53
1 Banyak bicara.
2 Tidak dapat tenangdiam, selalu bergerak.
3 Sering membuat gaduh suasana.
4 Selalu memegang apa yang dilihat.
5 Sulit untuk duduk diam.
6 Lebih gelisah dibandingkan dengan anak yang seusianya.
3 Impulsivitas Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda
respon. Adanya dorongan untuk mengatakanmelakukan sesuatu yang tak terkendali tanpa diprtimbangkan terlebih dahulu. Ciri-ciri
inatensi ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1
Sering mengambil mainan teman dengan paksa. 2
Tidak sabar. 3
Reaktif. 4
Sering bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat 3 ciri utama ADHD yang meliputi; 1 kegagalan memusatkan perhatian; 2 hiperaktif dan 3 impulsif
d. Kebutuhan Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Kebutuhan siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder
ADHD berbeda dengan siswa normal lainnya. Bentuk layanan yang diberikan guru kepada siswa ADHD pun tidak sama dengan siswa
normal lainnya. Anak dengan gangguan ADHD termasuk ke dalam
anak berkebutuhan khusus sehingga memerlukan layanan khusus termasuk dalam bidang pendidikan. Siswa ADHD mempunyai
kebutuhan yang sama dengan siswa lainnya, akan tetapi pada hal-hal tertentu mereka membutuhkan layanan khusus yang berbeda dengan
54
siswa lain pada umumnya. Mohamad Sugiarmin 2007: 14 menyebutkan dua kebutuhan siswa hiperaktif yaitu: a kebutuhan
pengendalian diri, dan b kebutuhan belajar. a.
Kebutuhan pengendalian diri Pengendalian diri pada siswa hiperaktif berkaitan dengan
pengurangan perilaku hiperaktif, peningkatan rentang perhatian, dan pengendalian impulsivitas. Beberapa kebutuhan pengendalian diri
tersebut ialah: 1
rutinitas, struktur, dan konsistensi, 2
fokus pada hal-hal positif, 3
penjelasan sederhana dan singkat, 4
hindarkan argumentasi, dan 5
abaikan hal-hal yang tidak penting. b.
Kebutuhan belajar Keberhasilan siswa hiperaktif dalam belajar dipengaruhi oleh
pengendalian dirinya. Siswa hiperaktif perlu adanya pengaturan kegiatan yang terjadwal tidak hanya dalam pengendalian diri, tapi
juga pada pengelolaan kelas. Siswa hiperaktif membutuhkan suasana kelas yang tenang, kondusif, dan terkendali. Pengelolaan kelas dalam
hal ini termasuk juga pengaturan pembelajaran dan pemberian tugas. Beberapa kebutuhan dalam hal pembelajaran yang berbeda
dengan siswa lain juga diungkapkan oleh Rief dan Heimburge 1996 dalam Marlina, 2007: 46. Berbagai kebutuhan tersebut ialah:
a. lingkungan kerja, tugas, dan bahan-bahan yang terstruktur,
b. dukungan eksternal yang membantu pemusatan perhatian,
c. kesempatan merespon yang tinggi,
d. bantuan di bidang keterampilan belajar dan belajar aktif,
55
e. pengajaran yang multisensory,
f. menyesuaikan dengan gaya belajar anak dan modifikasi tulisan,
g. jadwal dan rutinitas yang mampu diprediksi,
h. waktu yang ekstra untuk memproses informasi,
i. modifikasi kurikulum yang kreatif,
j. bantuan jika siswa frustasi,
k. modeling dan pengajaran yang terpusat pada guru,
l. pengalaman belajar yang bermakna, dan
m. strategi pengajaran yang membangun kekuatan dengan
memperhatikan kelemahan siswa. Kebutuhan-kebutuhan di atas merupakan beberapa hal yang harus
menjadi perhatian guru dalam mengajar siswa ADHD di dalam kelas. Pembelajaran di dalam kelas akan berjalan dengan baik jika guru
mempersiapkan strategi pengajaran yang baik dengan segala kebutuhan dan kemampuan siswa. Berdasarakan beberapa pendapat di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa kebutuhan siswa ADHD yaitu: a pengelolaan kelas yang kondusif, b penjelasan sederhana dan singkat,
c pengabaian hal yang tidak penting, dan d modifikasi kurikulum,
e. Kriteria DSM Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V tentang Diagnosis ADHD