Alat-Alat Pertanian Lahan Modal

74 Tabel 17. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja per Hektar Usahatani Kedelai Edamame Petani Mitra PT Saung Mirwan pada Musim Tanam Terakhir Tahun 2010 Aktivitas TKDK HOK TKLK HOK Total HOK Persiapan Lahan 39,81 64,71 104,52 Penanaman 11,64 7,15 18,79 Penyulaman 1,98 0,38 2,36 Pengendalian OPT 27,42 3,09 30,51 Penyiangan 23,60 73,77 97,37 Pemupukan 12,58 0,98 13,56 Panen 16,84 34,03 50,87 Total 133,87 184,11 317,98

6.2.6. Alat-Alat Pertanian

Alat-alat yang digunakan dalam usahatani kedelai edamame tidak terlalu banyak dan mudah diperoleh. Alat-alat tersebut adalah cangkul, golok, koret, sprayer, dan ember. Peralatan tersebut pada umumnya merupakan milik petani sendiri, namun ada beberapa petani yang meminjam beberapa alat seperti sprayer kepada tetangganya yang memiliki. Petani membeli peralatan yang dimiliki di toko sarana produksi pertanian saprotan yang ada di lingkungan sekitar petani. Petani tidak melakukan pembelian alat pertanian setiap musimnya, melainkan baru melakukan pembelian setelah alat-alat tersebut mengalami kerusakan.

6.2.7. Lahan

Lahan yang digunakan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan dalam melakukan budidaya kedelai edamame terdiri dari lahan milik sendiri, lahan garapan, lahan gadai dan lahan sewa. Harga sewa lahan di lokasi penelitian berkisar antara Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000, tergantung dari letak lahan apakah dekat dengan jalan, saluran irigasi dan sarana dan prasarana lain yang menunjang dengan kegiatan usahatani kedelai edamame. Rata-rata luas lahan yang digunakan oleh petani mitra yang dijadikan responden adalah 1.300 meter atau 0,13 ha. Berikut adalah Tabel 18 yang menunjukkan sebaran responden petani mitra PT Saung Mirwan berdasarkan penggunaan lahan . 75 Tabel 18. Sebaran Responden Petani Mitra PT Saung Mirwan Berdasarkan Penggunaan Lahan pada Musim Tanam Terakhir Tahun 2010 Luas lahan ha Jumlah Responden orang Persentase 0,10 17 56,7 0,10-0,25 9 30,0 0,26-0,50 3 10,0 0,51- 1 1 3,3 Jumlah 30 100,0 Mean 0,130 ha Min 0,025 ha Max 0,600 ha

6.2.8. Modal

Modal yang dipergunakan oleh semua petani mitra yang dijadikan responden adalah berasal dari modal sendiri. Para petani responden tidak melakukan peminjaman ataupun berhutang untuk melakukan kegiatan budidaya kedelai edamame. Hal ini dikarenakan di lokasi penelitian tidak terdapat koperasi ataupun lembaga keuangan yang dapat meminjamkan dana untuk modal. Keterbatasan permodalan sering dihadapi oleh para petani responden, sehingga mereka terkadang tidak mampu untuk membeli input-input yang dibutuhkan seperti pestisida dan pupuk. Ketidakmampuan para petani responden dalam membeli input produksi mengakibatkan mereka tidak optimal dalam melakukan kegiatan usahataninya, sehingga hasil panen yang didapat oleh para petani pun menjadi tidak optimal. 76 VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame