4. Kamera dan handycam untuk mengambil gambar objek, jejak objek dan habitat
5. Kompas untuk menunjukkan arah mata angin 6. Meteran dan pita ukur untuk mengukur diameter pohon dan ukuran panjang
7. Termometer untuk mengukur suhu 8. Buku Panduan Lapang seri Pengenalan Jenis Burung Sumatera, Kalimantan,
Jawa dan Bali MacKinnon et al. 1998 untuk mengindentifikasi jenis burung lain selain objek.
9. Peta lokasi penelitian untuk menentukan lokasi pengamatan objek
3.4 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan meliputi: 1. Data sekunder yang meliputi bioekologi merak hijau dan keadaan umum
lokasi penelitian. 2. Data primer yang meliputi perilaku berbiak merak hijau meliputi masa pra
perkawinan, percumbuan, pasca perkawinan dan masa pembuatan sarang serta perilaku harian seperti perilaku makan, minum dan istirahat serta data
mengenai habitatnya.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data sekunder didapatkan melalui penelusuran literatur. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada unit contoh yang
berbentuk titik pengamatan. Titik pengamatan di lapangan berupa tempat-tempat strategis ditemukannya merak hijau sedang melakukan aktivitas perilaku.
Lokasi yang menjadi titik pengamatan berupa areal terbuka dengan terdapat pepohonan di sekitarnya. Untuk TNAP berupa padang penggembalaan Sadengan,
hutan tanaman jati dan tumpangsari serta di TNB pada savana Bekol, hutan semusim dan hutan pantai.
Pengamatan dilakukan secara berulang-ulang pada unit waktu pengukuran dengan menggunakan continuous recording, yaitu mencatat kenyataan dari
perilaku, dimulai saat merak hijau melakukan aktivitas awalnya pada pukul 05.00 WIB hingga berakhirnya aktivitas pada pukul 18.00 WIB. Pengambilan data
perilaku dengan menggunakan metode ad libitum sampling, yaitu pengambilan contoh perilaku dengan cara mencatat semua perilaku yang terlihat pada saat
pangamatan dan lama perilaku tersebut dilakukan. Saat di lapangan pengamat tidak langsung melakukan pengambilan data.
Namun, dilakukan studi adaptasi yang berguna untuk pengamatan agar merak hijau tidak merasa terganggu dengan kehadiran pengamat. Pengambilan data
yang direncanakan akan didapat maksimal. Studi adaptasi ini dilakukan selama tujuh hari setiap pengamatan awal di TNAP dan TNB.
Posisi pengamat saat melakukan pengamatan berada pada tempat-tempat yang secara alami telah berada di alam, seperti menara pengamatan, pohon dan
semak belukar. Tujuannya adalah agar keberadaan pengamat tidak diketahui oleh merak hijau dan merak hijau tidak merasa terganggu oleh kehadiran pengamat,
sehingga dapat memudahkan pengamatan terhadap perilaku merak hijau. Tempat-tempat tersebut untuk setiap lokasi pengamatan berbeda sesuai dengan
situasi dan kondisi saat pengamatan. Saat pengamatan pun pengamat menggunakan kostum yang berbaur dengan alam sekitar untuk tujuan
menyamarkan diri agar tidak terlihat oleh merak hijau, yaitu pakaian berwarna dominan gelap. Dalam setiap pengamatan, pengamat dibantu dengan handycam
agar setiap aktivitas dapat jelas terlihat dan dapat dilihat ulang ketika menganalisis data.
3.6 Bentuk Perilaku dan Parameternya