Terumbu Karang a. Kondisi Biofisik 1. Suhu permukaan perairan

10 20 30 40 50 60 70 p re b le ac h p os t p re b le ac h p os t p re b le ac h p os t p re b le ac h p os t p re b le ac h p os t p re b le ac h p os t 3 m 10 m 3 m 10 m 3 m 10 m Cemara kecil Geleang Menjangan kecil P res en ta se HC SC

b. Proporsi kemunculan karang keras dan karang lunak

Proporsi kemunculan hard coral HC dan soft coral SC pada tiap stasiun pengamatan menunjukkan hasil yang bervariasi Gambar 22. Secara umum terlihat bahwa hampir disemua lokasi terjadi penurunan penutupan soft coral sebesar 3 - 10. Hal yang berbeda terjadi pada Geleang dan Menjangan Kecil pada kedalaman 10 m terlihat adanya peningkatan soft coral setelah 2 tahun adanya kejadian pemutihan karang tahun 1999. Pada kawasan dengan soft coral adanya peningkatan suhu mengakibatkan penurunan presentasenya, sebaliknya pada kawasan yang semula tidak terdapat soft coral, pemutihan karang keras mengakibatkan tumbuhnya soft coral. Gambar 22 Kemunculan hard coral dan soft coral di stasiun pengamatan Sumber: diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck

c. Komposisi substrat dasar dan Indek Kematian Karang

Persentase living reef LR tahun 1997 mencapai 57 - 67, selanjutnya pada tahun 1999 turun hingga 29 dan pada tahun 2000 kembali naik, selanjutnya tahun 2001 turun kembali dan dari tahun 2002 - 2005 menunjukkan peningkatan, dan pada tahun 2006 turun kembali. Penurunan living reef secara lebih spesifik dilihat berdasarkan komposisi substrat dasar khususnya kemunculan Recently Killed Coral RKC yang merupakan karang yang baru saja mati. Kematian karang tertinggi terjadi pada awal tahun 1999 bersamaan dengan peningkatan suhu tertinggi, yang ditandai dengan ditemukannya recently killed coral lebih dari 60 dan secara bertahap menurun pada tahun berikutnya Gambar 23 dan Gambar 24. Gambar 23 Komposisi kemunculan living reef LR, non living reef NLR dan recently killed coral RKC pada kedalaman 3 m Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck Gambar 24 Komposisi kemunculan living reef LR, non living reef NLR dan recently killed coral RKC pada kedalaman 10 m Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck Nilai indek kematian karang berkisar 0.33 – 0.95. Indeks mortalitas karang tertinggi terdapat di Menjangan Kecil yaitu sebesar 0.95. Sedangkan yang terkecil terdapat Geleang sebesar 0.33. Nilai indeks kematian yang mendekati 1 menunjukkan bahwa terdapat kematian karang yang tinggi pada kawasan tersebut yang mengakibatkan ada perubahan berarti bagi kawasan tersebut. Karena keterbatasan data yang ada, dari 6 lokasi penelitian hanya 3 lokasi yang dapat diperbandingkan nilai indek kematian karang IMK yaitu Cemara Kecil, Geleang dan Menjangan Kecil Gambar 25. Gambar 25 . Histogram indek kematian karang keras di stasiun pengamatan Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck. 20 40 60 80 100 1997 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 P res en ta se tahun NLR LR RKC 20 40 60 80 100 1997 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 P res en ta se tahun NLR LR RKC 0,2 0,4 0,6 0,8 1 3 m 10 m 3 m 10 m 3 m 10 m Cemara kecil Geleang Menjangan kecil IMK pre bleach post