Fungsi Ekonomi Fungsi Ekosistem Terumbu Karang

tidak semua Chaetodontidae merupakan corallivores. Beberapa Chaetodontidae merupakan zooplanktivores atau prey pada noncoralline invertebrate dan hanya 2 sub genera yang exclusive corallivores yaitu Corallochaetodon dan Citharoedus Gambar 3. Gambar 3 Feeding behavior Chaetodonthidae Blum 1989 in Mirella Vivien 2000

2.2. Fungsi Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang tersebar di hampir dua per tiga garis pantai Indonesia, merupakan potensi sumber daya alam yang tidak ternilai harganya secara langsung maupun tidak langsung baik dari segi ekologi maupun ekonomi. 2.2.1. Fungsi Ekologi Ekosistem terumbu karang menyumbang berbagai biota laut seperti ikan karang, mollusca, crustacean Cesar 2000. Secara alami, terumbu karang dengan ekosistem pesisir lainnya, merupakan habitat bagi berbagai jenis biota laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan, terutama spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Diperkirakan lebih dari 2500 jenis ikan dan 500 jenis karang yang hidup di dalamnya. Terumbu karang berfungsi menyediakan jasa biologi sebagai habitat dan suport mata rantai kehidupan, jasa biokimia fiksasi nitrogen, jasa informasi pencatatan iklim dan jasa sosial budaya sebagai penyedia nilai keindahan, rekreasi dan permainan Moberg Folke 1999, serta pelindung pantai dari gelombang.

2.2.2. Fungsi Ekonomi

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pantai yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Menurut Munro William in Dahuri et al.2001 dari perairan yang terdapat ekosistem terumbu karang pada kedalaman 30 m setiap kilometer perseginya terkandung ikan sebanyak 15 ton. Hampir sepertiga spesies ikan laut dunia berada pada ekosistem terumbu karang Mc Allister 1991 in Moberg Folke 1999 dan dari perdagangan ikan hias laut saja menghasilkan nilai USD 20 - 40 jutatahun Wood 1985 in Moberg Folke 1999. Terumbu karang memberikan kontribusi yang tinggi ke perikanan, yaitu menjamin rantai makanan, siklus hidup dan produktivitas serta penangkapan ikan di perairan lepas pantai dimana produktivias karang yang tinggi mendukung kehadiran spesies ikan laut lepas Clark 1992 in Mann 2000. Ikan, udang, kepiting, bulu babi, teripang dan biota lain pada ekosistem terumbu karang dimanfaatkan manusia untuk dikonsumsi. Potensi keuntungan bersih per tahun per km² dalam kondisi baik di Indonesia dan Filipina mencapai kisaran USD20 000 - 151 000 untuk kegiatan perikanan dan perlindungan pantai, sedangkan potensi pariwisata dan estetika diestimasikan sebesar USD23 100 - 270 000 Tabel 1. Tabel 1 Potensi keuntungan bersih per tahun per Km 2 No dari terumbu karang dalam kondisi baik di Indonesia dan Filipina Penggunaan sumberdaya Kisaran produksi Potensi keuntungan bersih per tahun USD 1 Perikanan lestari konsumsi lokal 0 - 30 ton 12 000 - 36 000 2 Perikanan secara lestari ikan hidup 0.5 - 1 ton 2 500 - 5 000 3 Perlindungan pantai - 5 500 - 110 000 4 Pariwisata dan rekreasi 100 - 1000 individu 700 - 111 000 5 Nilai estetika dan keanekaragaman hayati 600 - 2000 individu 2400 -8000 Total perikanan dan perlindungan pantai 20000 - 151 000 Total potensi pariwisata dan estetika 23 100 - 270 000 WRI World Resources Institute 2002 Driml 1994 in Moberg Folke 1999 mengestimasi nilai ekonomi terumbu karang dari kegiatan wisata di Great Barrier Reef mencapai AUS 682 jutatahun, kegiatan wisata di Caribia tahun 1990 sebesar USD 8 900 juta dan mempekerjakan lebih dari 350 000 orang Dixon et al. 1993 in Moberg Folke 1999. Tabel 2, memberikan gambaran bahwa terumbu karang mempunyai nilai penting dan manfaat dalam banyak bidang, seperti : perikanan Andersson Ngazi 1995, Berg et al.1998, De Groot 1992, Hodgson Dixon 1988 in Moberg Folke 1999, perlindungan pantai, penyedia biota untuk perdagangan akuarium dan ikan hidup, waste assimilation, penelitian, pendidikan, inspirasi spiritual De Groot 1992 in Moberg Folke 1999, pariwisata Hundloe 1990 in Moberg Folke 1999, dan bahan baku konstruksi bangunan Matton Defoor 1985 in Moberg Folke 1999. Tabel 2 Fungsi dan manfaat dari terumbu karang No Penulis Barang Fungsi ekologi Sosial Budaya Struktuk fisik Biotik Bio- geochemical Information 1 Andersson Ngazi 1995 Perikanan, produksi kapur, bahan bangunan - - - - pariwisata 2 Berg et al. 1998 Perikanan, kapur Perlindun gan pantai - - - pariwisata 3 Cesar, 1996 Perikanan, kapur Perlindun gan pantai - - - pariwisata 4 De Groot 1992 Perikanan,, hiasan, konstruksi Perlindun gan pantai Kontrol biologi, habitat Penguraian limbah Penelitian pendidikan Keindahan, inspirasi, spiritual, 5 Dixon et al 1993 - - - Netralisasi bahan buangan - pariwisata 6 Driml 1994 Perikanan - - - Penelitian pariwisata 7 Hoagland et al 1995 Perdagangan akuarium - - - - pariwisata 8 Hodgson Dixon 1988 Perikanan - - - - pariwisata 9 Hundloe 1990 - - - - - rekreasi 10 Johannses Riepen 1995 Ikan hidup - - - - - 11 Matton Defoor 1985 Karang hidup - - - - pariwisata 12 Mc Allister 1988 Perikanan - - - - Sumber kehidupan 13 Mc Alliste 1991 - Perlindun gan pantai - - - - 14 Pendleton 1995 - - - - - pariwisata 15 van’t Hof 1985 - - - - - pariwisata 16 Wood 1985 Perdagangan akuarium - - - - Sumber penghidupa n Sumber : Molberg Folke 1999

2.3. Ancaman terhadap Ekosistem Terumbu Karang