Analisis Statistik Analisa Data

52

3.5.3 Analisis Statistik

a Hubungan persen tutupan karang dengan kelimpahan ikan karang Hubungan persen tutupan karang dengan kelimpahan ikan dianalisa dengan analisis korelasi Pearson Bell Galzin 1984 dengan menggunakan software microsoft excel, kemudian hasil korelasi tersebut diuji dengan uji t-student untuk mengetahui tingkat signifikansinya. Setelah memenuhi syarat signifikansi maka dilanjutkan dengan analisis regresi dengan software microsoft excel. Regresi merupakan model matematika yang dapat digunakan untuk memprediksi suatu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang diprediksi disebut variabel dependent yang umumnya tertulis dengan lambang y, sedangkan variabel yang memprediksi disebut variabel independent yang biasa ditulis dengan simbol x. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang menjadi variabel dependent adalah kelimpahan famili dan spesies ikan Chaetodontidae, sedangkan yang menjadi variabel independent adalah persentase tutupan karang. Secara matematik rumus regresi dapat ditulis sebagai berikut: y = f x +ε y = a + bx + cx 2 Dalam menginterpretasi model regresi digunakan koefisien determinasi R 2 . Koefisien determinasi menunjukkan berapa besar peubah pada variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variabel independent. b Ketertarikan ikan Chaetodontidae terhadap habitat terumbu karang Untuk mengetahui ketertarikan ikan Chaetodontidae terhadap habitatnya maka data kelimpahan ikan dan substrat dasar dikelompokkan dengan analisa pengelompokkan Cluster analysis. Analisa ini dimaksudkan untuk mengelompokkan unit-unit statistik ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dari sejumlah variabel atau karakter. Metode ini bersifat deskriptif, dimana tidak satu pun variabel mempunyai peran yang lebih penting dari variabel yang lain. Tehnik ini bertujuan untuk membentuk kelompok-kelompok individu yang memiliki karakteristik yang sama. Klasifikasi yang digunakan dalam cluster analysis ini menggunakan metode hierarki, dimana mempresentasikan individu- individu kedalam kelompok-kelompok yang secara hierarki tersusun. Hierarki 36 53 yang tersusun dipresentasikan dalam bentuk dendogram, kemudian dilanjutkan dengan analisa nodul, Indeks Konstansi dan Indeks Fidelitas. c Pengelompokan spesies ikan Pengelompokan spesies ikan Chaetodontidae dibuat dengan metode analisis pengelompokan cluster analysis pada skala Unwighted Paired Group Method Arithmetic Average-Linkage clustering UPGMA. Data numerik individu ikan dikelompokkan berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen. Indeks Kesamaan Sorensen digunakan untuk mengelompokkan ikan karang dan menyusunnya pada tingkat spesies dengan menggunakan analisa pengelompokan. Untuk dapat menghitung Indeks Kesamaan Sorensen dari data numerik jumlah individu ikan karang ditransformasikan menjadi bentuk binary ada dan tidak. Indeks Kesamaan Sorensen dihitung melalui persamaan: Keterangan: So = Indeks Kesamaan Sorensen a = jumlah stasiun yang ada spesies ikan A dan B b = jumlah stasiun yang hanya ada spesies ikan A c = jumlah stasiun yang hanya ada spesies ikan B Kisaran nilai Indeks Kesamaan Sorensen berkisar antara 0 sampai 1. Tingkat kesamaan akan semakin tinggi jika nilai indeks mendekati nilai 1 dan semakin rendah kesamaannya jika mendekati nilai 0. Kumpulan Indeks Sorensen digunakan untuk membuat matriks yang akan membentuk dendogram berdasarkan metode keterkaitan rata-rata kelompok ikan. d Pengelompokkan habitat dasar Pengelompokan substrat dasar penyusun habitat digunakan persamaan Indeks Kesamaan Bray-Curtis. Indeks Bray-Curtis digunakan untuk menentukan pola pengelompokan habitat berdasarkan analisa kelompok yang menggunakan data persentase komposisi habitat dasar parameter biologi. Data parameter yang biologi digunakan untuk mengelompokan habitat ini adalah persentase tutupan substrat dasar Lagendre dan Lagendre 1983. Kisaran Indeks Bray-Curtis adalah 0 – 1 dengan ketentuan B = 0.0 menunjukkan tingkat kesamaan 0 dan B = 1 menunjukkan kesamaan 100. Indeks Bray-Curtis dihitung melalui persamaan: c b a a So + + = 2 2 37 54 Keterangan: B = Indeks Bray-Curtis xij = jumlah parameter ke-i dalam setiap pengamatan ke-j xik = jumlah parameter ke-i dalam setiap pengamatan ke-k n = jumlah parameter yang dibandingkan S = koefisien kesamaan e Analisis Nodul, Indeks Konstansi Cij dan Indeks Fidelitas Fij Hasil pengelompokkan habitat dan ikan Chaetodontidae digunakan dalam analisis nodul. Tehnik yang digunakan untuk menggabungkan kedua analisa pengelompokan adalah pembentuk matriks data binary dua arah, kelompok habitat pada sisi baris dan kelompok ikan menempati sisi kolom. Data binary hasil analisa nodul kemudian digunakan untuk menganalisa tingkat kekonstanan keberadaan suatu kelompok ikan pada habitat tertentu berdasarkan Indeks Konstansi dengan rumus Hazel 1977 in Brewster-Wingard et al. 2001: Keterangan: Cij = Indeks Konstansi aij = jumlah keberadaan anggota pada kelompok spesies ikan ke- i dan pada kelompok habitat ke-j ni = jumlah elemen pada kelompok spesies ikan ke-i nj = jumlah elemen pada kelompok habitat ke-j Semakin mendekati 100 maka setiap jenis ikan secara konstan selalu hadir atau ada dalam kelompok tersebut. Dari indeks konstansi dapat dilihat tingkat kekhasankebenaran fidelitas kelompok ikan ke-i pada habitat ke-j Hazel 1977 in Brewster-Wingard et al. 2001 dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ = = + − = n i n i xik xij xik xij B 100 x       = nj x ni aij Cij 100 x         = ∑ Cij Cij Fij S = 1 – B x 100 38 55 Keterangan: Fij = Indeks Fidelitas Cij = nilai konstansi kelompok spesies ke-i kelompok habitat ke-j Nilai Fidelitas menunjukkan keterkaitan antara jenis spesies ikan terhadap habitatnya berdasarkan kekhasan atau keunikan jenis spesies yang hidup pada suatu habitat. Semakin mendekati 100 maka menunjukkan preferensi kesukaan yang kuat antara kelompok ikan ke-i pada anggota kelompok habitat ke-j. 39 56 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pulau Liwutongkidi