Mengorganisasikan Proses Pembelian Menurut Kategori

Retailing Page 54

BAB VIII PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAGANGAN

Standar kompetensi  Mahasiswa memahami pengelolaan barang dagangan berdasarkan konsep kategori barang dagangan  Mahasiswa memahami dasar perencanaan barang dagangan dengan menggunakan rasio keuangan bisnis ritel  Mahasiswa dapat memahami penggunaan berbagai sumber untuk memprediksi penjualan Kompetensi dasar  Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembelian barang dagangan  Mahasiswa mampu menjelaskan penetapan margin barang dan perputaran modal  Mahasiswa mampu melakukan prediksi penjualan barang dagangan Pengelolaan barang dagangan adalah proses kreatif untuk mempresentasikan atau menampilkan produk barang dagangan dengan tujuan memaksimalkan daya tarik penjualan ritel. Pengelolaan barang dagangan membutuhkan pengetahuan terhadap kebiasaan berbelanja konsumen di toko, pengetahuan atas pasar produk secara umum dan rencana yang jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan barang dagangan ditawarkan ke konsumen. Perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan aktivitas pengelolaan barang dagangan sebuah ritel. Melalui pemahaman terhadap perilaku konsumen diharapkan akan teridentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang sangat beragam, di mana setiap peritel berharap mampu memenuhinya untuk dapat memuaskan harapan di atas. Fungsi operasional setiap toko yang meliputi fungsi pembelian barang, pengelolaan gudang, keuangan, operasi toko dan lain-lain juga harus terkoordinasi dengan baik Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan konsumen tersebut antara lain kebijakan pembelian, informasi toko pada masa lalu, analisis kualitatif siapa target pasar, tren atau kecenderungan barang dagangan, analisis pemasok utama, tinjauan ulang komunikasi pemasaran, penampilan toko, dan lain-lain. Hal yang tidak kalah pentingnya pula adalah bagaimana rencana ritel dalam melakukan pembelian barang dagangan misalnya mingguan, bulanan, atau semesteran.

1. Mengorganisasikan Proses Pembelian Menurut Kategori

Proses perencanaan pembelian dalam jenis, keanekaragaman, dan persediaan cadangan barang dagangan dan sekaligus penetapan objek barang dagangan untuk beberapa Retailing Page 55 bagian dari kategori barang dagangan sering disebut sebagai perencanaan keanekaragaman. Wujud dari rencana keanekaragaman biasanya akan berbentuk sejumlah daftar barang dagangan dalam bentuk umum yang diinginkan untuk dibeli oleh ritel dari beberapa kategori barang dagangan yang ditawarkan oleh vendor. Kategori barang dagangan merupakan dasar dari analisis untuk membuat keputusan. Dalam bab ini, kita mendiskusikan penentuan kategori barang dagangan, menguji proses dari manajemen kategori barang dagangan, menjelaskan peranan dari jenis kategori barang dagangan yang menjadi pilihan, dan menjelaskan penempatan kategori barang dagangan dalam organisasi pembelian. 1.1.Kategori Barang Dagangan Secara nyata sangat tidak mungkin membiarkan proses pembelian tanpa mengelompokkan unit barang dagangan ke dalam kategori-kategori barang dagangan. Secara umum, kategori barang dagangan merupakan keanekaragaman unit yang dilihat pelanggan sebagai pengganti yang masuk akal bagi masing-masing anggota kategori. Ritel dan vendornya mungkin akan berbeda dalam mengidentifikasikan jenis kategori barang dagangan, hal ini dilakukan sesuai dengan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, karena itu pemasok mungkin mengelompokkan shampo dan kondisioner dalam kategori barang dagangan yang berbeda jika konsumen berbeda dalam perilaku pembeliannya. Beberapa ritel seperti department store mungkin mendefinisikan kategori barang dagangannya berdasarkan merek. Gambar 8.1 Perencanaan Barang Dagangan Sumber: Levy Weitz, 2004 Retailing Page 56 1.2.Manajemen Kategori Barang Dagangan Merupakan proses mengatur bisnis ritel dengan tujuan memaksimalkan penjualan dan keuntungan dari kategori barang dagangan. Alasan penting dari menggunakan manajemen kategori barang dagangan adalah: a. Manajer kategori secara langsung bertanggung jawab pada keberhasilan atau kesalahan kategori. Sangat sulit untuk mengidentifikasi sumber masalah dan sekaligus memecahkannya tanpa adanya manajemen kategori. Tanpa penekanan pada manajemen kategori, bagian pembelian tidak mempunyai kuasa untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan manajemen kategori, semua kegiatan dan tanggung jawab hanya dimaksudkan dan di bawah kendali staf pembelian. b. Melalui penggunaan manajemen kategori menjadi lebih mudah untuk mengatur keuangan maksimal. 1.3.Organisasi Pembelian Barang Dagangan Organisasi pembelian barang dagangan dalam bisnis ritel mengemban tugas yang sangat penting. Di mana bagian pembelian barang dagangan harus mencocokkan kategori barang dagangan sesuai dengan pola perilaku pembelian konsumen. Walaupun setiap ritel mempunyai sistem dalam mengategorikan barang dagangan yang mungkin berbeda satu dengan lainnya, namun penting untuk menentukan sebuah skema standar klasifikasi barang dagangan yang telah digunakan. Di Amerika terdapat sebuah lembaga yang disebut dengan National Retail Federation NRF, lembaga inilah yang berkompeten untuk mengeluarkan skema standar klasifikasi barang dagangan yang digunakan sebagai patokan dalam menetapkan manajemen kategori barang dagangan. Di dalam organisasi pembelian terdapat apa yang disebut dengan kelompok dan departemen barang dagangan.

1.3.1. Kelompok Barang Dagangan

Kelompok barang dagangan dipimpin oleh manajer senior barang dagangan yang umum disebut general merchandise manager atau GMM. Manajer barang dagangan ini bertanggung jawab akan beberapa departemen barang dagangan. Retailing Page 57

1.3.2. Departemen Barang Dagangan

Departemen barang dagangan dipimpin oleh seorang manajer divisi barang dagangan yan gmemberi laporan kepada pimpinan dari barang dagangan yang mempunyai tanggung jawab terhadap divisi barang dagangan.

2. Perencanaan Barang Dagangan