Memotivasi Karyawan Ritel ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS RITEL

Retailing Page 21 2.3.Organisasi perusahaan yang terpusat Kompleksitas manajerial dan keputusan yang dibuat pada kantor pusat lebih mengarah pada pada strategi dan peningkatan produktivitas dengan mengoordinasikan aktivitas organisasi regional. Sebagai contoh, memiliki manajemen sistem informasi perusahaan korporat akan lebih efisien dan efektif dibanding memiliki sistem dan program yang terpisah di setiap rantai regional.

3. Memotivasi Karyawan Ritel

Secara umum bisnis ritel dalam usahanya untuk memotivasi karyawan menggunakan tiga metode, yaitu : 3.1.Kebijakan Tertulis dan Pengawasan Setiap organisasi modern membutuhkan aturan-aturan dasar sebagai dasar pelaksanaan kegiatan, demikian halnya dengan perusahaan ritel, hal ini karena : a. Kebijakan tertulis sebagai petunjuk dasar pelaksanaan apa yang harus dilakukan b. Sebagai dasar pengawasan untuk mengetahui sejauh mana penyimpangan dilakukan 3.2.Insentif Insentif dilakukan untuk memotivasi karyawan yang dapat melaksanakan aktifitas yang sesuai dengan sasaran hasil perdagangan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan ritel. Jenis-jenis insentif dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.2.1. Insentif ganti rugi Terdapat dua tipe insentif ganti rugi yaitu komisi dan bonus. Komisi adalah suatu kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang ditetapkan perusahaan, seperti 2 dari penjualan. Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan secara periodik berdasarkan evaluasi kinerja karyawan. Contoh, bonus akhir tahun berdasarkan pencapaian hasil penjualan yang dianggarkan meraih laba yang besar. 3.2.2. Insentif Insentif yang sangat efektif dalam memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat, tapi bisa juga menyebabkan karyawan mengabaikan tugas-tugas yang lain. Sebagai contoh, pelayan ritel yang diberikan insentif berdasarkan penjualan, membuat karyawan menjadi malas untuk meluangkan waktu dalam menstok ulang barang dagangan. Retailing Page 22 3.3.Budaya Organisasi Membangun budaya organisasi yang kuat merupakan merupakan upaya membangun kebiasaan bagi karyawan untuk mempunyai kinerja sesuai dengan yang diharapkan melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Misalnya, membiasakan karyawan untuk melayani dengan baik merupakan cerminan dari budaya tolong menolong. 3.4.Membangun Komitmen Karyawan Bisnis ritel merupakan bisnis yang sangat terkait dengan kemampuan karyawan untuk melakukan penjualan. Tantangan utama dalam penjualan ritel adalah untuk mengurangi turnover perputaran karyawan karena turnover yang tinggi akan mengurangi penjualan dan meningkatkan biaya. Biaya-biaya meningkat karena kebutuhan untuk merekrut dan melatih karyawan baru terus-menerus dilakukan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah: 3.4.1. Mengembangkan keterampilan karyawan melalui seleksi dan pelatihan Terdapat dua aktivitas yang ritel lakukan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam manajemen sumber daya manusianya yaitu dengan seleksi dan pelatihan. i. Selektif mendengar Untuk membangun kekuatan kerja awalnya harus dilakukan perekrutan orang-- orang yang mempunyai empathy dan kemampuan mendengar untuk melayani. ii. Pelatihan Pelatihan sangat penting untuk ritel sebab lebih dari 60 karyawan ritel mempunyai kontak langsung dengan pelanggan. Dengan menanamkan modal keterampilan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. iii. Mengikutsertakan karyawan empowerment Empowerment adalah proses di mana para manajer mempunyai wewenang atau otoritas untuk pengambilan keputusan dengan karyawan. iv. Menciptakan suatu Hubungan Kemitraan dalam Karyawan. Riset menunjukkan ketika praktik kinerja manajemen sumber daya manusia meningkat berarti perusahaan juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawannya. Retailing Page 23 Soal Latihan : 1. Jelaskan pentingnya pengembangan SDM di bisnis ritel? 2. Sebutkan dan jelaskan jenis struktur organisasi di perusahaan ritel? 3. Jelaskan pertimbangan pemilihan bentuk organisasi? 4. Jelaskan bagaimana perusahaan ritel dapat memotivasi karyawan? 5. Jelaskan bagaimana perusahaan ritel dapat membangun komttmen karyawan? Retailing Page 24

BAB IV ASPEK MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS RITEL