Retailing Page 93
5. Harapan dan Persepsi Pelanggan
Riset  pemasaran  dapat  digunakan  untuk  memahami  harapan  pelanggan  dan  mutu layanan  yang  disajikan  oleh  suatu  pedagang  ritel  dengan  lebih  baik.  Metode  untuk
memperoleh  informasi  ini  di  antara  adalah  survei  menyeluruh  atau  meminta  tanggapan  atau pendapat hanya heberapa pelanggan tentang layanan toko tersebut.
a. Studi menyeluruh
Beberapa  ritel  sudah  menetapkan  program  untuk  menaksir  harapan  pelanggan  dan persepsi layanan.
b. Menerka kepuasan dengan transaksi individu
Metoda lain untuk melakukan riset pelanggan adalah untuk mensurvei pelanggan dengan seketika setelah suatu transaksi ritel terjadi.
c. Panel pelanggan dan wawancara
Pemilik mensurvei pelanggan banyak orang, ritel dapat menggunakan panel 10 kepada 15 pelanggan  untuk  memperoleh  pengertian  yang  mendalam  terhadap  harapan  dan  persepsi
pelanggan. d.
Saling berinteraksi dengan pelanggan Pemilik  atau  para  manajer  dari  perusahaan  ritel  barns  meluangkan  waktu  untuk
berkomunikasi  atau  menghubungi  pelanggan,  dengan  begitu  diharapkan  mendapatkan informasi tangan pertama dan akurat tentang harapan atau ekspektasi pelanggan.
e. Keluhan pelanggan
Keluhan  yang  disampaikan  oleh  pelanggan  memberikan  kesempatan  bagi  ritel  untuk berhubungan  dengan  pelanggan  dan  sekaligus  memperoleh  informasi  terperinci
tentang  barang  dagangan  dan  kualitas  layanan  ritel.  Penanganan  keluhan  pelanggan adalah suatu alat murah untuk mengisolasikan dan mengoreksi permasalahan layanan.
6. Menentukan Layanan Baku
Setelah  ritel  mengumpulkan  informasi  tentang  harapan  dan  persepsi  layanan pelanggan,  langkah  yang  berikutnya  adalah  menggunakan  informasi  ini  untuk  menetapkan
standar  dan  mengembangkan  sistem  untuk  menyampaikan  layanan  dengan  kualitas  yang tinggi.
Di  sisi  lain,  standar  layanan  harus  didasarkan  pada  persepsi  pelanggan  dibanding operasi internal. Untuk rnenutup gap yang baku, ritel harus:
Retailing Page 94
a. Berkomitmen untuk menyediakan kualitas layanan yang tinggi.
b. Mengembangkan solusi inovatif untuk menyelesaikan permasalahan pelanggan.
c. Mendeskripsikan dengan jetas peran penyedia layanan.
d. Menata kelompok layanan yang dapat dirawarkan pada pelanggan.
e. Menetapkan ukuran dan mengevaluasi capaian kualitas layanan.
6.1.Solusi Penyelesaikan Permasalahan
Hal  yang sering terjadi adalah   ritel tidak menetapkan layanan tinggi  yang baku. Hal ini  terjadi  mengingat  ritel  tidak  merasakan  peningkatan  layanan  adalah  baik  dan  cukup
bermanfaat.  Di  sisi  lain  peningkatan  layanan  dianggap  membutuhkan  biaya  terlalu  mahal maupun  keterbatasan  dalam  jangkauan  ketersediaan  karyawan.  Artinya  peningkatan  kualitas
layanan  berimplikasi  terhadap  peningkatan  jumlah  karyawan  yang  bertugas  untuk memberikan  layanan  pada  pelanggan.  Ini  mencerminkan  suatu  keengganan  untuk  berpikir
dengan  kreatif  dan  untuk  menyelidiki  pendekatan  baru  dalam  meningkatkan  layanan.  Untuk itu, perlu diketahui beberapa pendekatan yang dapat dijalankan oleh peritel adalah:
a. Pendekatan inovatif
Menemukan  jalan  atau  cara  untuk  menyelesaikan  permasalahan  layanan  yang  dapat meningkatkan  kepuasan  pelanggan  dan  sekaligus  mengurangi  biaya-biaya  yang  harus
ditanggung oleh ritel. b.
Menggunakan teknologi Banyak  ritel  sedang  mengembangkan  web  di  Internet  yang  dapat  diakses  pelanggan.
Sebagai  tambahan  layanan,  ditawarkan  pada  pelanggan  kesempatan  untuk  memesan barang dagangan yang tersedia di dalam toko.
6.2.Mendeskripsikan dengan Jelas Peran Penyedia Layanan
Para manajer dapat mendeskripsikan dengan jelas peran penyedia layanan yang harus disampaikan  secara  sempurna  pada  pelanggan.  Tanpa  suatu  definisi  yang  jelas  dan  lengkap
tentang apa yang menjadi harapan pedagang ritel maupun pelanggan, maka penyedia layanan tidak akan mendapatkan arahan bagaimana mereka harus melayani pelanggan.
6.3.Menata Kelompok Layanan yang Dapat Ditawarkan pada Pelanggan
Untuk menyampaikan konsisten terhadap layanan berkualitas, ritel harus menetapkan golongan atau kelompok atau baku untuk memandu karyawan. Ritel sering mengembangkan
Retailing Page 95
bakugolongan layanan berdasar pada kepercayaan mereka tentang operasi yang sesuai bisnis dibanding kebutuhan dan harapan pelanggan.
6.4.Menetapkan Ukuran dan Mengevaluasi Capaian Kualitas Layanan
Ritel  harus  secara  terus-menerus  menilai  kualitas  layanan  untuk  memastikan  bahwa standar  akan  dicapai.  Banyak  ritel  melakukan  survei  pelanggan  secara  berkala  untuk
mengetahui kualitas layanan. Ritel juga dapat menggunakan pembelanja misteri untuk menilai kualitas layanan mereka.
7. Kesesuaian Layanan dengan Standard