Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORITIS

memiliki andil dalam kegiatan nelayan. Wanita biasanya melakukan kegiatan-kegiatan di tepi pantai, dimana pekerjaan tidak akan bertentangan dengan pemeliharaan anak. Pada banyak masyarakat penangkap ikan, wanita mengambil alih fungsi membeli dan menjual ikan. Peranan wanita sebagai pedagang ikan menstabilkan ekonomi pada beberapa masyarakat penangkap ikan karena pria mungkin hanya kadang-kadang menangkap ikan, tetapi wanita bekerja sepanjang tahun. 4. Hak-hak atas sumberdaya laut: di beberapa wilayah, gelombang arus menggeser batas-batas tepi laut, muara, dan pantai sehingga secara praktis tidak mungkin untuk mempertahankan batas-batas secara jelas. Karena sasaran tangkapan relatif berpindah-pindah, hak atas suatu tempat khusus, bidang kecil penangkapan ikan tidak akan bermanfaat karena ikannya berpindah-pindah. Hak-hak komunal agak sering ditemukan, tetapi sering berjalan tidak sesuai dengan undang-undang nasional yang menentukan laut sebagai suatu sumberdaya yang terbuka untuk umum.

2.2 Kerangka Pemikiran

Penetapan Kepulauan Karimunjawa sebagai Kawasan Taman Nasional Karimunjawa diharapkan dapat mempertahankan kondisi lingkungan dan sumberdaya kelautan di wilayah ini sehingga manfaatnya dapat diambil secara berkelanjutan. Namun di sisi lain, kehadiran Kawasan Taman Nasional berikut sistem zonasinya mengakibatkan nelayan tradisional harus melakukan penyesuaian terhadap lokasi-lokasi penangkapan ikan yang selama ini menjadi ladang penghidupan mereka. Menurut Balai Taman Nasional Karimunjawa 2002 dalam Maksum 2005, masalah utama pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Karimunjawa adalah perlindungan ekosistem perairan laut. Hal ini disebabkan oleh permasalahan yang timbul akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak berkelanjutan, seperti yang tercermin dari maraknya kerusakan ekosistem terumbu karang akibat eksploitasi sumberdaya perikanan dengan alat tangkap yang merusak lingkungan, perambahan dan perubahan fungsi ekosistem mangrove menjadi areal pertambakan, pengambilan batu karang untuk bahan bangunan, tingginya animo membangun resort di pulau-pulau, serta pengambilan biota laut yang dilindungi undang-undang secara ilegal 8 . Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi menarik untuk ditelaah bahwa: 1. Sejauh mana kehadiran Taman Nasional Karimunjawa berikut sistem zonasinya memberi pengaruh terhadap strategi nafkah nelayan kompressor. Pengaruh ini terutama diukur dari segi Daerah Tangkap, Alat Tangkap dan Diversifikasi Nafkah. 2. Mengingat bahwa Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di Jawa Tengah, dan fakta bahwa sebagian besar penduduknya yang berjumlah lebih dari 8.800 jiwa adalah nelayan, maka penting untuk dikaji pengaruh aktifitas perikanan tangkap di Kepulauan Karimunjawa terhadap efektivitas konservasi keanekaragaman hayati di TNKJ yang dilakukan dengan sistem zonasi. Gambar 1 Kerangka Pemikiran 8 Laporan Evaluasi Balai Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2009 Efektivitas Sistem Manajemen Zonasi Strategi Nafkah Nelayan Kompressor 1. Daerah Tangkap 2. Alat Tangkap 3. Diversifikasi Nafkah Sistem Zonasi Kawasan Taman Nasional Karimun Upaya Perlindungan Taman Nasional Pemanfaatan Perikanan Laut di Taman Nasional Karimun jawa Karimunjawa jawa Keterangan : : hubungan pengaruh : dianalisis secara deskriptif

2.3 Hipotesis Penelitian