Latar Belakang Analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di wilayah pesisir kabupaten Serang provinsi Banten

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting kegunaannya bagi kelangsungan hidup manusia. Selain sebagai tempat dimana manusia berpijak dan hidup, sumberdaya lahan juga merupakan faktor input dalam berbagai aktivitas ekonomi seperti untuk kegiatan pertanian, perikanan, sektor kehutanan, tempat tinggal, explorasi mineral, industri dan kegiatan komersial lainnya. Penggunaan lahan dari waktu ke waktu semakin bertambah baik jenis maupun luasan penggunaannya, sementara kuantitas lahan relatih tetap. Hal ini mencerminkan bahwa pemanfaatan sumberdaya lahan pada saat ini dihadapkan pada dimensi pilihan yang nyata, sehingga manusia perlu mempertimbangkan berbagai aspek agar pemanfaatan lahan tersebut dapat memaksimalkan pemenuhan kebutuhan manusia pada saat ini maupun di waktu yang akan datang. Dilihat dari letak geografisnya, lahan pesisir merupakan sumberdaya yang memiliki arti ekonomi strategis dan memiliki daya tarik utama. Lahan pesisir merupakan lokasi yang berdekatan dengan sumberdaya perikanan sebagai bahan makanan utama, khususnya protein hewani dan merupakan tempat yang digunakan untuk transportasi, budidaya perikanan, rekreasi dan pariwisata serta wilayah pemukiman dan tempat pembuangan li mbah. Hal di atas menggambarkan bahwa peranan sumberdaya tersebut sangat besar dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Melalui pengelolaan yang efektif dan efisien diharapkan pemanfaatan sumberdaya lahan pesisir dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dengan memberikan nilai pemanfaatan yang maksimal terlebih lagi mengingat 65 penduduk Indonesia menetap di wilayah pesisir. Kabupaten Serang merupakan salah satu dari 6 kabupaten kota di Provinsi Banten yang memiliki wilayah pesisir. Panjang garis pantainya mencapai 120 km dan merupakan yang terpanjang kedua setelah Kabupaten Pandeglang, seperti terlihat dalam Tabel 1, yang menyajikan data panjang garis pantai untuk 6 wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Tabel 1. Panjang Garis Pantai Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten Panjang Garis Pantai yang Menghadap Km No Kabupaten Kota Samudera Indonesia Laut Jawa Selat Sumda Jumlah 1 Kabupaten Lebak 75,0 Tidak Ada Tidak Ada 75 2 Kabupaten Pandeglang 47,2 Tidak Ada 182,8 230 3 Kabupaten Serang Tidak Ada 75 45 120 4 Kabupaten Tangerang Tidak Ada 51 Tidak Ada 51 5 Kota Cilegon Tidak Ada Tidak Ada 25 25 6 Kota Tanggerang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada - Sumber : Dinas Perikanan dan Kelauatan Provinsi Banten , 2003 Kawasan pesisir merupakan salah satu dari 5 kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan khusus dalam rencana pengelolaan wilayah Kabupaten Serang. Pengelolaan kawasan khusus dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan perhatian khusus pada suatu kawasan tertentu karena karakteristik kawasannya atau potensi kawasannya dinilai membutuhkan perlakuan khusus untuk dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Serang secara keseluruhan BAPPEKAB Serang 2004. Saat ini kawasan pesisir Kabupaten Serang telah berkembang sebagai pengembangan kegiatan perikanan tambak untuk kawasan pesisir di Pantai Utara dan pengembangan kegiatan pariw isata untuk kawasan pesisir di Pantai Barat. Kedua kegiatan tersebut cenderung mengakibatkan munculnya dampak negatif baik untuk masalah tata ruang maupun untuk masalah lingkungan. Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah yang ada dikawasan pesisir tersebut, maka pengelolaan kawasan pesisir dirasakan perlu dilakukan secara khusus dengan membentuknya sebagai salah satu kawasan khus us dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Serang. Untuk itu telah dilakukan analisis secara khusus mengenai penataan kawasan Pesisir Kabupaten Serang yang dibagi menjadi empat zona, yaitu Zona Bojonegara yang arahan fungsi utamanya sebagai kawasanzona industri dan pelabuhan laut; Zona Teluk Banten yang arahan fungsi utamanya sebagai kawasan tempat pariwisata dan perikanan laut; Zona Pantai Barat yang arahan fungsi utamanya sebagai kawasan pariwisata; serta Zona Tirtayasa yang arahan fungsi utamanya sebagai kawasan perikanan tambak. Kegiatan perikanan tambak merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Serang, bahkan diakui sebagai kegiatan usaha turun temurun dalam komunitas tersebut. Awalnya kegiatan ini merupakan kegiatan sambilan para nelayan pada saat tidak melaut, namun karena hasilnya cukup menjanjikan dan juga semakin berkurangnya hasil tangkapan di laut, saat ini perikanan tambak menjadi salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat pe sisir Kabupaten Serang. Luas lahan potensial untuk kegiatan perikanan tambak di Kabupaten Serang mencapai 8.412,3 Ha dan jumlah RTP untuk kegiatan perikanan tambak mencapai 1.421 RTP. Pada tahun 2002 produksi perikanan tambak Kabupaten Serang mencapai 1.739,7 Ton atau senilai Rp. 5,99 milyar. Dalam pengembangannya sebagai salah satu bentuk pemanfaatan lahan pesisir, diharapkan kegiatan perikanan tambak dapat dikelola secara efektif dan efisien, agar memberikan nilai pemanfaatan yang optimal dalam pengguna an sumberdaya lahan sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir Kabupaten Serang juga dapat meningkat dengan pengembangan kegiatan tersebut. Oleh karena itu penelitian mengenai analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di wilayah pesisir Kabupaten Serang ini dilakukan, karena land rent merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam memahami efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan.

1.2 Perumusan Masalah