Strategi Penggunaan Merk PEMBELIAN BARANG DAGANGAN

Retailing Page 66 tinggi pula biaya pengangkutannya, akan tetapi biaya pembelian dan penanganannya semakin rendah. Laporan manajemen persediaan terdiri atas:

a. Daftar stok dasar

Daftar stok dasar menjelaskan tiap SKU dan merangkum bagaimana posisinya dalam gudang. Daftar ini terdiri dari nomor stok dan deskripsi barang, berapa banyak barang yang tersedia dan yang dipesan, dan penjualan selama 12 dan 4 minggu terakhir.

b. Perputaran persediaan

Pergantian persediaan inventory turn over yang direncanakan dibuat berdasarkan tujuan finansial keseluruhan dan digunakan untuk mengendalikan sistem manajemen.

c. Ketersediaan produk

Ketersediaan produk product availability menjadi hal yang sangat penting bagi peritel. Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus tersedia memerlukan keputusan manajerial yang rumit.

d. Stok cadangan

Stok cadangan back up stock adalah stok yang digunakan untuk berjaga-jaga jika terjadi kehabisan stok yang dikarenakan permintaan melebihi jumlah yang diperkirakan atau ketika sebuah barang tertunda kedatangannya.

e. Peramalan

Salah satu teknik untuk meramalkan penjualan adalah dengan smoothing exponential penghalusan eksponensial, di mana penjualan di periode waktu yang lalu diberi bobot untuk meramalkan penjualan di periode mendatang. Rumus berikut ini digunakan untuk meramalkan penjualan: Ramalan baru = Ramalan lama + α permintaan aktual – ramalan lama f. Titik Pemesanan Merupakan jumlah minimum barang yang harus tersedia

g. Jumlah yang dipesan

Merupakan selisih antara jumlah barang yang tersedia dengan titik pemesanan

2. Strategi Penggunaan Merk

Strategi penggunaan merk oleh ritel dihadapkan pada beberapa pilihan, ritel dapat membeli merk yang sudah terkenal atau dapat mengembangkan merk privat mereka sendiri. Retailing Page 67 2.1.Merek Pabrik Merek pabrik, juga dikenal sebagai merek nasional, adalah produk yang dirancang. diproduksi, dan dipasarkan oleh penjual. Pabrik bertanggungjawab untuk mengembangkan barang dan menjaga citra merek tersebut. Dengan membeli merek pabrik, pembeli dapat terbantu dalam hal manjaga citra toko, aliran pejualan, dan pengeluaran penjualan atau promosi. Ritel membeli merek pabrik karena merek tersebut memiliki pelanggan tetap. Orang datang ke toko dan menanyakan barang dengan menyebutkan nama merek tersebut. Biaya promosi untuk merek pabrik juga membutuhkan biaya yang lebih kecil, karena pabrik telah mempromosikan sendiri barang mereka itu. Merek pabrik memiliki margin kotor yang lebih rendah daripada merek privat. Hal ini dikarenakan pabrik mempromosikan mereknya sehingga meningkatkan kompetisi antara ritel. Biasanya ritel memberikan diskon khusus untuk menarik pelanggan ke tokonya. Biaya promosi untuk merek pabrik juga sedikit karena pabrik tersebut sudah mempromosikan barangnya sendiri. Jika merek pabrik hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas di outlet ritel maka pelanggan akan setia terhadap merek tersebut dan toko yang menjualnya. Apabila merek pabrik banyak tersedia di banyak ritel maka kesetiaan pelanggan akan menurun, karena adanya banyak pilihan. Salah satu masalah yang timbul jika membeli merek pabrik adalah mereka membatasi fleksibilitas ritel, apalagi jika pabrik tersebut mempunyai merek yang terkenal mereka mendikte bagaimana dan di mana produk mereka harus dipanjang, diiklankan ataupun diberi harga. 2.2.Merek Lisensi Merek lisensi adalah merek di mana ritel ataupun pihak yang membeli dan menandatangani surat kontrak dengan sebuah pemilik merek yang terkenal untuk mengembangkan, memproduksi dan menjual merek tersebut. Pemegang lisensi dapat berupa: 1. Pihak yang memilik kontrak dengan pabrik untuk memproduksi produk lisensi tersebut. 2. Pihak ketiga yang memegang kontrak untuk memiliki barang bermerek tersebut dan kemudian dapat menjualnya. 2.3.Merek Privat Merek privat adalah merek produk yang dibuat dan hanya tersedia untuk dijual oleh ritel tersebut. Ritel yang menggunakan label privat jumlahnya relatif kecil karena beberapa sebab. Pertama, merek nasional telah diiklankan dengan gencar di TV dan media lainnya Retailing Page 68 dalam waktu lama sehingga menciptakan pangsa konsumen yang kuat. Kedua, ritel kalah bersaing dengan merek pabrik dalam hal produksi. Ketiga, banyak ritel yang tidak memilih untuk bersaing dengan agresif dengan merek pabrik. Sehingga, label privat memiliki reputasi yang lebih rendah daripada merek pabrik. Apabila ritel memutuskan untuk menggunakan label privat, maka sebagai konsekuensinya ritel tersebut harus mempromosikan produknya sendiri. Beberapa alasan mengapa sedikit ritel menggunakan label privat dengan alasan sebagai berikut: a. Merek pabrik sudah mengiklankan produknya dengan gencar di TV dan media komunikasi yang lainnya dalam waktu yang cukup lama sehingga mampu menanamkan citra merek yang kuat dalam benak konsumen. b. Ritel kalah bersaing dengan merek pabrik dalam hal produksi di mana pabrik mampu memproduksi dalam jumlah yang besar sedangkan label privat biasanya dalam volume yang kecil. c. Karena label privat memiliki reputasi yang rendah, biasanya ritel dengan label privat malas bersaing dengan merek pabrik

3. Kerjasama dengan Penjual Barang Dagangan