68
kelimpahan Chaetodon trifascialis berhubungan dengan Acropora. Ikan ini secara spesifik memakan Acropora Robert et al. 1992. Di perairan C. trifascialis lebih
memiliki makanan yang spesifik yaitu Acropora hyacinthus Berumen Pratchett 2008.
Secara umum tinggi rendahnya nilai keanekaragaman dan keseragaman pada setiap stasiun disebabkan karena faktor fisik kimia perairan dan ketersediaan
makanan bagi ikan karang. Selain itu tinggi rendahnya juga dapat dipengaruhi oleh pengambilan data pada saat pengamatan.
4.5 Analisis Makanan
Dalam upaya mempelajari kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ikan Chaetodontidae perlu dilakukan penangkapan ikan dan pengambilan isi
perut ikan yang dimaksud. Ikan Chaetodontidae yang terdapat di stasiun pengamatan ditangkap menggunakan panah untuk mendapatkan isi perut ikan
yang berisi. Selama penangkapan, ikan yang tertangkap berjumlah 32 ekor dan jenis ikan yang tertangkap adalah C. baronessa jenis pemangsa karang obligat,
C. kleinii jenis pemangsa karang fakultatif dan C. lunulatus jenis pemangsa karang fakultatif. Jenis-jenis ikan ini mudah tertangkap karena sering berkeliaran
dengan keluar dari celah-celah karang bercabang. Jenis-jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ikan Chaetodontidae
dapat dilihat pada Lampiran 3. Isi perut ikan Chaetodontidae yang telah dianalisa didapatkan jumlah beberapa jenis organisme dan rata-rata kelimpahannya Tabel
10. Dari analisis didapatkan bahwa isi perut ikan Chaetodontidae yang tertangkap terdapat zat kapur sebesar 34.09. Zat kapur ini di dalam perut ikan
Chaetodontidae tampak dalam bentuk butiran putih. Sedangkan jumlah terbanyak yang didapatkan di perut ikan adalah detritus sebesar 59.61. Detritus merupakan
jenis makanan lainnya yang sudah tidak dapat diidentifikasi lagi. Kelimpahan dan persentase dari zat kapur dan detritus sangat banyak sehingga dapat diduga
sebagai salah satu petunjuk bahwa ikan Chaetodontidae merupakan jenis ikan karang dan pemakan karang.
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa isi perut lainnya yang terdapat di ikan Chaetodontidae adalah jenis diatom kelas Bacillariophyceae sebesar 2.44 dan
Cyanophyceae dalam jumlah persentase 0.63. Jenis diatom Bacillariophyceae 52
69
dan Trichodesmium Cyanophyceae termasuk kedalam fitoplankton dan paling umum dijumpai di perairan laut. Kandungan fitoplankton yang terdapat dalam
perut ikan karena fitoplankton ini melekat di karang dan ikut termakan oleh ikan Chaetodontidae.
Selain itu jenis organisme lain yang teridentifikasi di dalam perut ikan Chaetodontidae adalah Copepoda, seaweed, Polychaeta dan potongan bagian
tanaman. Kelimpahan dan persentase dari potongan bagian tanaman dan seaweed yang terdapat di perut ikan Chaetodontidae sebesar 2 dan 1. Sedangkan jenis
plankton lain yang teridentifikasi di perut ikan Chaetodontidae adalah Copepoda dan Polychaeta sebanyak 1.5 dan 0.19. Copepoda terdapat di perut ikan
dimungkinkan jenis organisme ini merupakan salah satu plankton herbivor pemakan fitoplankton yang mencari makan di celah-celah karang sehingga
termakan oleh ikan Chaetodontidae. Tabel 10 Persentase dan rerata kelimpahan isi perut ikan Chaetodontidae
Organisme Rerata kelimpahan
χχχχ
± SE Persentase
Detritus 294.20
± 695.05
58.72 Zat kapaur
168.30 ±
397.61 33.58
Bacillariophyceae 12.03
± 28.98
2.40 Bagian tanaman
10.00 ±
24.33 2.00
Copepoda 7.50
± 25.68
1.50 Seaweed
5.00 ±
13.38 1.00
Cyanophyceae 3.13
± 10.22
0.62 Polychaeta
0.94 ±
5.30 0.19
Ikan Chaetodontidae merupakan ikan karang yang hidup disekitar dan antara karang terutama menyukai karang sklerektinia sebagai makanannya.
Mayoritas ikan Chaetodontidae termasuk jenis pemakan karang obligat dan pemakan invertebrata sessil dan menetap. Hanya beberapa jenis Chaetodontidae
yang memakan invertebrata bentik atau zooplankton. Harmelin-Vivien Bouchan-Navaro 1983. Selain itu Sano 1989 menyatakan bahwa ikan
Chaetodontidae merupakan pemakan karang karang keras dan soft corals, algae, invertebrate bentik termasuk Polychaeta dan Crustacean serta plankton.
53
70
Menurut Madduppa 2006, di dalam isi perut ikan C. octofasciatus ditemukan zat kapur dan zooxanthellae sehingga diyakini bahwa ikan ini
memakan karang. Selain itu kandungan nematokis dalam isi perut ikan C. octofasciatus sebesar 99.41 dan 0.59 alga perifitik. Sehingga, diduga 58.72
detritus yang ditemukan pada penelitian ini dapat berupa nematokis dan alga. Menurut Harmelin-Vivien dan Bouchan-Navaro 1982 C. octofasciatus
dikategorikan sebagai pemangsa karang dan menurut Yusuf dan Ali 2004 ikan ini termasuk obligate coral feeder.
Pola makan ikan Chaetodontidae sangat didukung oleh bentuk mulut dari ikan ini. Secara morphologi bentuk mulut ikan menyesuaikan dengan bentuk jenis
makanan dan habitatnya. Bibir atas dan bawah sangat keras dan bentuknya yang membulat sesuai dengan ukuran polip karang. Bentuk rahang dan struktur mulut
menunjukkan bahwa ikan ini merupakan spesialis pemakan karang. Saat memangsa, mulut akan mengecil dengan membentuk tonjolan sehingga
memungkinkan ikan untuk menarik masuk mangsanya ke dalam mulut dengan menghisap dan kemudian menelannya. Kebiasaan makan dan jenis makanan
sangat ditentukan dari morfologi tengkorak, rahang, alat pencernaan dan struktur mulut Efendie 1979. Gambar 10 memperlihatkan bentuk mulut dari ikan
Chaetodontidae saat normal dan saat memangsa.
B A
Gambar 10 Bentuk mulut ikan Chaetodontidae: A pada saat normal dan B pada saat memangsa Motta 1992.
54
71
4.6 Hubungan antara Persentase Tutupan Karang Keras dengan