29
2.2 Ikan Karang
Ikan-ikan yang terdapat di terumbu karang memiliki variasi bentuk, ukuran, warna, perilaku dan ekologi dari ikan karang memperlihatkan keunikannya.
Ukuran tubuh ikan karang dari jenis Gobidae yang hanya 1 cm panjangnya sampai ikan hiu Carcharhinidae yang dapat mencapai panjang 9 m bisa terdapat di
terumbu karang Kuiter Tonozuka 2001. Keberadaan ikan karang di sekitar terumbu karang tergantung dari kondisi
terumbu karang itu sendiri. Persentasi tutupan karang hidup yang tinggi tentunya akan berdampak pada kelimpahan ikan-ikan karang. Sebaliknya, bila presentasi
tutupan karang buruk tentunya kelimpahan ikan karang akan sangat berkurang. Habitat ikan di daerah tropis mempunyai jumlah spesies yang lebih banyak
daripada di daerah subtropis dan yang paling banyak jumlah ikannya adalah spesies ikan karang yang diduga ada sebanyak 4 000 spesies Allen et al. 1998.
Sedangkan menurut Hixon 2009 dari data yang tercatat bahwa 30 dari 15 000 spesies ikan laut mendiami terumbu karang dan ratusan spesies dapat hidup
berdampingan di terumbu karang yang sama. Perairan Indonesia sendiri terdapat sekitar 3 000 jenis yang termasuk dalam
17 ordo dan 100 famili Kuiter Tonozuka 2001. Kebanyakan famili ikan yang berada di laut tropis sebagian besar hidup dan hanya dapat ditemukan di daerah
terumbu karang. Famili Chaetodontidae, Scaridae dan Labridae merupakan famili ikan yang hidup di daerah terumbu. Sedangkan famili Acanthuridae,
Holocentridae, Balistidae,
Ostraciodontidae, Pomacentridae,
Serranidae, Blennidae dan Muraenidae merupakan komponen famili ikan demersal dan
termasuk kedalam jenis ikan pemakan benthos epibentis. Beberapa famili ikan yang hidup di daerah pelagis epipelagis dan mempunyai hubungan erat dengan
terumbu karang adalah ikan genus Sphyrena dan famili Carangidae. Ikan-ikan karang tersebut rata-rata memiliki warna yang cerah dan mempunyai ciri khusus
yang dapat membantu kita dalam mengidentifikasi species ikan tersebut. Selain itu, warna dan ciri tersebut dapat berfungsi untuk melindungi diri dari predator
yang selalu mencari kesempatan untuk memakannya. Kelompok ikan karnivor di daerah terumbu karang sekitar 50-70 dan
hampir meliputi jenis ikan di daerah terumbu karang sedangkan kelompok ikan 13
30
pemakan karang dan herbivor sekitar 15. Ikan-ikan dari kelompok ini sangat tergantung kepada kondisi terumbu karang untuk mengembangkan populasinya.
Kelompok planktivor dan omnivor hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit Choat Bellwood 1991.
Sedangkan menurut Adrim 1993 kelompok ikan karang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
a Kelompok ikan target, yaitu ikan karang yang mempunyai manfaat sebagai ikan konsumsi, seperti ikan Famili Serranidae, Lutjanidae, Haemulidae dan
Lethrinidae. b Kelompok ikan indikator, yaitu kelompok ikan karang yang dinyatakan
sebagai indikator kelangsungan hidup terumbu karang. Hanya satu famili yang termasuk jenis kelompok ikan indikator, yaitu ikan dari famili
Chaetodontidae. c Kelompok ikan utama mayor, yaitu ikan yang berperan dalam rantai
makanan, seperti ikan dari famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Caesionidae, Labridae, Siganidae, Mullidae dan Apogonidae.
Menurut Longhurst dan Pauly 1987 ikan karang dibedakan kedalam dua kategori, yaitu ikan nocturnal dan ikan diurnal. Ikan diurnal merupakan ikan
yang sering muncul pada siang hari dimana ikan-ikan tersebut memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan nocturnal yang sering muncul
pada malam hari. Ikan diurnal memiliki warna yang lebih terang dibandingkan dengan ikan nocturnal. Namun ikan nocturnal biasanya hidup soliter. Ikan karang
nocturnal biasanya tidak memiliki warna yang mencolok dan mempunyai mata yang besar squirrelfishes dan Holocentridae.
Ekosistem terumbu karang yang merupakan habitat hewan dan tumbuhan terutama ikan karang yang memiliki densitas terbesar. Struktur komunitas ikan
karang didominasi oleh ikan dari famili Labridae dan Pomacentridae. Menurut Nybakken 1993 bahwa pada siang hari di daerah reef flat ditemukan 336 spesies
yang termasuk kedalam 45 famili dengan jumlah ikan karang yang paling dominan adalah famili Pomacentridae kemudian Labridae.
Umumnya setiap spesies ikan mempunyai kesukaan habitat tertentu Hutomo 1993. Terumbu karang sendiri tidak hanya terdiri dari dari karang saja,
14
31
tetapi juga daerah berpasir, teluk dan celah, daerah alga dan juga perairan dangkal dan dalam serta zona-zona berbeda yang melintasi karang. Habitat yang
beranekaragam ini dapat menerangkan peningkatan jumlah ikan-ikan tersebut Nybakken 1993.
Distribusi spasial ikan karang berhubungan dengan karakteristik habitat dan interaksi diantara ikan-ikan itu sendiri, baik yang bersifat hubungan antar spesies
interspesies maupun hubungan antara individu dengan spesies tertentu intraspesies. Diversitas dan densitas ikan karang yang tinggi disebabkan oleh
banyaknya variasi habitat yang terdapat di terumbu karang. Ikan-ikan tersebut memiliki relung ekologi yang lebih sempit sehingga lebih banyak spesies yang
hanya dapat bergerak dalam area tertentu. Sebagai akibat dari keadaan ini, ikan- ikan terbatas pada area tertentu pada terumbu karang. Selain itu juga diantara
ikan-ikan ada yang dapat bermigrasi dan bahkan beberapa spesies menetap tanpa berpindah tempat untuk melindungi wilayahnya Nybakken 1993.
Sebaran secara geografis dari ikan karang mengikuti terumbu pembentuk karangnya, biasanya terbatas di perairan tropis yang dangkal dengan suhu 20
o
C isotherm atau kira-kira antara garis lintang 30
o
utara dan selatan. Pusat keanekaragaman ikan karang terdapat di kepulauan Indo-Australia, wilayah Indo-
Pasifik Hixon 2009. Berdasarkan Adrim dan Allen 2003 bahwa di perairan Indonesia
didapatkan kelimpahan dari beberapa famili ikan karang yaitu Gobiidae 272 spesies, Labridae 178, Pomacentridae 152, Apogonidae 114, Blenniidae
107, Serranidae 102, Muraenidae 61, Syngnathidae 61, Chaetodontidae 59, dan Lutjanidae 43. Sepuluh famili ikan karang ini menyumbang sekitar
56 dari total ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang
2.3 Ikan Chaetodontidae