Perilaku Bersarang Perilaku Bersuara

2005. Perilaku display tidak hanya dilakukan untuk menarik perhatian merak hijau betina tetapi juga merupakan tanda kepada jantan lain ketika merak hijau jantan sedang menunjukkan tariannya Hernowo 1995.

2.2.5 Perilaku Bersarang

Merak hijau menjadi dewasa saat berumur 3 tahun dan mampu untuk bertelur Ardastrazoo 2007. Menurut Winarto 1993 di Resort Bekol TNB merak hijau betina yang telah dikawini segera memisahkan diri dari kelompoknya untuk membuat sarang dan bertelur. Merak hijau bersarang antara semak dan rerumputan di areal terbuka sedikit pohon Hernowo 1995. Di Ujung Kulon sarang merak hijau biasanya ditemukan di antara alang-alang Imperata cylindrica yang mempunyai ketinggian 30-80 cm atau di antara rumput-rumput jarong Stachyrpheta jamaicensis Hoogerwerf 1970 dalam Mulyana 1988. Winarto 1993 menyatakan sarang merak hijau berada pada areal terbuka yang sangat sedikit ditumbuhi vegetasi pada tingkat pohon dan sapihan. Sarang merak hijau berukuran 30x45 cm Hernowo 1995 dan 35x40 cm Winarto 1993. Jarak antar sarang berkisar antara 45-260 meter Hernowo 1995. Merak hijau betina akan meletakkan telurnya di atas tanah yang gundul Hernowo 1995; Winarto 1993. Waktu pengeraman telur 28-30 hari Delacour 1978 dalam Mulyana 1988. Di Jawa merak hijau mempunyai telur dengan ukuran rata-rata 73,38x54,11 mm Hoogerwerf 1949, 70x51 mm Hernowo 1995. Hoogerwerf 1949 menyatakan juga ukuran telur bervariasi dengan variasi panjang telur 69,80-79,10 mm dan variasi lebar 52,60-56,40 mm. Telur merak hijau berwarna putih, tetapi dalam beberapa hari akan berubah menjadi coklat bertotol Hernowo 1995.

2.2.6 Perilaku Bersuara

Perilaku bersuara bisa dilakukan oleh semua individu merak hijau jantan dan betina baik dewasa maupun remaja bahkan anakan Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007. Hernowo 1995 menyatakan “auwo” merupakan suara umum untuk komunikasi antar merak hijau. Waktu bersuara merak hijau untuk pagi hari pada pukul 04.50-07.45 WIB Winarto 1993 dan 05.00-08.00 WIB Hernowo 1995, sedangkan untuk sore hari pada pukul 16.00-18.00 WIB Winarto 1993; Hernowo 1995. Merak hijau memiliki berbagai jenis suara Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007. Jenis suara yang dilakukan oleh anakan adalah “wi...wi...wi...” Winarto 1993; Hernowo 1995. Merak hijau betina mengeluarkan jenis suara seperti “tak...tak...kro...ko...ko...” Winarto 1993, “tek...tek...tek...” Sativaningsih 2005, serta “tak...tak...tak...” Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007 yang menandakan adanya bahaya atau ancaman, sedangkan suara yang berfungsi untuk memanggil anaknya adalah “tak...tak...tak...kroooooow...” Hernowo 1995; Maryanti 2007. Suara merak hijau jantan adalah “auwo...auwo... atau auwo...ko...ko...ko... atau kay...yaw... atau kro...ko...ko...” Winarto 1993. Jenis suara umum merak hijau adalah “auwo...auwo...auwo...auwo...” dan suara saat terbang adalah “kroooooow...ko...ko...ko... atau ko...ko...ko...ko...”Hernowo 1995; Sativaningsih 2005; Maryanti 2007. Winarto 1993 menyebutkan perilaku bersuara lebih sering dilakukan merak hijau pada musim kawin. Jenis suara khas saat musim kawin yang dikeluarkan oleh merak hijau adalah “ngeeyaaoow...ngeeyaaoow... atau eewaaaoow...eewaaaoow...” Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007. 2.2.7 Perilaku Makan Merak hijau memulai perilaku makan setelah turun dari tempat bertenggernya Winarto 1993; Hernowo 1995; Sativaningsih 2005; Maryanti 2007. Merak hijau mencari makan pada pagi dan sore hari Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007, sedangkan Sativaningsih 2007 membagi perilaku makan merak hijau dalam di TNAP menjadi tiga waktu, yaitu makan pagi pukul 05.00-10.00 WIB, makan siang pukul 10.00-14.00 WIB dan makan sore pukul 14.00-18.00 WIB. Perilaku makan merak hijau di hutan tanaman TNAP antara pukul 05.25- 09.50 WIB dan mulai beraktivitas lagi pukul 13.47-17.45 WIB sementara di padang penggembalaan Sadengan TNAP mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 09.00.WIB dan dimulai kembali pukul 14.15-17.32 WIB Sativaningsih 2005. Maryanti 2007 mencatat waktu makan merak hijau pada areal tumpang sari di hutan tamanan jati TNAP pada pukul 05.26-10.30 WIB dan 14.30-17.15 WIB, sedangkan di padang penggembalaan Sadengan TNAP antara pukul 05.15- 09.30 WIB dan 13.50-17.18 WIB. Di TNB merak hijau makan antara pukul 05.12-09.13 WIB dan 13.55-17.18 WIB Maryanti 2007, sedangkan Hernowo 1995 menjumpai perilaku makan antara pukul 05.00-09.00 WIB dan 14.00-17.00 WIB. Winarto 1993 membagi aktivitas makan merak hijau di TNB dalam dua periode, yaitu pada pagi hari setelah turun dari tempat tidur sekitar pukul 05.20 WIB sampai pukul 10.00 WIB dan pada sore hari sekitar pukul 15.00-17.30 WIB. Merak hijau makan dengan mematuk makanan menggunakan paruhnya Winarto 1993; Hernowo 1995; Maryanti 2007. Menurut Sativaningsih 2005 cara yang dilakukan oleh merak hijau dalam memperoleh pakan bermacam- macam tergantung dari bagian yang akan dimakannya.

2.2.8 Perilaku Minum