6
1.2 Perumusan Masalah
Ciapus Bromel berdiri sejak tahun 2006 yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tanaman hias khususnya tanaman hias daun.
Perusahaan memilih tanaman hias daun karena melihat adanya kecenderungan pergantian tren permintaan tanaman hias pot berdaun bunga menuju tren tanaman
hias pot berdaun indah. Produk yang dihasilkan oleh Ciapus Bromel ini yaitu bromelia dan philodendron dengan beragam jenis, ukuran dan bentuk. Bromelia
yang dibudidayakan oleh Ciapus Bromel terdiri dari 6 jenis antara lain neogerelia, guzmania, tillandsia, aechmea, crypthantus dan vrisea serta diproduksi dalam
beberapa ukuran pot plant. Komoditi unggulan perusahaan ini adalah bromelia jenis neogerelia. Komoditi ini menjadi komoditi unggulan Ciapus Bromel
dikarenakan komoditi ini lebih banyak diminati dibandingkan jenis lainnya seperti yang telihat pada Gambar 2.
2163000 4356000
3199000 4084500
3199000 8207000
18323500
2000000 4000000
6000000 8000000
10000000 12000000
14000000 16000000
18000000 20000000
neo gere
lia phi
lo de
ndr on
aech mea
cr ypt
han tus
til la
ns ia
vr ise
a gu
zm an
ia
Jenis Tanaman Hias T
o ta
l Pen ju
a lan
R p
Gambar 2 . Tingkat Penjualan Tanaman Hias Ciapus Bromel Periode
Juli 2010-Maret 2011
Sumber : Ciapus Bromel, 2011
Untuk memenuhi permintaan konsumen, perusahaan membudiyakan bromelia secara vegetatif. Pembudidayaan secara vegetatif membutuhkan ekstra
perawatan dan ketelitian dibandingkan dengan cara generatif. Terjadinya pembusukan pada anakan bromelia merupakan salah satu penyebab produksi
7 bromelia mengalami fluktuasi yang berdampak pada penerimaan perusahaan.
Fluktuasi produksi bromelia tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.
Tingkat Keberhasilan Produksi Bromelia Ukuran Pot Berdiameter 15 cm pada Ciapus Bromel Tahun 2008-2010
Sumber : Ciapus Bromel, 2011
Gambar 3 menunjukan bahwa terjadi fluktuasi keberhasilan produksi bromelia selama delapan periode musim tanam terakhir. Pada setiap musim tanam
jumlah indukan bromelia yang digunakan sebanyak 100 unit, dengan satu unit tanaman indukan dapat menghasilkan anakan bromelia sebanyak 4-5 anakan.
Keberhasilan produksi tertinggi terjadi pada periode pertama musim tanam bromelia yaitu sebesar 80,67 persen atau 363 pot tanaman bromelia. Sedangkan
keberhasilan produksi terendah terjadi pada periode keempat musim tanaman bromelia yaitu sebesar 26,44 persen atau 119 pot tanaman dengan produksi
optimal per musim tanam sebanyak 450 pot. Hal ini dikarenakan bibit tanaman bromelia rentan terhadap perubahan kelembaban sehingga mengakibatkan
serangan hama penyakit. Fluktuasi keberhasilan produksi yang dialami dapat mengindikasikan terjadinya risiko produksi pada usaha bromelia tersebut.
Risiko produksi dapat disebabkan oleh perubahan cuaca yang tak pasti, intensitas cahaya matahari, serangan hama dan penyakit serta kerusakan mekanis
atau perilaku pembudidaya. Oleh karena itu pengelolaan risiko sangat dibutuhkan untuk meminimalkan risiko produksi yang mungkin dihadapi. Selain itu
dibutuhkan pula penilaian yang tepat untuk membantu perusahaan dalam
20 40
60 80
100
1 2
3 4
6 7
8 Periode musim tanam
T ingkat
K ebe
rh as
il a
n
Pr o
d u
k si
8 pengambilan keputusan untuk pengelolaan risiko. Dalam membudidayakan
bromelia perusahaan pun melakukan diversifikasi produk yaitu dengan mengusahakan philodendron untuk mengurangi terjadinya risiko produksi. Hal ini
merupakan salah satu alternatif untuk meminimalkan risiko produksi yang diakibatkan oleh proses produksi bromelia.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan berbagai permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
1. Sumber-sumber risiko apa saja yang terdapat pada produksi bromelia jenis
neogerelia di Ciapus Bromel? 2.
Bagaimana tingkat probabilitas dan dampak risiko produksi terhadap kegiatan produksi bromelia jenis neogerelia di Ciapus Bromel?
3. Bagaimana penanganan yang dilakukan Ciapus Bromel dalam mengatasi
risiko produksi tanaman bromelia jenis neogerelia?
1.3 Tujuan Penelitian