6.1.5 Sarana Produksi Lainnya
Sarana pendukung lainnya dalam kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng lainnya antara lain adalah pupuk, bahan kimia pembasmi hama, pakan atau
vitamin untuk bandeng. Pupuk dibutuhkan dalam masa persiapan lahan tambak, yang dimaksudkan untuk menyuburkan lahan tambak dan memicu pertumbuhan
pakan alami di perairan. Di lokasi penelitian pada umumnya jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik, yaitu Urea dan TSP dengan perbandingan 1:1.
Dosis yang diberikan untuk 1 ha luasan tambak berkisar antara 75 sampai dengan 100 Kg.
Salah satu permasalahan yang umumnya dihadapi oleh hampir semua petambak di lokasi penelitian adalah adanya hama sumpil. Untuk memberantas
hama tersebut pada saat ini petambak menggunakan obat pembasmi hama yang bermerek dagang Bristan atau Bentan. Untuk 1 Ha luasan lahan tambak
dibutuhkan kurang lebih 0,5 Kg obat pembasmi hama tersebut. Untuk menunjang pertumbuhan Ikan Bandeng, petambak memberikan sejenis vitamin yang bernama
Raja Bandeng. Dosis yang diberikan untuk 1 Ha lahan tambak adalah 15 Kg, namun tidak semua petambak menggunakan bahan tambahan ini, rata-rata hanya
sebahagian petambak di Pontang dan Tanara yang menggunakannya. Tabel 24 menampilkan data penggunaan pupuk dan bahan kimia pembasmi hama di
masing-masing unit analisis. Penggunaan Pupuk di Pontang dengan luasan lahan berkisar antara 2-3 Ha adalah berkisar antara 150 – 200 Kg, sementara di
Tirtayasa dengan luasan lahan 2 Ha pupuk yang digunakan rata -rata 150 Kg dan Tanara denga n luas lahan 2 Ha penggunaan pupuk rata-rata 150 – 200 Kg.
Tabel 24. Dosis Penggunaan Pupuk di Masing-Masing Unit Analisis Kecamatan
Luas Lahan Ha
Urea Kg
TSP Kg
Bristan Bentan
Kg
1. Pontang 2 – 3
150 - 200 150 – 200
1 2. Tirtayasa
2 150
150 1
3. Tanara 2
150 - 200 150 – 200
1
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
6.1.6 Modal Investasi
Modal usaha dapat menjadi ukuran skala kegiatan usaha yang dilakukan. Pada umumnya yang termasuk biaya modal usaha dalam kegiatan budidaya Ikan
Bandeng di lokasi penelitian adalah pembelian atau penyewaan lahan tambak, peralatan budidaya, dan juga biaya operasional kegiatan budidaya tambak
Bandeng. Sumber permodalan dalam usaha budidaya tambak Bandeng di lokasi penelitian, pada umumnya berasal dari dana pribadi yang sengaja diinvestasikan
untuk kegiatan ini. Modal usaha tersebut juga merupakan warisan turun temurun dalam masyarakat komunitas masyarakat pesisir di lokasi penelitian. Tabel 25,
menampilkan data mengenai rata-rata jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak untuk memulai usaha budidaya Ikan Bandeng.
Tabel 25. Rata-Rata Jumlah Modal Usaha Kegiatan B udidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
Kecamatan Jumlah Modal
Juta Rp Sumber Modal
Pontang 80 – 90
Sendiri Tirtayasa
100 Sendiri
Tanara 80 –100
Sendiri
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
Saat ini para petambak mengakui masih membutuhkan modal untuk pengembangan usaha budidaya tambak Ikan Bandeng, namun dirasakan sulit
untuk dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan formal setempat. Jika pun ada petambak yang meminjam uang untuk modal usaha ini adalah bersumber
dari lembaga keuangan informal yaitu juragan. Diakui oleh petambak, hal ini sangat memberatkan, karena kelak hasil produksi harus dijual kepada juragan
tersebut dan dalam hal ini para petambak memiliki posisi tawar yang sangat lemah dalam menentukan harga jual Ikan Bandeng .
6.2 Kegiatan Produksi