12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 284, kata tersebut dapat diartikan sebagai akibat atau
pengaruh. Kemudian diberi imbuhan –if sehingga menjadi kata efektif yang berarti ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya; dapat
membawa hasil. Kata tersebut dapat dimodifikasikan dengan imbuhan me- kan menjadi mengefektifkan yang berarti menjadikan efektif. Selain
penambahan kata tersebut kata efek juga dapat dimodifikasi dengan imbuhan –itas dan ke-an sehingga menjadi kata efektivitas dan
keefektivan, keduanya memiliki arti yang sama yaitu keadaan berpengaruh; hal berkesan; kemanjuran atau kemujaraban; keberhasilan.
Berdasarkan kata-kata tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 adalah
tindakan yang dapat membawa hasil serta memberi pengaruh terhadap suatu hal.
Efektivitas juga dapat diartikan sebagai ukuran yang menyatakan seberapa jauh tindakan atau usaha mendatangkan hasil dan dapat mencapai
tujuan. Menurut AM Slamet Soewandi, dkk 2008: 44, efektivitas mengacu pada proses dan hasil suatu strategi yang efektif apabila dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan mereka
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran antara lain kemampuan guru
dalam menggunakan metode. Metode merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang dipengaruhi oleh tujuan yang hendak dicapai,
kemampuan pendidik, kebutuhan peserta didik, isi atau materi pendidikan Sumitro dkk, 2006: 77. Semakin baik dan semakin tepat guna suatu
metode yang merupakan bagian dari suatu strategi, maka akan semakin efektif pula pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga hasil belajar
siswa lebih baik. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa,
efektivitas adalah usaha atau tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat dan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Efektivitas dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk skor yang diperoleh dari tes prestasi belajar mata pelajaran patiseri dan
skor kemampuan soft skill dalam mata pelajaran patiseri. Efektivitas dari penggunaan model pembelajaran TGT dalam mengintegrasikan aspek soft
skill pada mata pelajaran patiseri dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar
dan tingkat pencapaian kemampuan soft skill siswa. Apabila tingkat prestasi belajar dan kemampuan soft skill siswa yang menggunakan model
pembelajaran TGT lebih tinggi dari yang tidak menggunakan TGT, maka dikatakan efektif.