-anak cenderung akan meniru, mengikuti dan menyamakan pemahaman dengan apa yang dipilih atau dilakukan orang tua mereka.
13
14
c. Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu merupakan salah satu faktor dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara pandang seseorang terhadap
kondisi sekitarnya. Persepsi yang keluar dari seseorang tentu dipengaruhi juga dengan kebudayaan yang ada di sekitarnya saat itu. Seseorang yang tinggal
pada suatu lingkungan tertentu akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya tersebut, sehingga cara pandangnya juga akan menyesuaikan dengan kondisi
lingkungannya. Miftah Thoha 1983: 145-153, menjelaskan ada dua faktor yang
mempengaruhi pemilihan persepsi pada seseorang. Pemilihan persepsi dilakukan oleh seseorang karena adanya banyak stimuli yang mempengaruhi
panca indra mereka. Orang tersebut harus menyeleksi stimuli yang ada sehingga diperoleh suatu stimuli yang tepat pada waktu yang telah ditentukan. Faktor yang
dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi tersebut adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam.
a. Faktor-faktor dari luar 1 itensitas. Prinsip itensitas terdiri dari suatu perhatian dapat dinyatakan
bahwa semakin besar itensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal-hal itu dapat dipahami to be perceived.
2 ukuran. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu
obyek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami. Dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek, orang akan mudah tertarik
perhatiannya yang pada gilirannya dapat membentuk persepsinya. 3 keberlawanan atau kontras. Prinsip keberlawanan ini menyatakan
bahwa stimuli luar yang penampilannya berlawanan dengan latar
15 belakangnya atau sekelilingnya atau yang sama sekali di luar sangkaan
orang banyak, akan menarik banyak perhatian. 4 pengulangan repetition. Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa
stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih
besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat. 5 gerakan moving. Prinsip gerakan ini diantaranya menyatakan
bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang
diam. 6 baru dan familier. Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi
eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian. Obyek atau peristiwa baru dalam tatanan yang
sudah dikenal, atau obyek atau peristiwa yang sudah dikenal dalam
tatanan baru akan menarik perhatian pengamat. b. Faktor-faktor dari dalam
1 belajar learning. Belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemauan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya
interaksi individu dengan lingkungannya Sugihartono dkk, 2007: 74. 2 motivasi. Motivasi menurut Wlodkowsky dalam Prasetya dkk, 1985
merupakan suatu kondisi yang memberi arah dan ketahanan pada
tingkah laku tersebut Sugihartono dkk, 2007: 78. 3 kepribadian. Menurut Atkinsion 1996 dalam Sugihartono dkk 2007:
46 menjelaskan bahwa kepribadian adalah pola perilaku dan cara pikir
16 yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap
lingkungan. 3. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum curriculum, yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga, berasal dari kata curir pelari dan curere tempat berpacu. Pada saat
itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran subject yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari
awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah Asep Herry Heriawan, 2003: 1.3. Sukamto 1998: 7 menjelaskan, kurikulum mencakup
semua pengalaman belajar anak didik di sekolah, sedangkan pengajaran menyangkut strategi penyampaian berbagai pengalaman belajar tersebut. Atau
dalam pembedaan yang lebih spesifik lagi, pengajaran bersangkut paut dengan interaksi yang terencana antara anak didik dan guru agar terwujud pengalaman
yang dapat menghasilkan proses belajar yang diinginkan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menuliskan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
4. Kurikulum 2013