Ikan Hasil Karakteristik Nelayan

selama 9 hari dalam satu bulan, dengan rata-rata penghasilan terendah sebesar Rp 84.000,- dan rata-rata penghasilan tertinggi sebesar Rp 119.000,-. Periode tangkapan dengan hasil sedang biasanya terjadi pada iklim dan cuaca normal. Untuk kategori hasil tangkapan tinggi terjadi rata-rata selama 4 hari, dengan rata- rata penghasilan terendah sebesar Rp 129.000,- dan tertinggi sebesar Rp 172.000. Secara keseluruhan, kelompok nelayan dengan penghasilan paling rendah adalah kelompok dengan kapten kapal RDN. Rendahnya hasil tangkapan kelompok ini disebabkan karena area penangkapannya terbatas, yakni hanya sekitar pulau Menjangan, Karimunjawa, Kemujan, dan sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh kapasitas mesin kapal yang hanya sebesar 12 PK dan kondisi fisik kapal yang tidak terlalu baik. Sementara itu, kelompok dengan penghasilan paling besar adalah kelompok dengan kapten kapal HKM. Kelompok ini memiliki daerah tangkapan yang paling luas di antara yang lain, didukung oleh kapasitas mesin kapal yang paling besar, yakni dengan dua mesin berkekuatan 16 dan 20 PK. Selain karena besarnya kekuatan mesin kapal, kelompok ini juga dikenal memiliki usaha yang gigih dalam mencari ikan. Tabel 10 Nilai Hasil Tangkapan Berdasarkan Kelompok Kapal Nelayan Kompressor di Karimunjawa tahun 2011 Nama Kelompok Hasil TangkapanBulan Rendah Sedang Tinggi Total Rp ribubln Rp ribuhari Jml hari bulan Rp ribuhari Jumlah hari bulan Rp ribuhari Jml hari bulan - + - + - + - + HKM 50 80 5 100 130 11 150 200 3 1800 2430 RDN 30 60 6 60 100 10 100 130 6 1380 2140 SRN 50 80 5 80 120 9 140 180 5 1670 2380 AJB 50 80 6 90 120 9 130 180 4 1630 2280 YD 50 80 5 90 120 10 130 180 4 1670 2320 HD 40 70 6 80 120 9 120 160 4 1440 2140 nilai rataan 45 75 5 84 119 10 129 172 4 1601 2283 - : nilai tangkapan minimum + : nilai tangkapan minimum

5.4.6 Ikan Hasil

Tangkapan Nelayan kompressor pada dasarnya menangkap semua jenis ikan. Ikan yang mereka peroleh sangat bervariasi. Berdasarkan Laporan Penataan Zonasi 2004 yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa, pada perairan dangkal Karimunjawa ditemukan 43 famili ikan karang, terutama ikan-ikan yang berasosiasi erat dengan terumbu karang. Dalam satu kali penyelaman selama 60 menit, dapat ditemukan 69 sampai 141 spesies ikan karang. Dari 138 spesies Pomacentridae yang ditemukan di Indonesia, di Karimunjawa terdapat 71 spesies. Famili ini merupakan komponen terbanyak ikan karang. Selain itu, komponen ikan karang terbesar lainya adalah Labridae 52 spesies, Chaetodontidae 25 spesies, Scaridae 27 spesies, Serranidae 24 spesies. Secara total jumlah spesies ikan karang yang ditemukan selama survei di seluruh perairan Karimunjawa adalah 353 species, yaitu di sebelah timur P. Sintok. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, berikut merupakan daftar 10 ikan yang paling sering ditangkap oleh nelayan kompressor: Tabel 11 Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Kompressor di Karimunjawa Tahun 2011 No Nama lokal ikan Nama Latin HargaKg 1 Sunuk Plectropomus Rp 40.000- Rp 110.000 2 Ijo Scarus Rp 6.000 3 Ekor kuning Caesio cuning Rp 10.000- Rp 13.000 4 Kerapu Epinephelus Rp 27.000- Rp. 90.000 5 Kleke Cephalopholis Rp. 10.000-Rp. 20.000 6 Lengak Anyperodon leucogrammicus Rp. 7.000 7 Kambing-kambing Pomacanthus sexstriatus Rp. 5.500 8 Mogo Chlorurus microrhinos Rp. 6.000 9 Pisang ijo Caesio caerulaurea Rp. 6.000 10 Blukutak Plectropomus Rp. 15.000- Rp. 19.000 Ikan Sunuk dan ikan Kerapu adalah dua jenis ikan yang memiliki harga yang paling mahal diantara jenis ikan tangkapan lainnya. Hal ini menyebabkan nelayan kompressor mengutamakan kedua ikan tersebut untuk ditangkap dalam setiap kali perjalanan melaut. Dalam kondisi ikan yang telah mati, ikan Sunuk dihargai sebesar Rp 40.000kg, sementara ikan Kerapu Rp 27.000kg. dalam kondisi ikan yang masih hidup, ikan Sunuk dihargai Rp 110.000kg, sementara ikan Kerapu Rp 90.000kg. Karena gencarnya perburuan ikan Sunuk dan Kerapu oleh nelayan kompressor, akhirnya nelayan tradisional merasa dirugikan karena mereka kesulitan mendapat kedua jenis ikan tersebut. Pada April 2011, akhirnya dibentuk kesepakatan diantara para nelayan bahwa nelayan kompressor tidak boleh menangkap ikan Sunuk dan ikan Kerapu pada bulan Februari-April saat musim bertelur ikan. Sementara itu, ikan jenis lainnya memiliki harga yang bervariasi tergantung pada ukuran. Ikan Ijo dan Ekor Kuning adalah jenis ikan yang paling sering ditemui di antara batu-batu karang, sehingga mudah bagi nelayan untuk mendapatkan kedua jenis ikan tersebut. Saat musim angin Timur dan Barat, nelayan kompressor lebih memilih mencari Gamet karena banyak terdapat di perairan dangkal yang mudah dijangkau serta relatif mudah menangkapnya. Saat cuaca buruk, terdapat 24 responden yang mengambil teripang di zona budidaya rumput laut karena relatif lebih dekat dan aman, serta dapat menutup kerugian akibat tidak dapat mengambil ikan di lokasi yang jauh. Sementara 11 responden lebih memilih menganggur atau mencari alternatif pekerjaan lain selain melaut, seperti buruh dan tour guide.

5.4.7 Musim Tangkap