27
3.4 Pemetaan Risiko
Salah satu cara yang dapat digunakan sebelum merumuskan strategi manajemen risiko adalah dengan menggunakan peta risiko. Peta risiko merupakan
gambaran dari posisi suatu risiko dalam kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan. Peta risiko pada umumnya disusun berdasarkan ukuran probabilitas
dan dampak dari risiko tersebut. Kountur 2008 menyusun peta risiko dengan menggunakan sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dari suatu risiko
dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak risiko tersebut, dapat dilihat pada Gambar 6.
Probabilitas Sangat Besar
Besar
Normal
Kecil Sangat Kecil
Kecil Normal
Besar Sangat Besar
Dampak Rp
Gambar 6 . Peta Risiko
Sumber : Kountur, 2008
3.5 Penanganan Risiko
Setelah menyusun peta risiko maka dapat dirumuskan strategi manajemen risiko yang tepat untuk risiko tersebut. Secara garis besar, terdapat dua jenis
strategi yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko, antara lain: 1.
Preventif Preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Strategi preventif
dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: 1 membuat atau memperbaiki sistem dan prosedur, 2 mengembangkan sumberdaya manusia, dan
3 memasang atau memperbaiki fasilitas fisik. Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam kemungkinan atau probabilitas risiko yang besar.
Kuadran II
Kuadran I
Kuadran IV Kuadran III
28 Strategi preventif dapat mengantisipasi risiko yang berada pada kuadran 1 dan 2
dalam peta risiko. Dengan menggunakan strategi preventif, maka risiko yang berada pada kuadran 1 akan bergeser pada kuadran 3 dan risiko yang berada pada
kuadran 2 akan bergeser ke kuadran 4 Kountur 2008. 2.
Mitigasi Mitigasi adalah strategi penanganan risiko yang bertujuan untuk
memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang sangat besar. Adapun
beberapa cara yang termasuk dalam strategi mitigasi adalah: a
Diversifikasi Diversifikasi adalah cara menempatkan aset atau harta di beberapa
tempat sehingga jika salah satu kena musibah maka tidak akan menghabiskan semua aset yang dimiliki. Diversifikasi merupakan salah
satu cara pengalihan risiko yang paling efektif dalam mengurangi dampak risiko.
b Penggabungan
Penggabungan merupakan salah satu cara penanganan risiko yang dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan kegiatan penggabungan
dengan pihak perusahaan lain, contoh strategi ini adalah perusahaan yang melakukan merger atau dengan melakukan akuisisi.
c Pengalihan risiko
Pengalihan risiko transfer of risk merupakan cara penanganan risiko dengan mengalihkan dampak risiko ke pihak lain. Cara ini bertujuan
untuk mengurangi kerugian yang dihadapi oleh perusahaan. Cara ini dapat dilakukan melalui asuransi, leasing, outsourcing, dan hedging.
Pengalihan risiko dapat dilakukan dengan cara mengasuransikan aset perusahaan yang dampak risikonya besar, sehingga jika terjadi kerugian
maka pihak asuransi yang akan menanggung kerugian yang dialami perusahaan sesuai dengan kontrak perjanjian yang disepakati oleh pihak
perusahaan dan pihak asuransi. Leasing adalah suatu cara dimana aset digunakan namun aset tersebut dimiliki oleh pihak lain, sehingga jika
29 terjadi sesuatu dan lain hal pada aset tersebut maka pemilik aset
tersebutlah yang akan menanggung kerugian yang terjadi, sesuai dengan perjanjian yang berlaku. Outsourcing merupakan suatu cara dimana
suatu pekerjaan diberikan pada pihak lain sehingga jika terjadi kerugian maka kerugian tersebut ditanggung oleh pihak yang melakukan usaha
tersebut. Hedging merupakan cara pengalihan risiko dengan mengurangi dampak risiko melalui transaksi penjualan dan pembelian.
Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar dapat bergerak ke kuadran yang memiliki dampak risiko kecil dengan menggunakan
strategi mitigasi risiko. Strategi ini akan mengantisipasi risiko sedemikian rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran 1 akan bergeser ke kuadran 2 dan risiko
yang berada pada kuadran 3 akan bergeser ke kuadran 4.
3.6 Kerangka Pemikiran Operasional