19
yang tumbuh di perairan Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara didominasi oleh Acropora spp. Kondisi terumbu karang yang baik menggambarkan tingginya
keanekaragaman dan kelimpahan ikan karang. Berdasarkan keberadaan ikan Chaetodontidae yang termasuk jenis ikan pemakan karang di perairan Indonesia
Timur belum banyak dipelajari maka penelitian ini memfokuskan kepada hubungan kondisi terumbu karang dengan kelimpahan ikan Chaetodontidae di
Kawasan Konservasi Laut Daerah Pulau Liwutongkidi, Kabupaten Buton.
1.2 Perumusan Masalah
Pengelolaan sumberdaya alam wilayah pesisir dan lautan secara terpadu memerlukan informasi dasar tentang potensi ekosistem pendukungnya seperti
ekosistem terumbu karang dan jenis-jenis ikan yang berasosiasi didalamnya. Informasi-informasi tersebut berupa permasalahan dan kondisi terumbu karang
serta ikan karang. Keterkaitan ikan karang terhadap terumbu karang sangat tinggi karena
fungsi ekologis terumbu karang sebagai penyedia makanan, tempat hidup dan tempat perlindungan. Ikan karang merupakan organisme yang jumlah
biomassanya terbesar dan mencolok, yang dapat ditemui dalam ekosistem terumbu karang. Banyak celah dan lubang di terumbu karang sebagai tempat
tinggal ikan, perlindungan, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi ikan yang berada di sekitarnya. Salah satu ikan karang yang berasosiasi erat dengan
terumbu karang dan sebagai indikator kondisi karang karena kesukaannya terhadap terumbu karang adalah jenis ikan Chaetodontidae.
Ikan-ikan Chaetodontidae merupakan kelompok penting dari iktiofauna yang berasosiasi dengan terumbu karang di seluruh dunia. Kebanyakan ikan
Chaetodontidae hanya makan karang dan kelimpahannya memiliki hubungan pada sumber makanan ini polip-polip karang Harmelin-Vivien Bouchon-
Navaro1983. Keberadaan ikan Chaetodontidae di kawasan konservasi dapat dijadikan
indikasi terhadap perubahan kondisi terumbu karang. Kerusakan ekosistem terumbu karang umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia, walaupun tak bisa
dipungkiri alam juga berperan cukup besar dalam hal ini. Kerusakan tersebut akan 3
20
menyebabkan berkurangnya atau bahkan hilangnya fungsi dan manfaat terumbu karang bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kawasan konservasi merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sekaligus melindungi ekosistem terumbu karang beserta
keanekaragaman biota yang terkandung didalamnya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengetahui kondisi kawasan konservasi salah satunya diperlukan
analisa hubungan antara terumbu karang dengan ikan karang, terutama ikan Chaetodontidae sebagai ikan bioindikator. Penilaian tersebut dapat didekati
melalui pendekatan ekologi dengan menjawab permasalahan sebagai berikut : a
Bagaimana kondisi terumbu karang di perairan Pulau Liwutongkidi? b
Bagaimana hubungan persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan Chaetodontidae?
c Bagaimana pengelolaan terumbu karang di Kawasan Konservasi Laut
Daerah Pulau Liwutongkidi?
1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian