Memberikan Isyarat Khusus dengan Sentuhan pada Siswa ADHD

94

f. Memberikan Isyarat Khusus dengan Sentuhan pada Siswa ADHD

Dalam memberikan bimbingan dalam mengerjakan soal ketika CT kesulitan atau belum mengerjakan adalah guru mendekati bangkunya. Menanyakan kesulitannya dan membimbing CT. Ketika guru berada di dekat CT, guru seringkali sambil menasehati dengan memberikan sentuhan di bahu maupun di rambut CT. Berdasatkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas pada saat proses pembelajaran, perlakuan ini ditunjukkan guru seperti ketika guru melihat pekerjaan CT pada saat mengerjakan tugas membuat dongeng, guru kemudian menepuk-nepuk pundak CT dan menunjukkan tanda baca yang salah. “Huruf pertama dalam paragraf itu pake huruf kecil atau kapital tur? ”. Guru juga memotivasi dan menasehati CT dengan menyentuh bahu atau mengusap rambut CT. Hal ini dilakukan guru agar anak merasa diperhatikan dan nyaman, menganggap gurunya bukan seseorang yang harus ditakuti namun seperti teman, meskipun guru juga harus dihormati. Seperti yang diungkapkan guru dalam wawancaranya dengan peneliti: “Kalau saya si memberikan hal-hal semacam itu agar anak pertama tidak takut sama gurunya, membuat anak nyaman dan bersahabat seperti itu mbak .” Hal yang sama juga ditunjukkan oleh guru penjas pada saat proses pembelajaran, perlakuan ini seperti “Lha kan tadi sudah dijelaskan. Pie to? Makanya kalau guru sedang berbicara di depan harus diperhatikan sambil mengusap kepala CT. Guru agama juga memberikan perlakuan 95 khusus kepada CT dengan memberikan sentuhan dipundak CT ketika melihat CT sedang mengerjakan soal, guru membimbing CT dalam mengingat materi untuk menjawab soal sambil dipegang pundak CT. Perlakuan ini diberikan agar CT merasa diperhatikan oleh guru sehingga untuk selanjutnya CT akan lebih baik lagi, seprti yang diungkapkan guru agama pada saat wawancara dengan peneliti yaitu sebagai berikut: “Kalau anak kan dengan diberikan perhatian khusus seperti itu jadi merasa dirinya diperhatikan to mbak? Jadi saya berusaha melakukan hal- hal semacam itu ketika membimbing CT.” Jadi dapat disimpulkan bahwa guru kelas, guru agama dan guru penjas dalam memberikan nasehat, motivasi maupun membimbing CT mengerjakan tugas dengan mendekati tempat duduk CT dan memberikan sentuhan secara langsung kepada CT dengan tujuan agar CT merasa bahwa ada perhatian dari guru terhadap dirinya.

g. Memberi Kesempatan untuk Bertanya