7.2.2 Sarana yang Dimiliki Balai Taman Nasional Karimunjawa
Sampai dengan tahun 2008, Balai Taman Nasional Karimunjawa mempunyai 282 jenis barang inventaris dengan nilai barang dalam rupiah adalah
Rp 66.087.540,00. Pada tahun anggaran 2008 BTNKJ melakukan penambahan fasilitas kantor berupa pengadaan fasilitas internet sebanyak 1 paket dengan nilai
Rp 9.480.000,00. Selain itu BTNKJ juga menerima penyerahan kapal patroli dari pusat. Terlepas dari penambahan barang, beberapa barang inventaris juga
mengalami penghapusan Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008. Data sebagian sarana yang dimiliki tersaji pada Tabel 16.
Tabel 17 Data Sarana Balai Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2008
Nama barang Kuantitas
Kondisi Keterangan
Kendaraan Roda 4 6 buah
baik •
5 buah di Kantor Balai Semarang •
2 buah di Seksi Wil I II Kendaraan Roda 2
13 buah baik
• 2 buah di Jepara
• 11 buah di Seksi Wil I II
Speed Boat + Mesin Yamaha
2 buah baik
• Seksi Wil 2
Alat Selam 3 unit
baik •
Seksi Wil 2 Live Jacket
50 baik
• 40 Seksi Wil II
• 10 Seksi Wil I
Sumber: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008
Sarana tersebut tidak sebanding dengan luas wilayah daratan dan perairan Taman Nasional Karimunjawa yang mencapai 111.625 hektar dan terdiri dari 22
pulau, serta jumlah penduduk yang semakin bertambah lihat Tabel 1. Dengan terbatasnya sarana yang dimiliki staf Balai Taman Nasional Karimunjawa,
perlindungan dan pengelolaan kawasan pun menjadi tidak efektif. Patroli yang dilakukan oleh Polisi Hutan pun lebih banyak dilakukan di darat, karena selain
jumlah armada kapal speed boat yang terbatas, patroli di kawasan laut pun membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar kapal patroli.
7.2.3 Anggaran Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa
Kapasitas pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa juga dapat diukur dari penggunaan dana dan penilaian pelaksanaan program kegiatan. Anggaran
pengelolaan TNKJ selalu meningkat dari tahun ke tahun, namun jika dilihat
penggunaan anggaran, sebagian besar dana 60 persen
digunakan untuk administrasi umum, termasuk gaji pegawai; sedangkan dana untuk kegiatan
pengelolaan keanekaragaman hayati dan perlindungan dan pengamanan kawasan hanya 8,30 dan 17,40
persen Purwanti et al, 2008.
Sumber pendanaan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Taman Nasional Karimunjawa tahun 2008 hanya berasal dari DIPA 29
tahun 2008. Jumlah alokasi anggaran dimaksud sebesar Rp. 5.513.351.000,- namun akibat adanya kebijakan pemerintah tentang penghematan anggaran maka
alokasi anggaran untuk Balai Taman Nasional Karimunjawa hanya menjadi Rp. 3.958.680.000,- BTNKJ 2008. Rincan alokasi DIPA 29 tahun 2008 untuk tiap
program kegiatan tersaji pada Tabel 17. Tabel 18 Data Angaran Program Kegiatan Balai Taman Nasional Karimunjawa
Tahun 2008
No. Program Kegiatan
Pagu Awal Rp Pagu Revisi Rp
1. Penerapan Kepemerintahan
Yang Baik 3.490.835.000
3.490.835.000 2.
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri
645.157.000 75.533.000
3. Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
1.056.759.000 274.757.000
4. Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup 311.600.000
117.555.000
Jumlah 5.513.351.000
3.958.680.000 Sumber: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2008
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa anggaran untuk Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam hanya sebesar 6,9 persen, anggaran untuk
Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 2,9 persen, dan angaran untuk Pemantapan Keamanan Dalam
Negeri sebesar 1,9 persen. Alokasi tersebut jauh dari jumlah yang dianggarkan untuk Penerapan Kepemerintahan yang Baik sebesar 88,3 persen. Minimnya
anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati
dan perlindungan dan pengamanan kawasan menyebabkan program-program perlindungan kawasan TNKJ pun tidak maksimal. Hal ini terbukti dari
tingkat
pelanggaran yang terjadi di Karimunjawa relatif besar, yaitu penangkapan ikan dengan bahan dan atau alat tangkap yang merusak lingkungan 26,32 persen,
pengambilan biota yang dilindungi 36,84 persen, serta pencurian kayu mangrove 31,58 persen Purwanti et al, 2008.
7.3 Kondisi Perikanan Tangkap Kepulauan Karimunjawa