beberapa pulau kecil budaya yang dibawa oleh wisatawan asing dianggap tidak sesuai dengan adat atau agama setempat.
Sementara itu, Maksum 2006 mengatakan bahwa permasalahan- permasalahan dalam pengelolaan TNKJ antara lain:
1 Kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah sehingga
seringkali kurang mendukung dan memahami terhadap kawasan konservasi, 2
Belum sinergisnya kegiatan-kegiatan pemanfaatan yang ada di tnkj dengan kegiatan konservasi, masyarakat belum mengerti pola pengelolaan yang
dilakukan, 3
Pengawasan yang dilakukan belum efektif, 4
Belum adanya peraturan khusus dalam bidang perikanan 5
Hal ini sesuai dengan pendapat Sya’rani dan Suryanto 2006 dalam Maksum 2006 yang menyatakan bahwa hambatan dalam pengembangan
kepulauan Karimunjawa diantaranya adalah zonasi yang ada belum efektif, karena kesenjangan kepentingan konservasi dan kepentingan pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi masyarakat, dan kemampuan pengendalian eksplorasi dan eksploitasi SDA terbatas .
7.2 Kapasitas Balai Taman Nasional Karimunjawa
7.2.1 Sumberdaya Manusia
Balai Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang bertanggung
jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam berdasarkan Permenhut No. P.03Menhut-II2007 tanggal 1 Februari 2007.
Saat ini BTNKJ mempunyai 81 pegawai yang terdiri atas 77 PNS dan 4 tenaga upah lihat Tabel 15.
Tabel 15 Keadaan Pegawai Balai Taman Nasional Karimunjawa Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2008
Unit organisasi PNSCPNS
golongan Pgw
honorer Pgw
harian Jenis
kelamin Jumlah
total IV III II I jml
L P Balai TN
Karimunjawa 1 16 7 0 24
1 15 9
24 seksi Pengelolaan
TN I Kemujan 1 8 18 0 27
2 23 4 27
Seksi Pengelolaan TN II
Karimunjawa 0 10 15 1 26
1 25 1
26 Jumlah 2
34 40
1 77
4 63
14 77
Sumber: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008
Efektivitas pengelolaan juga ditentukan oleh keterampilan dan pengetahuan dari pengelola. Berdasarkan statistik BTNKJ 2008 dari 80 orang
pegawai BTNKJ, sebagian besar pendidikannya 67,5 persen bukan sarjana lihat Tabel 15. Selain itu, walaupun berpendidikan sarjana, latar belakang pendidikan
juga kurang sesuai dengan skill yang dibutuhkan hanya 30 persen dari kehutanan dan perikanan. Untuk itu BTNKJ perlu melakukan upaya peningkatan kapasitas
pengelolaan melalui kegiatan pendidikan dan Pelatihan untuk peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan sesuai kompetensinya agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Tabel 16 Keadaan Pegawai Balai Taman Nasional Karimunjawa Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2008
Unit Organisasi
S2 S1 Diploma
SMA SMP UPAH HARIAN jumlah
total H L H L H L
SMA SMP SD Balai TN
Karimunjawa 4
4 2
14 0 1 0 0 25
Seksi Pengelolaan
TN I Kemujan
1 2
5 2
6 11
0 2 0 0 29 Seksi
Pengelolaan TN II
Karimunjawa 3
4 6
12 1 1 0 0 27
Jumlah 1 9
13 2
14 37
1 4 0 0 81 Sumber: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008
Ket H : Program Studi Kehutanan
L : Lainnya
7.2.2 Sarana yang Dimiliki Balai Taman Nasional Karimunjawa
Sampai dengan tahun 2008, Balai Taman Nasional Karimunjawa mempunyai 282 jenis barang inventaris dengan nilai barang dalam rupiah adalah
Rp 66.087.540,00. Pada tahun anggaran 2008 BTNKJ melakukan penambahan fasilitas kantor berupa pengadaan fasilitas internet sebanyak 1 paket dengan nilai
Rp 9.480.000,00. Selain itu BTNKJ juga menerima penyerahan kapal patroli dari pusat. Terlepas dari penambahan barang, beberapa barang inventaris juga
mengalami penghapusan Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008. Data sebagian sarana yang dimiliki tersaji pada Tabel 16.
Tabel 17 Data Sarana Balai Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2008
Nama barang Kuantitas
Kondisi Keterangan
Kendaraan Roda 4 6 buah
baik •
5 buah di Kantor Balai Semarang •
2 buah di Seksi Wil I II Kendaraan Roda 2
13 buah baik
• 2 buah di Jepara
• 11 buah di Seksi Wil I II
Speed Boat + Mesin Yamaha
2 buah baik
• Seksi Wil 2
Alat Selam 3 unit
baik •
Seksi Wil 2 Live Jacket
50 baik
• 40 Seksi Wil II
• 10 Seksi Wil I
Sumber: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008
Sarana tersebut tidak sebanding dengan luas wilayah daratan dan perairan Taman Nasional Karimunjawa yang mencapai 111.625 hektar dan terdiri dari 22
pulau, serta jumlah penduduk yang semakin bertambah lihat Tabel 1. Dengan terbatasnya sarana yang dimiliki staf Balai Taman Nasional Karimunjawa,
perlindungan dan pengelolaan kawasan pun menjadi tidak efektif. Patroli yang dilakukan oleh Polisi Hutan pun lebih banyak dilakukan di darat, karena selain
jumlah armada kapal speed boat yang terbatas, patroli di kawasan laut pun membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar kapal patroli.
7.2.3 Anggaran Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa