20
menyebabkan berkurangnya atau bahkan hilangnya fungsi dan manfaat terumbu karang bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kawasan konservasi merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sekaligus melindungi ekosistem terumbu karang beserta
keanekaragaman biota yang terkandung didalamnya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengetahui kondisi kawasan konservasi salah satunya diperlukan
analisa hubungan antara terumbu karang dengan ikan karang, terutama ikan Chaetodontidae sebagai ikan bioindikator. Penilaian tersebut dapat didekati
melalui pendekatan ekologi dengan menjawab permasalahan sebagai berikut : a
Bagaimana kondisi terumbu karang di perairan Pulau Liwutongkidi? b
Bagaimana hubungan persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan Chaetodontidae?
c Bagaimana pengelolaan terumbu karang di Kawasan Konservasi Laut
Daerah Pulau Liwutongkidi?
1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
Suatu kenyataan bahwa luasan terumbu karang di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan dan kerusakan akibat faktor alam dan tekanan
akibat pemanfaatan oleh manusia. Kondisi ini semakin lama akan sangat mengkhawatirkan dan apabila keadaan ini tidak segera ditanggulangi akan
mengakibatkan perubahan terhadap ekosistem terumbu karang dan kehidupan biota laut lainnya.
Kelestarian terumbu karang sepenuhnya ditentukan oleh kepedulian manusia untuk mengelolanya dengan tetap menjamin keberlanjutannya. Salah satu
cara menyelamatkan sumberdaya terumbu karang adalah dengan pembentukan kawasan konservasi laut. Pengelolaan kawasan konservasi laut diharapkan dapat
memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam menjaga ekosistem terumbu karang. Untuk menilai pengelolaan kawasan konservasi laut dapat dilihat
dari faktor ekosistem dan masyarakat, namun dalam penelitian ini akan dianalisis faktor ekosistem yang ada di kawasan konservasi laut terutama terumbu karang
dan ikan karang Chaetodontidae. Ikan karang merupakan taksa terbesar dari hewan-hewan vertebrata yang
berasosiasi dengan terumbu karang. Salah satu diantara banyak famili ikan 4
21
penting dari ordo Perciformes di terumbu karang adalah ikan Chaetodontidae. Ikan Chaetodontidae tergolong ikan yang penting dalam berasosiasi dengan
terumbu karang. Banyak jenisnya yang memiliki ketergantungan hidup terutama dalam hal makanan utama terhadap karang Bouchon-Navaro 1986 dan
kelimpahan Chaetodontidae berhubungan juga dengan sumber makanan tersebut Robert et al. 1992. Hal ini juga yang menyebabkan ikan Chaetodontidae
disarankan untuk dipergunakan sebagai indikator utama dalam melakukan penelitian terhadap kondisi karang Hourigan 1989.
Interaksi antara ikan Chaetodontidae sebagai penghuni perairan karang dengan terumbu karang dapat dijadikan referensi bagi kondisi yang terjadi di
terumbu karang dan faktor pendukung lainnya. Dalam analisis ikan Chaetodontidae sebagai indikator kondisi terumbu karang dibahas juga tentang
keanekaragaman, keseragaman, dominansi jenis, analisa isi perut dan kehadiran serta kesukaan ikan terhadap karang tertentu. Hasil ini diharapkan dapat berguna
sebagai data dalam pengelolaan terumbu karang yang berkelanjutan. Atas dasar pemikiran tersebut, maka penelitian ini dilakukan dalam rangka
mencari rekomendasi yang tepat dalam mendukung pengelolaan terumbu karang dan ikan karang di perairan Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau
Liwutongkidi, Kabupaten Buton. Selengkapnya kerangka pemikiran penelitian digambarkan pada Gambar 1 berikut ini.
5
22
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian.
Ekosistem terumbu karang Kegiatan manusia
Tekanan alami
Ikan karang Terumbu karang
Kualitas perairan
Analisis karang dan ikan: •
Persentase penutupan karang • Keanekaragaman ikan
• Indeks mortalitas karang
• Keseragaman ikan •
Isi perut ikan • Dominansi ikan Interaksi ikan
dan karang Perubahan kondisi ekosistem
terumbu karang
Hubungan kondisi terumbu karang dan ikan Chaetodontidae
Rekomendasi bagi pengelolaan karang Jenis dan kelimpahan
ikan Chaetodontidae pemakan karang
Kondisi terumbu karang
6
23
1.4 Hipotesis Penelitian