40
menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
6. Anak gemar membentuk kelompok bermain dan membuat peraturan sendiri. Hal ini karena anak senang bekerja dalam kelompok terutama
bersama teman sebayanya. Dalam kelompok tersebut anak dapat belajar memenuhi
aturan kelompok,
belajar setia
kawan, belajar
bertanggungjawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sportif sehat, dapat juga belajar demokrasi, dan keadilan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa sekolah dasar pada umumnya senang bermain, senang bergerak, senang
merasakan sesuatu secara langsung, senang diperhatikan, dan senang meniru.
F. Kerangka Pikir
Membaca merupakan keterampilan reseptif, sedangkan menulis merupakan keterampilan produktif. Membaca dan menulis memiliki
hubungan yang saling mempengaruhi. Membaca merupakan dasar dari menulis, seseorang dapat menciptakan sebuah karangan yang baik jika dia
rajin membaca. Kegiatan membaca sebenarnya merupakan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang tapi banyak orang yang mengabaikan dan
malas untuk membaca. Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memiliki keinginan membaca salah satunya adalah minat.
Minat merupakan kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat berupa perhatian atau
41
ketertarikan berlebih yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Sumber dari minat adalah dorongan dari dalam diri setiap orang. Dengan demikian
minat membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau
melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Minat menentukan kegiatan dan frekuensi membaca, mendorong pembaca untuk memilih jenis
bacaan yang dibaca, menentukan tingkat partisipasi di kelas dalam mengerjakan tugas, bertanya-jawab, dan kesanggupan membaca di luar kelas.
Siswa sekolah dasar pada umumnya memiliki minat pada hal dan mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, kesempatan ini dapat digunakan untuk
menanamkan membaca menjadi salah satu hal yang diminati siswa. Dengan minat membaca siswa yang tinggi tentunya akan berpengaruh terhadap
penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa. Kosakata yang cukup banyak dimiliki siswa diharapkan kemampuan menulis siswa juga meningkat. Dengan
begitu diduga ada hubungan antara minat membaca dengan kemampuan menulis karangan pada siswa kelas V SDN Jarakan Kecamatan Sewon
Kabupaten Bantul.
G. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian,
42
Sugiono, 2007: 66. Ada dua variabel dalam penelitian ini, variabel-variabel
tersebut adalah.
1. Variabel Bebas independent variable dalam penelitian ini adalah minat membaca X.
2. Variabel Terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan Y.
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan: X : minat membaca
Y : kemampuan menulis karangan : hubungan antara minat membaca dengan kemampuan menulis
karangan.
H. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: terdapat hubungan yang
signifikan antara minat membaca dengan kemampuan menulis karangan pada siswa kelas V SDN Jarakan Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.
Y X
X Y