Interpersonal intelligence merupakan kunci utama seseorang dalam
menjalin hubungan baik dengan orang lain baik dalam lingkungan pendidikan maupun di lingkungan kerja serta menjadi penentu
seseorang dapat diterima dilingkungannya. Maka dari itu, seharusnya kemampuan interpersonal intelligence perlu dilatih di lingkungan
pendidikan formal maupun informal.
f. Dimensi Interpersonal Intelligence dan Keterampilannya
Kecerdasan interpersonal ini memiliki 3 dimensi yaitu social sensitifity, social insight
, dan social communication. Dimensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Dimensi Kecerdasan Interpersonal Howard Gardner, 2003: 79
Keterangan masing-masing dimensi diatas adalah: 1 Social insight, yaitu kemampuan untuk memahami dan mencari
pemecahan masalah yang efektif dalam suatu interaksi sosial, sehingga masalah-masalah tersebut tidak menghambat apalagi menghancurkan
relasi sosial yang telah dibangun T. Safaria, 2005: 24. Keterampilan yang termasuk dalam dimensi social insight adalah:
a Kesadaran diri Menurut Steven J. Stein dan Howard E. Book 2004: 73,
kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenal dan memilah- milah perasaan, memahami hal yang sedang kita rasakan dan
mengapa hal itu kita rasakan, serta mengetahui penyebab munculnya perasaan tersebut. Kesadaran merupakan fondasi
penting bagi kecerdasan emosional karena kita tidak akan mengubah hal yang kita tidak sadari, dan kesadaran diri adalah
langkah awal untuk mengubah perilaku yang dapat membuat kita dikucilkan. Seseorang dapat mengenali perasaan melalui tiga cara,
yaitu dengan secara langsung, dengan mengamati gejala tubuh yang menyertainya dan dengan merenungkan pikiran yang telah
menjelaskannya. b Mengajarkan pemahaman situasi sosial dan etika sosial
Cara ini merupakan langkah untuk mengajarkan seseorang agar dapat diterima oleh masyarakat dengan memahami situasi dan
etika sosial lingkungan disekitarnya. Hal ini dikarenakan norma-
norma yang berlaku di setiap lingkungan itu berbeda-beda. Pada umumnya seseorang berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, baik secara fisik, psikis, maupun rohaniah. Menyesuaikan diri berarti mengubah diri sesuai dengan situasi
lingkungan autoplastis, tetapi juga mengubah diri sesuai dengan keinginannya aloplastis. Situasi sosial yaitu situasi-situasi
dimana terdapat saling berhubungan diantara manusia satu dengan manusia yang lainnya, yang didalamnya terdapat tata hubungan-
tata hubungan tingkah laku dan sikap para anggotanya Asri Budiningsih, 2004: 56-57.
c Mengajarkan pemecahan masalah yang efektif Menurut John Gottman dan Joan DeClaire 2003: 103,
proses pemecahan masalah dilakukan melalui lima tahap yaitu: menentukan batas-batas, menentukan sasaran, memikirkan
pemecahan masalah yang mungkin bisa dilakukan, mengevaluasi pemecahan yang disarankan berdasarkan nilai-nilai di suatu
lingkungan tertentu dan menolong seseorang untuk memilih suatu pemecahan. Sedangkan menurut Dorothy 2007: 145, yang
semestinya diperhatikan dalam mengambil keputusan adalah: 1 manusia yang matang secara emosional mampu mengambil
keputusan bilamana perlu; 2 mengambil keputusan pertama dengan mendapatkan fakta, kemudian mempertimbangkannya
berdasarkan apa yang penting baginya; 3 mampu melaksanakan
keputusan-keputusannya; 4 mampu menilai kembali sebuah keputusan dan bila perlu mengubahnya; 5 secara emosional
mampu menerima keputusan-keputusannya. Berikut adalah gambar langkah proses bekerjanya
pemecahan masalah menurut Sternberg 1997:
Sternberg, 1997: 139 2 Social Sensitifity atau sensitifitas sosial, yaitu kemampuan untuk
mampu merasakan dan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun non-verbal T.
Safaria, 2005: 24. Keterampilannya meliputi: a Mengembangkan sikap empati
Istilah empati pertama kali digunakan oleh Carl Rogers. Empati berasal dari kata Pathos yang berasal dari Bahasa Yunani
Pemahaman akan adanya masalah
Problem recognition
Pendefinisian masalah secara tepat
Problem definition Monitoring dan evaluasi
monitoring and evaluations
Implementasi dan menetapkan sumber
dayanya Formulasi strategi
pemecahan masalah Formulating a strategy for
problem solving
Mencari informasi Representing information
Gambar 3. Proses Pemecahan Masalah