VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Sarana Produksi
Pada umumnya kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng di lokasi penelitian memiliki karakteristik usaha yang hampir sama antara satu unit analisis
dengan unit analisis yang lainnya. Berikut ini adalah deskripsi mengenai sarana yang digunaka n dalam kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng di lokasi
penelitian.
6.1.1 Lahan Tambak
Tambak merupakan sarana yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Kabupaten Serang. Gambar
13 menunjukkan gambaran areal pertambakan di Zona Tirtayasa. Dalam gambar tersebut terlihat, bahwa alur tambak mengelompok dalam arah alur muara sungai.
Pada daerah muara sungai luas areal tambak yang berwarna kuning tampak lebih besar dibanding daerah yang jauh dari alur sungai.
Sumber: Dokumentasi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang,2004
Gambar 13. Areal pertambakan di Zona Tirtayasa.
Usaha budidaya tambak yang dikembangkan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Serang, tepatnya masyarakat pesisir di Kawasan Zona Tirtayasa
merupakan usaha turun temurun, sehingga kepemilikan lahan tambak di kawasan
tersebut rata-rata juga merupakan warisan turun temurun.
Areal pertambakan yang secara administrasi terletak dalam wilayah Kecamatan Pontang, mendapatkan supply air tawar dari Sungai Ciujung Lama dan
anak-anak Sungai Ciujung Lama, diantaranya adalah Sungai Cikemanyungan, Kali Teluk, dan Sungai Cianyar. Lokasi tambak yang secara administrasi terletak
dalam wilayah Kecamatan Tirtayasa juga mendapatkan supply air tawar dari Sungai Ciujung lama, sementara lokasi tambak yang secara administrasi termasuk
dalam wilayah Keca matan Tanara mendapatkan supply air tawar dari sungai dan anak-anak Sungai Ciujung dan Cidurian. Gambar 14 adalah gambar beberapa
sungai yang menjadi sumber air tawar bagi kegiatan budidaya tambak Bandeng di Kawasan Zona Tirtayasa.
a b
c
Gambar 14. Sungai – Sungai yang Menjadi Sumber Air Tawar Bagi Kegiatan Budidaya Tambak di Kawasan Zona Tirtayasa
Pada saat ini rata-rata luasan lahan yang diusahakan oleh masyarakat di masing-masing unit analisis hampir sama yaitu 2 Ha – 3 Ha di Kecamatan
Pontang, 2 Ha di Kecamatan Tirtayasa dan Tanara. Data mengenai luasan lahan yang diusahakan oleh petambak di masing-masing unit analisis disajikan dalam
Tabel 18.
Tabel 18. Rata-Rata Luasan Lahan Tambak Kegiatan Budidaya Ikan Bandeng di Masing -Masing Unit Analisis
Kecamatan Luas Lahan Ha
1. Pontang 2 – 3
2. Tirtayasa 2
3. Tanara 2
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, rata -rata jenis kepemilikan lahan tambak di masing-masing unit analisis adalah milik sendiri yang dimiliki secara
turun temurun, namun demikian ada juga beberapa petambak yang menyewa lahan tambak untuk kegiatan budidaya perikanan tambak. Harga sewa lahan
tambak berkisar antara Rp 2.000.000,00 sampai dengan Rp 3.000.000,00 per Ha per tahun. Harga lahan tambak di masing-masing unit analisis sendiri bekisar
antara Rp 4.000,00 sampai dengan Rp 5.000,00 per M
2
. Data mengenai harga lahan di masing-masing unit analisis disajikan dalam Tabel 19.
Tabel 19. Harga Lahan Tambak di Maisng -Masing Unit Analisis Kecamatan Desa
Harga Lahan Rp
1. Pontang 4.000,00 – 5.000,00
2. Tirtayasa 5.000,00
3. Tanara 5.000,00 – 7000,00
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
6.1.2 Peralatan Kegiatan Budidaya