Teknik Menulis Karangan Kajian tentang Kemampuan Menulis Karangan

32 per aspek. Penilaian holistik yang dimaksud berupa penilaian karangan yang dilakukan secara utuh, tanpa melihat bagian-bagiannya. Sedangkan penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai bagian-bagian karangan. Penilaian karangan siswa sebaiknya menggunakan pedoman khusus agar guru dapat mengidentifikasi kesulitan setiap siswa dalam menulis.

C. Tujuan, dan Manfaat Menulis

1. Tujuan Menulis

Menulis merupakan suatu proses mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Menulis memiliki tujuan sebagai alat komunikasi tidak langsung. O’Malley dan Pieres dalam Rini Kristiantari TT: 101 mengemukakan bahwa tujuan menulis meliputi tujuan informatif, tujuan ekspresif, dan tujuan persuasif. Tujuan informatif digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi. Tujuan ekspresif digunakan jika ingin menulis cerita. Sedangkan tujuan persuasif digunakan seseorang ketika ingin mempengaruhi orang lain. Peck Schulz dalam HG Tarigan 2013 : 9, mengemukakan beberapa tujuan menulis yaitu: a. membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis; b. mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan; 33 c. mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis; d. mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri siswa secara bebas. Tujuan menulis dapat klasifikasikan menjadi tujuh tujuan, seperti yang dikemukakan oleh Hugo Hartig HG Tarigan 2013: 25-27. 1. Assignment purpose tujuan penugasan, penulis menulis karena ditugaskan bukan karena kemauan sendiri. Misalnya: siswa diberi tugas merangkum buku. 2. Altruistic purpose tujuan altruistik, penulis bertujuan menyenangkan para pembaca atau bertujuan menghibur pembaca. Contoh: komik, buku cerita, novel. 3. Persuasive purpose tujuan persuasif, bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, dapat berupa ajakan. Misalnya: iklan yang ditulis di surat kabar untuk mempromosikan suatu produk. 4. Informational purpose tujuan informasional, tujuan penerangan, bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca, contoh: berita di surat kabar. 5. Self-expressive tujuan pernyataan diri, bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri kepada para pembaca. 34 6. Creative purpose tujuan kreatif, bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. 7. Problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah, bertujuan memberi pemecahan terhadap suatu masalah. Pada dasarnya menulis harus memiliki tujuan, agar ide yang dituliskan dapat tertata dan menarik sehingga pembaca memiliki daya tarik untuk membaca tulisan yang ditulis. Tujuan tersebut dapat seperti: memberitahukan, meyakinkan, serta dapat menghibur pembaca. Pada siswa sekolah dasar tujuan menulis adalah memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk membiasakan diri mengungkapkan ide, pengahayatan dan pengalaman dalam sebuah tulisan. Selain tujuan, menulis juga memiliki fungsi. H. G Tarigan 2013: 22 mengemukakan bahwa fungsi utama dari tulisan adalah alat komunikasi tidak langsung. Melalui menulis siswa dilatih untuk berpikir kritis, memperdalam daya tanggap dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Manfaat Menulis Dibandingkan dengan keterampilan bahasa yang lain menulis memiliki kelebihan tersendiri karena menulis merupakan salah satu kegiatan yang spektakuler, dikatakan demikian karena menulis memiliki banyak manfaat yang diperoleh termasuk sebagai terapi diri untuk meraih kesuksesan. M. Thobroni 2008: 14-16 mengemukakan bahwa menulis bukanlah pekerjaan yang sia-sia tetapi menulis memiliki banyak manfaat bagi siapapun 35 yang mau melakukannya. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut. 1. Menulis merupakan salah satu cara untuk menjalahi atau memahami banyak hal. Melalui membaca seseorang dapat mengetahui berbagai hal, tetapi membaca saja sepertinya tidak cukup karena lambat laun akan terlupakan. Hal ini dapat diatasi dengan cara menulis, setiap pengetahuan yang dimiliki hendaknya dituliskan menjadi sebuah tulisan yang dapat dibaca kembali kapan pun. 2. Melalui menulis seseorang dapat memahami, menemukan arti hidup dan dapat mengenali dirinya. Pada saat menulis banyak ide, gagasan yang tumpang tindih dalam pikiran, di sinilah penulis akan berpikir dan terus berusaha mengembangakan pemahamannya dan kemampuan dirinya. 3. Menulis dapat merangsang seseorang untuk berpikir dan menemukan jawaban atas persoalan yang dihadapi. Menulis dapat dikatakan sebagai penyelamat hidup. Seseorang dapat mengambil keputusan-keputusan yang buruk bagi dirinya ketika tidak sanggup menahan kesedihan maupun rasa kecewa yang dialami. Ketika mencoba menulis akanada kesadaran bahwa hal itu telah menyelamatkan hidupnya. Menulis membuka pikirannya bahwa membiarkan diri digeluti kesedihan bukanlah keputusan yang benar dalam menghadapi kesulitan yang melanda. Menulis juga membantu memahami luka hati dan membuat hidup menjadi lebih berarti. Artinya