Hasil Penelitian yang Relevan

45 Strategi yang dapat dilakukan satuan pendidikan sebagai inisiatif dalam implementasi Kurikulum 2013, adalah sebagai berikut: melibatkan semua komponen stakeholders, termasuk komponen-komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen-komponen tersebut antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolahmadrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolahmadrasah E. Mulyasa, 2013:9. Selain itu, diperlukan berbagai pelatihan dan sosialisasi yang matang kepada berbagai pihak, agar kurikulum baru yang ditawarkan dapat dipahami dan diterapkan secara optimal E. Mulyasa, 2013: 10. E. Mulyasa 2013: 39-57 juga menjelaskan kunci sukses yang dapat menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 yaitu: meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, meningkatkan kreativitas guru, memberikan buku pedoman dan dokumen-dokumen tentang Kurikulum 2013 kepada guru, mendisiplinkan peserta didik, pemberian sosialisasi agar semua pihak yang terlibat dalam implementasinya di lapangan paham dengan perubahan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, mengembangkan fasilitas dan sumber belajar yang memadahi, mengadakan musyawarah antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah, menciptakan iklim belajar yang kondusif-akademik, dan melibatkan partisipasi semua warga sekolah.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

46 1. Penelitian pada Skripsi yang dilakukan oleh R.M Ikhsan Ismu Agung Nugroho, Universitas Negeri Yogyakarta , dengan judul “Persepsi Guru Mata Pelajaran Produktif tentang Implemntasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seyegan”. Penelitian tersebut mengguanakn penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh guru di SMK Negeri 1 Seyegan yang berjumlah 49 guru dan sampel penelitian ini adalah guru mata pelajaran produktif semua kompetensi kejuruan Teknik Bangunan, Teknik Otomotif, Teknik Mesin yang mengampu kelas X di SMK Negeri 1 Seyegan sebanyak 25 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan hasil data dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan statistik. Hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi gur mata pelajaran produktif tentang implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seyegan 84.00 berada pada kategori positif, persepsi guru mata pelajaran produktif tentang perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seyegan 76.00 berada pada kategori baik dengan artian bahwa Kurikulum 2013 lebih baik daripada KTSP, persepsi guru mata pelajaran produktif tentang kesiapan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seyegan 56.00 berada pada kategori siap, pemahaman guru mata pelajaran produktif tentang pengembangan kompetensi sikap siswa pada pembelajaran Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seyegan 56.00 berada pada kategori mengerti, serta pemahaman guru mata pelajaran produktif tentang pengembangan kompetensi sikap siswa pada Kurikulum 2013 yang komprehensif di SMK negeri 1 Seyegan 68.00 berada pada kategori mengerti. R.M Ikhsan Ismu Agung Nugroho, 2014 2. Penelitian pada Skripsi yang dilakukan oleh Agus Salim, Universitas Negeri Malang, dengan judul, “Persepsi Guru SMK terhadap Pelaksanaan Kurikulum 47 Tingkat Satuan Pendidikan di SMK Negeri 6 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru di SMK Negeri 6 Malang, baik yang berstatus PNS maupun bukan PNS yaitu sebanyak 116 orang, terdiri dari PNS kelompok produktif 5 orang, normative 12 orang, adaptif 37 orang, dan non PNS kelompok produktif 8 orang, normatif 3 orang, adptif 6 orang, dengan teknik proporsional cluster random sampling. Diambil kelompok produktif 7 orang, normatif 2 orang, dan adaptif 5 orang. Teknik analisis data menggunakan statistic deskriptif yang meliputi analisa frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap pelaksanaan KTSP sebanyak 23 orang 76.67 termasuk dalam kualifikasi sangat setuju. Indikator yang tergolong sangat setuju meliputi penyususnan muatan kurikulum, bahan ajar, pengembangan program, silabus, RPP, sumber belajar, tenaga pendidik, dan indikator pelajaran. Sedangkan untuk indikator yang tergolong setuju meliputi pemakaian media, sarana, dan prasarana. Sedangkan indikator metode mengajar dapat diartikan tidak setuju, karena guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Persepsi guru terhadap evaluasi pembelajaran sebanyak 25 orang 83.33 termasuk dalam kualifikasi sangat setuju. Indikator sangat setuju tersebut meliputi waktu pelaksanaan, melakukan penilaian, jenis evaluasi, remedial, dan perbaikan metode mengajar. Berdasarkan penelitian tersebut disarankan dalam penggunaan metode mengajar perlu ditingkatkan, dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Agus Salim, 2011 48

C. Kerangka Pikir