Implikasi Kebijakan Analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di wilayah pesisir kabupaten Serang provinsi Banten

merubah nilai land rent sebesar Rp 4.224,90. Melalui analisis gambar tersebut, diketahui bahwa sampai dengan jarak 285 Km dari pusat pasar, kegiatan usaha tambak Ikan Bandeng ini masih memberikan nilai pemanfaatan lahan yang positif. Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh terhadap hubungan antara nilai land rent dengan jarak lokasi tambak ke pusat pasar. Sebelumnya, kegiatan budidaya Ikan Bandeng, masih memberikan nilai positif untuk pemanfaatan lahan tambak sampai dengan jarak 720 Km dari pusat pasar, namun dengan adanya kenaikan harga BBM kegiatan budidaya Ikan Bandeng akan memberikan nilai pemanfaatan yang positif, hanya sampai dengan jarak 285 Km dari pusat pasar, hal ini dapat dilihat pada grafik bid rent schedull Gambar 24. Sementara itu, berdasarkan data dan Gambar 23, kenaikan harga harga BBM tidak terlalu mempengaruhi hubungan antara nilai land rent dengan produktivitas. Sebelumnya kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa akan memberikan nilai pemanfaatan yang positif jika nilai produktivitas lebih dari 230 Kg, namun dengan adanya kenaikan harga BBM kegiatan budidaya Ikan Bandeng akan memberikan nilai positif jika produktivitas lebih dari 234 Kg. Dari hasil analisis sensitivitas ini, dapat disimpulkan bahwa dengan kenaikan harga BBM, terjadi penurunan nilai land rent yang persentasi penurunannya berbanding lurus dengan jarak lokasi tambak ke pusat pasar, namun demikian berdasarkan faktor kesuburan dan jarak, kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa masih memberikan nilai pemanfaatan lahan yang positif, yang berarti kegiatan tesebut masih layak untuk dilakukan. Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, dapat pula disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir di Zona Tirtayasa khususnya para petambak, yang diindikasikan dengan adanya penurunan nilai land rent tersebut.

6.7 Implikasi Kebijakan

Implikasi kebijakan berdasarkan hasil analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di wilayah pesisir Kabupaten Serang ini antara lain adalah, bahwa berdasarkan faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar, kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa layak untuk dilakukan dan dikembangkan, karena masih memberikan nilai pemanfaatan lahan land rent yang positif. Berdasarkan karakteristik usahanya, kegiatan budidaya Ikan Bandeng yang saat ini dilakukan oleh petambak di Kawasan Zona Tirtayasa sudah mendekati kondisi optimal, sehingga untuk menghasilkan nilai pemanfaatan lahan yang lebih maksimal diperlukan adanya adopsi teknologi untuk kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona tersebut, seperti sistem tradisional plus, semi intensif atau intensif. Hal ini memerlukan suatu analisis dan penelitian lebih lanjut, mengenai teknologi yang sesuai dengan kondisi fisik, biologi, kimia, dan sosial ekonomi wilayah. Kemudian dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui nilai pemanfaatan optimal dengan adanya adopsi teknologi tersebut, sehingga arah kebijakan pemanfaatan lahan tambak Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa dapat ditetapkan secara efektif dan efisien. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara besarnya nilai land rent dengan faktor kesuburan dan jarak atau aksesibilitas lokasi tambak ke pusat pasar. Kedua faktor tersebut dapat digunakan oleh pemerintah sebagai instrumen kebijakan unuk meningkatkan nilai land rent, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani tambkan di Zona Tirtayasa. Kebijakan yang perlu diambil oleh pemerintah untuk mencapai nilai land rent maksimal antara lain: 1. Meningkatkan produktivitas lahan, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas sumberdaya lahan dan air dari kemungkinan adanya dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas hulu. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah melakukan pembinaan terhadap petani tambak, khususnya menyangkut masalah teknis produksi budidaya Ikan Bandeng, seperti konstruksi tambak, pemilihan benih, dan pemberian pakan tambahan. 2. Meningkatkan aksesibilitas kawasan tambak, hal ini terutama berkaitan dengan masalah infrastruktur jalan menuju lokasi tambak. Peningkatan aksesibilitas kawasan tambak akan dapat menurunkan biaya transportasi, distribusi hasil produksi kegiatan budidaya Ikan Bandeng, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petambak di Zona Tirtayasa. VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan