6.5 Optimalisasi Nilai Land Rent
Nilai land rent yang didapat dari analisis diatas merupakan nilai land rent pada kondisi aktual kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa.
Untuk lebih me ngefisienkan kegiatan pemanfaatan lahan di Zona Tirtayasa, maka sebaiknya kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng dilakukan dalam kondisi
optimal, dan untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis optimalisasi nilai land rent. Analisis dilakukan untuk kegiatan budidaya tambak Ikan Bandeng
di ketiga unit analisis, dengan membangun fungsi tujuan, yaitu memaksimalkan nilai rente yang merupakan fungsi dari produktivitas, pupuk, nener, obat
pembasmi hama, vitamin dan tenaga kerja. Biaya operasional pompa, operasional petromaks dan biaya trasnportasi tidak dimasukkan dalam fungsi yang di
optimalkan, alasannya adalah biaya operasional pompa dan petromaks merupakan fixed cost yang nilainya relatif tetap dan tidak berpengaruh terhadap nilai
produksi, sementara biaya transportasi tidak dimasukkan dalam analisis optimalisasi, karena salah satu komponen yang membentuk biaya tersebut, yaitu
jarak nilainya tidak bisa dioptimalkan. Berikut ini adalah hasil analisis optimalisasi di masing-masing unit
analisis yang di run dengan menggunakan perangkat lunak MAPLE 9.5.
1. Kecamatan Pontang
Data dasar dalam analisis optimalisasi di Kecamatan Pontang, terdapat dalam Lampiran 3 dan hasil output MAPLE terdapat dalam Lampiran 4.
Berdasarkan data dalam Lampiran 4 tersebut, secara matematis fungsi tujuan dituliskan sebagai berikut:
3 2
1 5
4 3
2 1
50000 10000
25000 800000
1400 1400
5600 125
10000 max
l l
l q
q q
q q
y −
− −
− −
− −
− =
π
Dengan kendala: •
y 400; q
1
4000; q
2
8.33; q
3
81.25; q
4
81.25; q
5
0.42; l
1
10.58; l
2
63.33; l
3
4.79 •
10y – q
1
= 0; 0.0208y – q
2
= 0; 0.2031y – q
3
= 0; 0,1875y – q
4
= 0; 0.001y – q
5
= 0; 0.0265y – l
1
= 0; 0.1583y - l
2
= 0; 0.0120y - l
3
=0 •
125q
1
+ 5.600q
2
+ 1.400q
3
+ 1.400q
4
+ 800.000q
5
+ 25.000 l
1
+ 10.000 l
2
+ 50.000 l
3
53.670.000
Dimana :
y :
Produksi Ikan Bandeng q
1
: Nener
q
2
: Raja Bandeng vitamin
q
3
: Urea
q
4
: TSP
q
5
: Bristan
l
1
: Tenaga kerja pada masa persiapan
l
2
: Tenaga kerja pada masa pemeliharaan
l
3
: Tenaga kerja pada masa pemanenan
Adapun nilai output dan input serta nilai rente optimal yang didapat dari hasil analisis tersebut adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 40. Sebagai catatan
nilai rente yang didapat dalam analisis tersebut adalah nilai rente optimal tanpa memasukkan biaya transportasi.
Tabel 40. Nilai Output, Input dan Rente Optimal Kegiatan Budidaya Tambak
Ikan Bandeng di Kecamatan Pontang No
Jenis Output dan Input
Nilai Optimal
1 Produksi Ikan Bandeng Kg per Ha
399,17 2
Nener Ekor per Ha 3.991,67
3 Raja bandeng Kg per Ha
8,30 4
Urea Kg per Ha 81,07
5 TSP Kg per Ha
81,07 6
Bristan Kg per Ha 0,40
7 Te naga kerja pada masa persiapan HOK
10,58 8
Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK 63,19
9 Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK
4,79 10
Rente Rp per Ha 1.772.771,02
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
2. Kecamatan Tirtayasa
Data dasar dalam analisis optimalisasi di Kecamatan Tirtayasa, terdapat dalam Lampiran 5 dan hasil output MAPLE terdapat dalam Lampiran 6.
Berdasarkan data dalam Lampiran 6 tersebut, secara matematis fungsi tujuan dituliskan sebagai berikut:
3 2
1 5
4 3
1
50000 10000
25000 800000
1400 1400
125 10000
max l
l l
q q
q q
y −
− −
− −
− −
= π
Dengan kendala: •
y 400; q
1
4000; q
3
75; q
4
75; q
5
0.5; l
1
11.5; l
2
60; l
3
4.5
• 10.6667y – q
1
= 0; 0.2y – q
3
= 0; 0,2y – q
4
= 0; 0.0013y – q
5
= 0; 0.0307y – l
1
= 0; 0.16y - l
2
= 0; 0.012y - l
3
=0 •
125q
1
+ 1.400q
3
+ 1.400q
4
+ 800.000q
5
+ 25.000 l
1
+ 10.000 l
2
+ 50.000 l
3
26.670.000 Dimana :
y :
Produksi Ikan Bandeng q
1
: Nener
q
3
: Urea
q
4
: TSP
q
5
: Bristan
l
1
: Tenaga kerja pada masa persiapan
l
2
: Tenaga kerja pada masa pemeliharaan
l
3
: Tenaga kerja pada masa pemanenan
Adapun nilai output dan input serta rente optimal yang didapat dari hasil analisis tersebut adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 41. Sama halnya dengan
analisis di Kecamatan Pontang, nilai rente yang didapat dalam analisis optimalisasi di Kecamatan Tirtayasa juga merupakan nilai rente optimal tanpa
memasukkan biaya transportasi.
Tabel 41. Nilai Output, Input dan Rente Optimal Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Kecamatan Tirtayasa
No Jenis
Output dan Input Nilai Optimal
1 Produksi Ikan Bandeng Kg per Ha
374,60 2
Nener Ekor per Ha 3995,67
3 Urea Kg per Ha
74,92 4
TSP Kg per Ha 74,92
5 Bristan Kg per Ha
0,49 6
Tenaga kerja pada masa persiapan HOK 11,50
7 Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK
59,93 8
Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK 4,50
9 Rente Rp per Kg
1.535.516,90
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
3. Kecamatan Tanara
Data dasar dalam analisis optimalisasi di Kecamatan Tanara, terdapat dalam Lampiran 3 dan hasil output MAPLE terdapat dalam Lampiran 8.
Berdasarkan data dalam Lampiran 8 tersebut, secara matematis fungsi tujuan dituliskan sebagai berikut:
3 2
1 5
4 3
2 1
50000 10000
25000 800000
1400 1400
5600 125
10000 max
l l
l q
q q
q q
y −
− −
− −
− −
− =
π
Dengan kendala: •
y 287.5; q
1
4000; q
2
7.5; q
3
87.5; q
4
87.5; q
5
0.5; l
1
10.83; l
2
60; l
3
2.583 •
13.913y – q
1
= 0; 0.0261y – q
2
= 0; 0.3043y – q
3
= 0; 0,3043y – q
4
= 0; 0.0017y – q
5
= 0; 0.0377y – l
1
= 0; 0. 2087y - l
2
= 0; 0.009y - l
3
=0 •
125q
1
+ 5.600q
2
+ 1.400q
3
+ 1.400q
4
+ 600.000q
5
+ 25.000 l
1
+ 10.000 l
2
+ 50.000 l
3
25044000 Dimana :
y :
Produksi Ikan Bandeng q
1
: Nener
q
2
: Raja Bandeng vitamin
q
3
: Urea
q
4
: TSP
q
5
: Bristan
l
1
: Tenaga kerja pada masa persiapan
l
2
: Tenaga kerja pada masa pemeliharaan
l
3
: Tenaga kerja pada masa pemanenan
Adapun nilai output, input dan rente optimal yang didapat dari hasil analisis tersebut adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 42. Nilai rente optimal pada
Tabel 42 juga merupakan nilai rente optimal tanpa memasukkan biaya transportasi.
Tabel 42. Nilai Output, Input dan Rente Optimal Kegiatan Budidaya Tambak
Ikan Bandeng di Kecamatan Tanara No
Jenis Output dan Input
Nilai Optimal
1 Produksi Ikan Bandeng Kg per Ha
287,00 2
Nener Ekor per Ha 3993,03
3 Raja bandeng Kg per Ha
7,49 4
Urea Kg per Ha 87,33
5 TSP Kg per Ha
87,33 6
Bristan Kg per Ha 0,49
7 Tenaga kerja pada masa persiapan HOK
10,82 8
Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK 59,90
9 Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK
2,58 10
Rente Rp per Ha 793.031,23
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
Nilai optimal dari masing-masing komponen input kegiatan budidaya Ikan Bandeng di masing-masing unit analisis membentuk biaya produksi optimal di
ketiga unit analisis tersebut, seperti tampak pada Tabel 43.
Tabel 43. Biaya Produksi Optimal Kegiatan Budidaya Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
No Biaya sarana
pro duksi Satuan
Besaran Biaya Satuan
Rp Total Biaya Rp
Kecamatan Pontang
1 Tenaga Kerja
HOK 10,58
25.000,00 264.500,00
2 Tenaga Kerja
HOK 63,19
10.000,00 631.900,00
3 Tenaga Kerja
HOK 4,79
50.000,00 239.500,00
4 Nener
Ekor 3.991,67
125,00 498.959,00
5 Raja Bandeng
Kg 8,30
5.600,00 46.480,00
6 Urea
Kg 81,07
1.400,00 113.498,00
7 TSP
Kg 74,84
1.400,00 104.776,00
8 Bristan
Kg 0,40
800.000,00 320.000,00
9 Ops. Petromaks
Liter 35,71
1.400,00 50.000,00
10 Ops. Pompa Liter
20,00 2.000,00
40.000,00
Total 2,309,613,00
Kecamatan Tirtayasa
1 Tenaga Kerja
HOK 11,500
25.000,00 287.500,00
2 Tenaga Kerja
HOK 59,935
10.000,00 599.350,00
3 Tenaga Kerja
HOK 4,495
15.000,00 224.750,00
4 Nener
Ekor 3.995,670
125,00 499.459,00
5 Urea
Kg 74,920
1.400,00 104.888,00
6 TSP
Kg 74,920
1.400,00 104.888,00
7 Bristan
Kg 0,490
800.000,00 389.600,00
8 Ops. Petromaks
Liter 35,710
1.400,00 50.000,00
Total 2, 260,435,00
Kecamatan Tanara
1 Tenaga Kerja
HOK 10,82
25,000 270.500,00
2 Tenaga Kerja
HOK 59,90
10,000 599.000,00
3 Tenaga Kerja
HOK 2,58
50,00 129.150,00
4 Nener
Ekor 3.993,03
125,00 499.129,00
5 Raja Bandeng
Kg 7,49
5.600,00 41.944,00
6 Urea
Kg 87,33
1.400,00 122.268,00
7 TSP
Kg 87,33
1.400,00 122.268,00
8 Bentan
Kg 0,49
600.000,00 294.000,00
9 Ops. Petromaks
Liter 35,71
1.400,00 50.000,00
10 Ops. Pompa Liter
25,00 2.000,00
50.000,00
Total 2,178,258,00
Sum ber: Diolah dari data primer, 2005
Data Tabel 43 menampilkan total biaya produksi optimal di Kecamatan Pontang yaitu sebesar Rp 2.309.613,00, di Kecamatan Tirtayasa sebesar Rp
2.260.435,00 dan di Kecamatan Tanara sebesar Rp 2.178.258,00. Data biaya produksi optimal dan jumlah produksi optimal yang dihasilkan dari analisis
optimalisasi tersebut membentuk nilai land rent optimal di masing-masing unit analisis sebagaimana tampak dalam Tabel 44.
Tabel 44. Nilai Land Rent Optimal Kegiatan Budidaya Ikan Bandeng di
Masing-Masing Unit Analisis
Kecamatan Produktivitas
KgHa Biaya
Produksi RpHa
Harga RpKg
Biaya Transportasi
RpKgKm Jarak
Ke Pasar
Km Rente
RpHa
Pontang 399,2 2.309.613 ,00
10.000 12,4
21 1.579. 786 ,00
Tirtayasa 374,6 2.103.110,00
10.000 13,3
30 1.492.983,00
Tanara 287,0 2.178.285 ,00
10.000 15,6
39 517.019,00
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
Data Tabel 44 menampilkan nilai land rent optimal di Kecamatan Pontang yaitu Rp 1.579.786,00, di Kecamatan Tirtayasa Rp 1. 492.983,00 dan di Kecamatan
Tanara Rp 517.019,00. Jika dibandingkan dengan nilai land rent dalam kondisi aktual, perbedaannya tidak terlalu jauh berbeda, seperti tampak dalam Tabel 45.
Tabel 45. Perbandingan nilai Land Rent Aktual dengan Land Rent Optimal.
Kecamatan Land Rent
Aktual Land Rent
Optimal Selisih
Pontang 1.571.237,00
1.579.786,00 8.549,00
Tirtayasa 1.327.500,00
1.335.658,00 8.158,00
Tanara 513.000,00
517.019,00 4.019,00
Sumber: Diolah dari data primer, 2005
Data Tabel 45 menginformasikan bahwa Kecamatan Tanara memiliki selisih nilai land rent terkecil yaitu Rp 4.019,00, sementara Kecamatan Tanara
selisih nilai land rent sebesar Rp 8.158,00 dan Kecamatan Pontang sebesar Rp
8.549,00. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan aktual budidaya Ikan Bandeng di Kecamatan Tanara paling mendekati kondisi
optimalnya, namun demikian pada umumnya kondisi aktual kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa sudah mendekati kondisi optimal dengan
karakteristik usaha di masing-masing unit analisis. Selain dilihat dari selisih nilai land rent hal ini juga dapat dilihat dari perbandingan nilai-nilai input produksi
pada Tabel 43 yang merupakan nilai optimal dengan nilai-nilai input produksi pada Tabel 33 dan Tebel 35 yang merupakan nilai aktual, dimana besaran nilai-
nilai tersebut tidak jauh berbeda, rata-rata hanya dua angka di belakang koma. Diketahui sebelumnya bahwa kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona
Tirtayasa masih menggunakan teknologi tradisional. Dengan pola tersebut kondisi aktual kegiatan budidaya Ikan Bandeng hampir mendekati kondisi optimalnya,
namun demikian bukan berarti bahwa nilai pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya Ikan Bandeng di Zona Tirtayasa sudah effisien dan mencapai nilai
maksimal. Berdasarkan karakteristik usaha budidaya Ikan Bandeng di masing- masing unit analisis, diindikasikan bahwa kegiatan tersebut masih dapat
ditingkatkan untuk menghasilkan nilai pemanfaatan lahan yang lebih maksimal, antara lain dengan mengadopsi teknologi tradisional plus, semi intensif atau
bahkan intensif, misalnya dengan menambah padat tebar dan penggunaan pakan tambahan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Renkow 1993 dalam
penelitiannya, menyatakan bahwa adopsi teknologi di bidang pertanian mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai land rent, namun demikian
tentunya hal ini harus diteliti lebih lanjut, karena setiap teknologi yang diadopsi tentunya harus didukung oleh kondisi sumberdaya alam yang ada di Zona
Tirtayasa tersebut.
6.6 Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent