23 Gambar 3 menunjukkan hubungan antara
expected income dan
income variance.
Expected income merupakan ukuran tingkat kepuasan para pembuat
keputusan, sedangakan income variance
merupakan ukuran tingkat risiko.
Perilaku individu dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Risk Averse merupakan perilaku individu yang takut terhadap risiko, dan
cenderung akan menghindari risiko. sikap ini mrnunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam income variance merupakan ukuran tingkat risiko akan
diimbangi dengan dengan menaikkan expected income. 2.
Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko Risk Neutral, yaitu perilaku individu yang apabila terjadi kenaikan income variance ukuran tingkat
risiko tidak akan diimbangi dengan menaikkan expected income. Artinya, jika income variance semakin tinggi, maka expected income akan tetap.
3. Risk Preferer merupakan perilaku individu yang bersedia mengambil risiko.
sikap ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan income variance akan diimbangi oleh pembuat keputusan dengan bersedia menerima expexted
income lebih rendah. Risk preferer cenderung menganggap risiko sebagai sesuatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan.
3.2 Klasifikasi Risiko
Dalam bidang agribisnis, ada beberapa sumber risiko yang dapat mempengaruhi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, antara
lain Harwood et al 1999 : 1
Risiko pasar yaitu risiko pergerakan harga yang berdampak negatif terhadap perusahaan. Risiko pasar atau yang lebih dikenal dengan market risk
merupakan risiko yang terjadi karena adanya pergerakan harga pada input dan output yang dihasilkan oleh perusahaan..
2 Risiko produksi yaitu risiko yang berasal dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat dikendalikan oleh perusahaan dan biasanya berhubungan dengan keadaan alam, seperti curah hujan yang berubah secara tidak menentu,
perubahan cuaca yang tidak sesuai dengan perkiraan, serta serangan hama dan gulma.
24 3
Risiko institusional, yaitu risiko yang terjadi akibat adanya perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti kebijakan harga bibit tanaman, kebijakan harga, kebijakan penggunaan bahan kimia, maupun kebijakan
ekspor dan impor. 4
Risiko sumberdaya manusia, yaitu risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang berkaitan dengan perilaku manusia, maupun hal-hal yang dapat
mempengaruhi perusahaan, seperti kesalahan dalam pencatatan data, kesalahan dalam memberikan pupuk, mogok kerja, ataupun meninggalnya
tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaannya. 5
Risiko finansial, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan dalam bidang finansial, seperti perubahan modal, perubahan bunga kredit bank, maupun
perubahan UMR Upah Minimum Regional. Selain itu, menurut Kountur 2004, risiko dapat dikelompokan
berdasarkan beberapa sudut pandang diantaranya: 1 risiko dari sudut pandang penyebab, 2 risiko dari sudut pandang akibat, dan 3 risiko dari sudut pandang
aktivitas. Risiko dari sudut pandang penyebab terdiri dari risiko keuangan dan risiko operasional. Sedangkan risiko berdasarkan sudut pandang akibat terdiri: a
risiko murni versus risiko spekulatif, b risiko statis versus risiko dinamis, dan c risiko subjektif dan risiko objektif.
3.3 Manajemen Risiko