63
1. Obsevasi
Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 165 menyatakan bahwa metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yag berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan. Peneitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipasi pasif, yaitu peneliti melakukan
kegiatan apa yang dilakukan oleh informan, namun peneliti tidak terlibat langsung di dalamnya. Kegiatan observasi ini digunakan peneliti sebagai
bahan untuk memperoleh informasi dari informan dalam menyajikan data. Observasi ini dilakukan peneliti pada saat proses pembelajaran di
kelas V yaitu dengan mengamati secara langsung terkait layanan guru dalam hal akomodasi, teknik mengajar dan intervensi yang dilakukan guru
terhadap siswa yang mengalami gangguan ADHD.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan
studi pendahuluan
untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan peneliti juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah responden yang sedikit
Sugiyono, 2010: 194. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V yang merupakan wali kelas V, guru agama, guru
penjas, siswa ADHD dan teman dari siswa ADHD.
64
3. Studi dokumentasi
Sugiyono 2010:329 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya momental dari seseorang. Dokumen digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. Sedangkan studi dokumentasi
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hal ini menegaskan bahwa hasil penelitian dari
observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya apabila didukung dengan adanya bukti-bukti yang konkrit audiovisualaudio visual melalui
studi dokumen. Studi dokumentasi dalam penelitian ini berupa nilai hasil belajar siswa ADHD dalam bentuk raport.
E. Instrumen Penelitian