Analisis Alokasi Upaya dan Perilaku Nelayan Strategi Mitigasi dan Adaptasi terhadap Pemutihan Karang

Penelitian yang dilakukan di Pulau Zanzibar dan Mafia, Tanzania menyebutkan bahwa tutupan karang di Mafia mengalami penurunan dari 73 menjadi 19 dan di Zanzibar juga mengalami penurunan dari 46 menjadi 32. Selanjutnya, dilaporkan pula akibat dari pemutihan karang belum memberikan efek yang nyata terhadap hilangnya pendapatan masyarakat, efek yang signifikan akan terjadi apabila masyarakat hanya mengantungkan hidupnya pada terumbu karang. 3 Penyedia Jasa Lainnya Penyedia jasa lainnya : mengasumsikan nilai terumbu karang sebagai perlindungan pantai mengacu pada Wilkinson et al. 1999 sebesar USD 174hatahun dan sebagai penyedia jasa lainnya sebesar USD 97hatahun. Berdasarkan skenario pesimistik, nilai total kerusakan selama lebih dari 20 tahun diestimasikan sebesar USD 8 juta, erosi pantai USD 2.2 juta, pariwisata USD 3.3 juta, dan perikanan USD 1.4 juta. Sedangkan berdasarkan optimistik skenario nilai kerugian yang timbul diperkirakan mencapai USD 0.5 juta. Tabel 5 menjelaskan estimasi secara keseluruhan nilai yang hilang akibat adanya pemutihan karang di Indian Ocean. Berdasarkan optimistik skenario nilai ekonomi yang hilang sebesar USD 608 juta, sedangkan pesimistik skenario sebesar USD 8 026 juta. Tabel . 5 . Estimasi efek pemutihan karang berdasarkan perhitungan valuasi ekonomi di Indian Ocean 20 tahun kedepan. No Keterangan Skenario Optimistik USD Milyar Skenario Pesimistik USD Milyar 1 Sumber makanan Perikanan 1 361 2 Pariwisata dan rekreasi 494 3 313 3 Perlindungan pantai 2 152 4 Jasa lainnya 114 1 200 Total 608 8 026 Sumber : Wilkinson et al. 1999

2.7. Analisis Alokasi Upaya dan Perilaku Nelayan

Pengelolaan suatu sumberdaya perikanan yang berkelanjutan harus mempertimbangkan aspek ekologi, biologi maupun sosial, termasuk didalamnya integrasi antara dinamika armada perilaku serta regulasi atau peraturan yang berlaku. Hilborn 1985 in Bene Tewfik 2000 menggambarkan bahwa dinamika dalam kehidupan nelayan sangat mempengaruhi hasil tangkapan nelayan di Canada. Pada kasus tersebut terlihat bahwa penurunan sumberdaya ikan Cod dan Salmon pada kawasan tersebut terjadi bukan karena ketidaktahuan nelayan dalam mengelola stok ikan, tetapi lebih karena faktor luar dan kurangnya pemahaman terhadap bioekologi kedua ikan tersebut serta pengaturan nelayan. Sementara, Glantz Thompson 1981 in Bene Tewfik 2000 menunjukkan dengan pengelolaan perikanan berkelanjutan akan terlihat penurunan tangkapan ikan ancovy tahun 1971 bukan disebabkan adanya El Nino melainkan karena penerapan regulasi penangkapan ikan yang mengurangi jumlah armada dan alat tangkap. Pendekatan analisis sistem dalam menentukan alokasi upaya penangkapan dan perilaku nelayan merupakan kerangka analisis multidisipliner terpadu untuk menganalisa interaksi antara komponen berbeda dari pengusahaan suatu sumberdaya perikanan. Pemahaman nelayan terhadap perubahan biologi, ekonomis dan kebijakan dapat digunakan sebagai masukan upaya pengelolaan sumberdaya. Keistimewaan analisis ini adalah data yang digunakan dapat berupa data harian, bulanan, atau tahunan tergantung kepada fenomena yang diamati. Disamping itu, dapat juga digunakan data kuantitatif seperti data hasil penelitian sebelumnya dan data pribadi yang tidak dipublikasikan untuk menggambarkan karakteristik sosial dari objek pengamatan Bene Tewfik 2000.

2.8. Strategi Mitigasi dan Adaptasi terhadap Pemutihan Karang

Pengelolaan adaptif dilakukan untuk menghadapi perubahan dan ketidak pastian akibat dari proses alam dan sistem sosial. Mitigasi terhadap perubahan iklim global juga merupakan suatu hal yang harus dilakukan mengingat 1 perubahan iklim tidak bisa dihindari secara keseluruhan, 2 pemutihan karang datangnya tidak terduga, 3 antisipasi dan adaptasi akan lebih efektif dan hemat dibandingkan menanggulangi. Penanganan perubahan iklim global dan pemutihan karang membutuhkan manajemen variabilitas iklim secara efektif yang pada saat bersamaan mengantisipasi dampak perubahan iklim global jangka-panjang secara komprehensif. Pendekatan lintas-sektor baik pada tingkat nasional, regional, maupun lokal merupakan salah satu hal yang penting dalam perencanaan dan penentuan strategi mitigasi dan adaptasi. Upaya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi perubahan iklim dapat dilakukan melalui peningkatan ketahanan sistem dalam masyarakat dan Ecosystem-Based Management merupakan salah satu manajemen pendekatan inovatif untuk mengatasi masalah tersebut karena menganggap seluruh ekosistem, termasuk manusia dan lingkungan, merupakan isu pengelolaan sumber daya yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaannya. Gambar 8. merupakan kerangka untuk mengatasi efek global climate change khususnya pemutihan karang berbasis adaptasi dan mitigasi melalui peningkatan ketahanan ekologi dan sosial. Gambar 8 Kerangka hipotesis untuk mereduksi kerentanan terumbu karang akibat peningkatan suhu Marshall Schuttenberg 2006.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian survei Hasan 2002. Observasi dilakukan terhadap responden dari populasi nelayan untuk mengetahui kondisi, sifat dan fenomena pemutihan karang.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Fokus penelitian ini adalah mengetahui kondisi eksisting secara ilmiah efek pemutihan karang terhadap ekologi dan ekonomi. Penelitian dilaksanakan di Taman Nasional TN Karimunjawa, Jawa Tengah, dengan pertimbangan : 1 terumbu karang dikawasan ini berperan menunjang perekonomian, sehingga kerusakan terumbu karang akan berdampak terhadap ekonomi, 2 pemutihan karang di Karimunjawa diduga karena kenaikan suhu, 3 merupakan Taman Nasional yang mencakup wilayah perairan laut dan darat, 4 mayoritas penduduknya adalah nelayan. Penelitian dilaksanakan pada April - Mei 2010. 3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Data Biofisik Data biofisik dibatasi pada data suhu permukaan laut, tutupan karang dan visual sensus ikan. Data suhu permukaan laut diperoleh dari World Ocean Database NOAA. Tutupan karang dan visual sensus ikan merupakan data sekunder hasil survey TN Karimunjawa, WCS, MDC UNDIP, dan Reef Check Indonesia dari tahun 1997 - 2006. Secara lebih jelas mengenai metode pengumpulan data biofisik dapat dilihat pada Tabel 6 dan ruang lingkup spasial penelitian disajikan pada Gambar 9. Tabel 6 Jenis dan sumber data biofisik No Jenis Data Sumber Data Satuan Metode Pengumpulan Data 1. Suhu permukaan laut NOAA ºC Sortasi data dari citra satelit NOAA dalam format HDF4 2. Data tutupan karang BTN Karimunjawa MDC UNDIP Reefcheck Indonesia Studi literaturlaporan transek kuadrat 3. Data ikan karang BTN Karimunjawa MDC UNDIP Reefcheck Indonesia Ind1000m² Studi literaturlaporan transek kuadrat