Responden yang memiliki kapasitas mesin kapal besar sebanyak 66 persen. Responden yang diteliti terbagi ke dalam enam tim nelayan kompressor, dimana
masing-masing kelompok memiliki satu orang kapten sekaligus pemiliki kapal. Pemiliki kapal memiliki satu bagian hasil dalam sekali melaut, yang artinya jika
pemilik kapal tersebut ikut melaut maka dia mendapatkan satu bagian sebagai penyelam dan satu bagian sebagai pemilik kapal. Meskipun kapasitas mesin kapal
menentukan wilayah cakupan yang dapat dijangkau oleh nelayan, namun ada juga kelompok nelayan yang memiliki kapasitas mesin besar tapi memilih untuk
menyelam tidak jauh dari sekitar pulau utama, karena mereka tidak terlalu “ngoyo” ngotot dalam mencari ikan.
5.4.5 Nilai Hasil
Tangkapan
Nilai hasil tangkapan merupakan nominal angka penghasilan yang didapat oleh nelayan dari setiap satu kali perjalanan melaut, yakni dimulai pada sore hari
sampai dengan subuh. Sistem bagi hasil yang dilakukan oleh nelayan di Karimunjawa didasarkan pada kesepakatan atau perjanjian yang dibuat dan telah
disepakati bersama antara pemilik dan jurumudi beserta pandeganya yaitu hasil kotor dikurangi seluruh biaya operasional melaut perbekalan maka didapatkan
hasil bersih atau raman bersih. Dari hasil bersih itu kemudian dibagi sesuai dengan kesepakatan Irnawati 2007.
Nelayan Kompressor bekerja secara berkelompok, dimana pendapatan setiap anggota kelompok dibagi rata. Nominal ini dibagi ke dalam tiga kategori,
yakni periode dalam satu bulan ketika nilai hasil tangkapan rendah, sedang dan tinggi. Dari masing-masing kategori tersebut, terdapat pendapatan rata-rata
minimum dilambangkan dengan “-“ dan pendapatan rata-rata maksimum dilambangkan dengan “+” dari masing-masing anggota kelompok nelayan
kompressor. Berikut merupakan nilai tangkapan individu yang diperoleh dari hasil pembagian per kelompok responden:
Kategori hasil tangkapan rendah biasanya terjadi selama 6 hari dalam satu bulan, dimana rata-rata penghasilan terendah mencapai Rp 45.000,- dan rata-rata
penghasilan tertinggi mencapai Rp 75.000,-. Periode tangkapan rendah terjadi dalam kurun waktu yang tidak menentu, yang bisa disebabkan oleh iklim, cuaca,
dan mobilitas ikan yang tidak menentu. Kategori hasil tangkapan sedang terjadi
selama 9 hari dalam satu bulan, dengan rata-rata penghasilan terendah sebesar Rp 84.000,- dan rata-rata penghasilan tertinggi sebesar Rp 119.000,-. Periode
tangkapan dengan hasil sedang biasanya terjadi pada iklim dan cuaca normal. Untuk kategori hasil tangkapan tinggi terjadi rata-rata selama 4 hari, dengan rata-
rata penghasilan terendah sebesar Rp 129.000,- dan tertinggi sebesar Rp 172.000. Secara keseluruhan, kelompok nelayan dengan penghasilan paling rendah
adalah kelompok dengan kapten kapal RDN. Rendahnya hasil tangkapan kelompok ini disebabkan karena area penangkapannya terbatas, yakni hanya
sekitar pulau Menjangan, Karimunjawa, Kemujan, dan sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh kapasitas mesin kapal yang hanya sebesar 12 PK dan kondisi
fisik kapal yang tidak terlalu baik. Sementara itu, kelompok dengan penghasilan paling besar adalah kelompok dengan kapten kapal HKM. Kelompok ini
memiliki daerah tangkapan yang paling luas di antara yang lain, didukung oleh kapasitas mesin kapal yang paling besar, yakni dengan dua mesin berkekuatan 16
dan 20 PK. Selain karena besarnya kekuatan mesin kapal, kelompok ini juga dikenal memiliki usaha yang gigih dalam mencari ikan.
Tabel 10 Nilai Hasil Tangkapan Berdasarkan Kelompok Kapal Nelayan Kompressor di Karimunjawa tahun 2011
Nama Kelompok
Hasil TangkapanBulan Rendah
Sedang Tinggi
Total Rp ribubln
Rp ribuhari
Jml hari
bulan Rp
ribuhari Jumlah
hari bulan
Rp ribuhari
Jml hari
bulan -
+ -
+ -
+ -
+ HKM
50 80
5 100
130 11
150 200
3 1800
2430 RDN
30 60
6 60
100 10
100 130
6 1380
2140 SRN
50 80
5 80
120 9
140 180
5 1670
2380 AJB
50 80
6 90
120 9
130 180
4 1630
2280 YD
50 80
5 90
120 10
130 180
4 1670
2320 HD
40 70
6 80
120 9
120 160
4 1440
2140 nilai
rataan 45
75 5
84 119
10 129
172 4
1601 2283
- : nilai tangkapan minimum
+ : nilai tangkapan minimum
5.4.6 Ikan Hasil