41
4.5.3. Analisis Rasio Penerimaan Atas Biaya
Analisis rasio penerimaan atas biaya atau analisis RC rasio digunakan untuk melihat apakah kegiatan budidaya edamame masih layak atau tidak dengan
sistem kemitraan maupun tanpa sistem kemitraan. Analisis ini membandingkan antara nilai penerimaan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.
Analisis ini dibedakan menjadi dua, yaitu RC rasio terhadap biaya tunai dan RC rasio terhadap biaya total. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai RC rasio 1.
Perhitungan RC rasio dapat dirumuskan sebagai berikut Soekartawi 1995 : RC rasio atas biaya tunai = penerimaan total biaya tunai
RC rasio atas biaya total = penerimaan total biaya total
4.5.4. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier
Fungsi produksi yang digunakan pada penelitian in adalah fungsi produksi Stochastic Frontier Cobb-Douglas. Fungsi ini dipilih dengan alasan fungsi
produksi Stochastic Frontier Cobb-Douglas memiliki bentuk yang sederhana dan dapat dibuat dalam bentuk fungsi linear. Model Dugaan yang akan digunakan
dalam penelitian ini, dirumuskan dalam persamaan berikut : ln Y = ln
+
1
ln X
1
+
2
ln X
2
+
3
ln X
3
+
4
ln X
4
+
5
ln X
5
+
6
ln X
6
+ v
i
- u
i
Keterangan : Y
: Produksi total edamame kg X
1
: Luas lahan ha X
2
: Penggunaan benih kg X
3
: Tenaga kerja HOK X
4
: Jumlah pupuk kimia kg X
5
: Pupuk Kandang kg X
6
: Insektisida liter : Intersep
i
: Koefisien Parameter Penduga, dimana
i = 1,β,γ…6.
i
1 Diminishing Return u
i
: Efek inefisiensi teknis dalam model
v
i
: Variabel acak v
i
- u
i
: Error term
42 Variabel sisa random shock v
i
merupakan variabel acak yang bebas dan secara identik terdistribusi normal independent-identically distributedi.i.d
dengan rataan mathematical expectationu
i
bernilai nol dan ragamnya konstan,
y 2
N0,
v 2
, serta bebas dari u
i
. Variabel kesalahan residual solow u
i
adalah variabel yang menggambarkan efek inefisiensi di dalam produksi, diasumsikan
terdistribusi secara bebas di antara setiap observasi dan nilai v
i
. Variabel acak u
i
tidak boleh bernilai negatif dan distribusinya normal dengan nilai distribusi N μi,
u 2
Coelli Battese 1998.
4.5.5. Analisis Efisiensi dan Inefisiensi Teknis
Analisis efisiensi dan inefisiensi teknis dengan menggunakan fungsi produksi stochastic frontier akan menganalisis tingkat efisiensi teknis setiap
petani yang dijadikan responden. Efisiensi teknis setiap petani adalah nilai harapan dari -u
i
yang dinyatakan dalam rasio berikut ini :
TE
i
=
Keterangan : TE
i
= efisiensi teknis petani ke-i y
i
= fungsi output deterministic tanpa error term Nilai efisiensi teknis dalam persamaan di atas digunakan hanya untuk fungsi yang
memiliki jumlah output dan input tertentu cross section data dan tidak untuk input yang bersifat logaritmik panel data Coelli Battese 1998.
Nilai efisiensi teknis berbanding terbalik dengan nilai inefisiensi teknis. Nilai inefisensi teknis merupakan 1 Te
i
dimana nilai ini bernilai di antara nol dan satu. Metode efek inefisiensi teknis yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Battese dan Coelli 1998. Variabel u
i
yang digunakan untuk mengukur efek inefisiensi teknis, diasumsikan bebas dan distribusinya terpotong normal dengan N
μ
i
,
2
. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis petani
kedelai edamame adalah umur petani Z
1
, pengalaman menanam kedelai edamame Z
2
, pendidikan Z
3
, dummy status kepemilikan lahan Z
4
, dummy
43 penyuluhan Z
5
, dan pekerjaan istri Z
6
. Dengan demikian parameter distribusi μ
i
efek inefisiensi teknis dalam penelitian ini adalah : μ
i
= +
1
Z
1
+
2
Z
3
+
3
Z
3
+
4
Z
4
+
5
Z
5
+
6
Z
6
+ w
it
Beberapa hipotesis yang dikemukakan untuk model efek inefisiensi dalam persamaan diatas adalah :
1. Semakin tua umur petani diduga akan meningkatkan tingkat inefisiensi
usahatani kedelai edamame, karena semakin tua umur petani menyebabkan kondisi fisik petani tersebut semakin berkurang, sehingga pengelolaan
usahatani kedelai edamame menjadi kurang optimal. 2.
Semakin lama pengalaman petani mengusahakan usahatani kedelai edamame, diduga akan memperkecil tingkat inefisiensi. Pengalaman yang
diperoleh petani dari usahatani sebelumnya membuat petani lebih baik lagi dalam melakukan kegiatan usahatani kedelai edamame.
3. Pendidikan diduga akan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat
inefisiensi teknis petani. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani diduga akan memperkecil tingkat inefisiensi teknis petani.
4. Status kepemilikan lahan diduga akan mempengaruhi keseriusan petani
dalam mengolah lahannya. Petani yang melakukan kegiatan usahatani dengan cara menyewa lahan diduga akan lebih efisien dalam melakukan
kegiatan usahataninya dibandingkan dengan petani yang menggunakan lahan milik, garapan dan gadai.
5. Adanya penyuluhan diduga akan memperkecil tingkat inefisiensi teknis
petani. Penyuluhan mampu memberikan informasi yang dapat membantu petani dalam meningkatkan pengetahuan tentang kegiatan usahataninya.
6. Semakin banyak waktu istri yang dihabiskan untuk bekerja di luar kegiatan
usahatani diduga akan meningkatkan tingkat inefisiensi usahatani tersebut. Hal ini dikarenakan waktu yang dipergunakan istri untuk membantu petani
menjadi berkurang.
44 Hasil pengujian Frontier 4.1 akan memberikan nilai perkiraan varians dari
parameter dalam bentuk parameterisasi berikut ini :
s 2
=
v 2
+
u 2
dan =
u 2
s 2
Nilai parameter gamma berkisar antara nol dan satu. Untuk keputusan penerimaan hipotesa nol diuraikan dalam bagian uji hipotesa atau ditentukan
oleh nilai kritis. Pengujian efek inefisiensi di dalam model menggunakan nilai LR test galat
satu sisi. Hipotesis pertama:
H : =
=
1
=
2
=
3
=
4
=………….
6
= 0 H
1
: = =
1
=
2
=
3
=
4
=………….
6
Hipotesis nol artinya efek inefisiensi teknis tidak ada dalam model. Jika hipotesis ini diterima, maka model fungsi produksi rata-rata sudah cukup mewakili data
empiris. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. LR = -2 {ln[LH
LH
1
]} Dimana LH
dan LH
1
adalah nilai dari fungsi likelihood di bawah hipotesa H dan H
1
. Kriteria uji :
LR galat satu sisi χ
2 retriksi
table Kodde dan Palm maka tolak H LR galat satu sisi
χ
2 retriksi
table Kodde dan Palm maka terima H Tabel chi-square Kodde dan Palm adalah table upper and lower bound dari nilai
kritis untuk uji bersama persamaan dan pertidaksamaan restriksi. Hipotesis Kedua:
H0 :
i
= 0 H1 :
i
≠ 0 Hipotesis nol berarti koefisien dari masing-masing variabel di dalam
model efek inefisiensi sama dengan nol. Jika hipotesis ini diterima maka masing- masing variabel penjelas dalam model efek inefisiensi tidak memiliki pengaruh
terhadap tingkat inefisiensi di dalam proses produksi.
45 Uji statistik yang digunakan yaitu uji t, uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah masing-masing koefisien variabel penduga dari masing-masing parameter bebas
i
yang dipakai secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas μ
i
dengan menggunakan t-hitung.
t-hitung =
t-tabel = t
α, n-k-1
Kriteria uji : │t- hitung│ t-tabel t
α, n-k-1
: tolak H │t- hitung│ t-tabel t
α, n-k-1
: terima H dimana : k
= jumlah variabel bebas n
= jumlah pengamatan responden S i = simpangan baku koefisien efek inefisiensi.
4.6. Definisi Operasional