62
cukup besar di Stasiun 1. Terlihatnya hamparan patahan karang dan pasir diduga karena penangkapan ikan menggunakan bom ikan. Data nilai indeks selengkapnya
disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Indeks mortalitas karang
Uraian Stasiun Pengamatan
ST 1 ST 2 ST 3 ST4 ST5 ST6 ST7 ST8 ST 9 ST 10
Indeks Mortalitas
Karang MI
0.88 0.45 0.27 0.49 0.26 0.37 0.53 0.27 0.31 0.43
4.4 Kondisi Ikan Karang
Pengamatan terhadap ikan karang pada 10 stasiun pengamatan di Pulau Liwutongkidi dilakukan terhadap semua jenis ikan yang dijumpai sepanjang
transek pengamatan. Data ikan yang diperoleh merupakan komposisi ikan karang dan selanjutnya digunakan untuk melihat struktur komunitas ikan karang di lokasi
penelitian.
4.4.1 Komposisi Ikan Karang
Visual sensus terhadap ikan karang pada 10 stasiun pengamatan diperoleh jumlah keseluruhan ikan karang adalah 2 800 individu ikan karang yang termasuk
kedalam 145 spesies dari 40 famili ikan karang Lampiran 2. Jumlah individu tertinggi dari semua stasiun pengamatan adalah dari famili Pomacentridae
sebanyak 788 individu atau sebesar 28.14 dari total populasi, kemudian disusul oleh famili Caesionidae dengan jumlah individu sebanyak 347 individu atau
sebesar 12.39 dari total populasi. Kemudian urutan secara berturut-turut jumlah individu berikut adalah dari Labridae sebanyak 278 individu 9.93, Balistidae
sebanyak 273 individu 9.75, Acanthuridae sebanyak 178 individu 6.63, Chaetodontidae sebanyak 172 individu 6.14 dan terakhir Apogonidae
sebanyak 152 individu 5.43. Delapan famili ikan karang ini mempunyai jumlah persentase 83.93 dari seluruh jumlah ikan karang yang terdapat pada 10
stasiun pengamatan di Pulau Liwutongkidi Gambar 9. Ikan karang merupakan jenis ikan yang umumnya menetap atau relatif tidak
berpindah tempat sedentary dan pergerakannya relatif mudah dijangkau. 46
63
Keberadaan ikan karang terutama famili Pomacentridae yang melimpah pada kawasan terumbu karang karena ikan ini mudah dalam beradaptasi dengan jenis
substrat untuk dijadikan sebagai tempat hidupnya seperti di karang hidup, karang mati, pecahan karang dan karang lunak Suharti 1999.
Menurut Nybakken 1993 bahwa pada siang hari di daerah reef flat ditemukan 336 spesies yang termasuk ke dalam 45 famili dengan jumlah ikan
karang yang paling dominan adalah famili Pomacentridae, baru kemudian famili Labridae. Sedangkan daerah reef slope ditemukan 373 spesies yang termasuk
dalam 41 famili dengan jumlah ikan karang.
Gambar 9 Kelimpahan ikan karang tertinggi di lokasi penelitian ind350m
2
. Berdasarkan hasil analisis struktur komunitas ikan karang Tabel 7. Indeks
Keanekaragaman H’ pada semua stasiun pengamatan antara 2.82 – 3.50, menurut Shannon Wiener in Odum 1994 semakin besar nilai H’ menunjukkan
semakin beragamnya kehidupan di perairan tersebut, kondisi ini merupakan tempat hidup yang lebih baik. Suatu komunitas dikatakan mempunyai
keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-maing spesies yang relatif merata. Namun kondisi
komunitas ikan karang di lokasi pengamatan mudah berubah dengan hanya
Lainnya Apogonidae
Chaetodontida Achanturida
Anthiinae
Caesionidae Labridae
Balistidae
Pomacentrida
Persentase Kelimpahan Ind350m
2
47
64
mengalami pengaruh lingkungan yang relatif kecil seperti adanya perusakan terumbu karang.
Indeks Keseragaman E pada semua stasiun pengamatan antara 0.76 – 0.89. Menurut Pielou 1975 in Magurran 2004 dengan Indeks Keseragaman
E tersebut maka jumlah spesies ikan karang dalam komunitas masuk kategori tinggi dengan kondisi stabil, jumlah individu di setiap spesies adalah sama dengan
jumlah spesies ikan karang setiap famili. Pada 10 stasiun pengamatan terlihat bahwa Indeks Dominansi C antara 0.05 – 0.12 yang termasuk dalam kategori
rendah. Dalam komunitas ikan karang yang ditemukan tidak ditemukan jumlah ikan karang spesies tertentu yang mendominasi terhadap jumlah spesies lainnya.
Tabel 7 Indeks struktur komunitas ikan karang Stasiun
Uraian Jumlah
famili Jumlah
spesies Jumlah
individu Keanekaragaman
H’ Keseragaman
E Dominansi
C ST 1
16 42
336 2.83
0.76 0.12
ST 2 15
41 300
2.94 0.79
0.09 ST 3
26 57
295 3.50
0.86 0.05
ST 4 18
45 312
3.08 0.81
0.07 ST 5
26 50
378 3.08
0.79 0.09
ST 6 23
53 263
3.34 0.84
0.06 ST 7
18 39
278 3.27
0.89 0.09
ST 8 23
49 254
3.28 0.84
0.06 ST 9
22 46
220 3.28
0.86 0.06
ST 10 16
31 164
2.96 0.86
0.07 Jumlah dari keberadaan spesies ikan karang memberikan informasi
mengenai kelimpahan terumbu karang dan dapat menjadi suatu indikator bagi persen tutupan karang Bell Galzin 1984. Ikan-ikan karang yang ditemukan di
perairan Pulau Liwutongkidi merupakan tipe ikan yang hidup di perairan tenang dengan karakteristik arus yang sedang. Topografi terumbu karang di Pulau
Liwutongkidi dengan rataan terumbu yang luas, tidak curam dan dasar perairan yang dangkal menjadikan spesies ikan yang cenderung seragam dan tersebar di
Pulau Liwutongkidi. Menurut Suharti 1996 kelimpahan ikan karang terutama ikan Pomancentrid meningkat sejalan dengan meningkatnya tutupan karang hidup.
Selain itu semakin komplek tipe substrat semakin tinggi keanekaragaman jenis ikan yang ada.
48
65
Menurut Nybakken 1993 diversitas dan densitas ikan karang yang tinggi disebabkan oleh banyaknya variasi habitat yang terdapat di terumbu karang. Ikan-
ikan tersebut memiliki relung ekologi yang lebih sempit sehingga lebih banyak spesies yang hanya dapat bergerak dalam area tertentu. Sebagai akibat dari
keadaan ini, ikan-ikan terbatas pada area tertentu pada terumbu karang. Selain itu juga diantara ikan-ikan ada yang dapat bermigrasi dan bahkan beberapa spesies
menetap tanpa berpindah tempat untuk melindungi wilayahnya Keragaman dan kelimpahan ikan karang yang relatif tinggi di Pulau
Liwutongkidi menandakan bahwa beberapa stasiun secara alami terlindung dari tekanan penangkapan ikan. Kondisi menunjukkan bahwa kelimpahan ikan tidak
hanya tergantung pada ketersediaan makanan dan keragaman substrat tetapi juga kepada perlindungan alami Hopley dan Suharsono, 2000.
4.4.2 Komposisi Ikan Chaetodontidae