Proporsi kemunculan karang keras dan karang lunak Komposisi substrat dasar dan Indek Kematian Karang
Gambar 23 Komposisi kemunculan living reef LR, non living reef NLR dan recently killed coral RKC pada kedalaman 3 m
Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck
Gambar 24 Komposisi kemunculan living reef LR, non living reef NLR dan recently killed coral RKC pada kedalaman 10 m
Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck
Nilai indek kematian karang berkisar 0.33 – 0.95. Indeks mortalitas karang tertinggi terdapat di Menjangan Kecil yaitu sebesar 0.95. Sedangkan yang
terkecil terdapat Geleang sebesar 0.33. Nilai indeks kematian yang mendekati 1 menunjukkan bahwa terdapat kematian karang yang tinggi pada kawasan tersebut
yang mengakibatkan ada perubahan berarti bagi kawasan tersebut. Karena keterbatasan data yang ada, dari 6 lokasi penelitian hanya 3 lokasi yang dapat
diperbandingkan nilai indek kematian karang IMK yaitu Cemara Kecil, Geleang dan Menjangan Kecil Gambar 25.
Gambar 25 .
Histogram indek kematian karang keras di stasiun pengamatan Sumber : diolah dari data MDC UNDIP dan Reefcheck.
20 40
60 80
100
1997 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 P
res en
ta se
tahun
NLR LR
RKC
20 40
60 80
100
1997 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006
P res
en ta
se
tahun NLR
LR RKC
0,2 0,4
0,6 0,8
1
3 m 10 m
3 m 10 m
3 m 10 m
Cemara kecil Geleang
Menjangan kecil
IMK
pre bleach
post
Kejadian pemutihan karang di Karimunjawa telah terjadi sebanyak dua kali yaitu tahun 1998 dengan tingkat pemutihan ringan hingga sedang 5 - 20,
dan tahun 2006 dengan tingkat pemutihan ringan, tercatat
P. Menyawakan mengalami pemutihan hingga 19.5 di sebelah barat pulau dengan karang keras yang
memutih sebesar 5-19.5 dan karang yang mati mencapai 20.4 Razak 1998. Cemara kecil mengalami pemutihan 3 - 6.5, Menjangan kecil 34 dan Geleang
12.
Ketika kawasan Bali mulai mengalami pemutihan Mei 2009, Karimunjawa belum menunjukkan tanda-tanda pemutihan, selanjutnya survey
pada November 2009 mulai menunjukkan adanya tanda pemutihan di Pulau Sintok Karimunjawa, sedangkan kawasan lainnya belum terlihat tanda pemutihan.
Saat penelitian di lapangan bulan April - Mei 2010, pemutihan karang di Pulau Sintok masih berlangsung, tetapi sudah menunjukkan tanda-tanda recovery,
terlihat dengan adanya spot-spot berwarna abu-abu yang menunjukkan telah adanya zooxanthellae pada karang yang memutih. Berdasarkan laporan program
monitoring terumbu karang 2009, dinyatakan hampir pada semua lokasi monitoring dijumpai pemutihan dalam intensitas kecil dan bersifat sporadis
dengan penyebab yang belum diketahui apakah karena perubahan iklim ataupun pengaruh lain. Namun dapat dipastikan pemutihan karang tahun 2009 bukan
disebabkan oleh penyakit ataupun pemangsaan oleh predator baik bintang laut mahkota duri maupun oleh keong Druppella atau Coralliophylla.
Seiring dengan berlalunya kematian karang, kecenderungan pemulihan juga tercatat di kawasan ini. Gambar 26 dibawah adalah pola kecenderungan pemulihan
yang ada pada pulau Cemara Kecil dan pulau Menyawakan yang lokasinya berdekatan Reefcheck 2006.
Gambar 26 .
Kecenderungan pemulihan karang di Kepulauan Karimunjawa. Hasil olahan Reefcheck, data tahun 1998 diambil dari Razak 1998
tahun
Selanjutnya berdasarkan wawancara terhadap responden diketahui bahwa sebesar 78.6 responden menyatakan bahwa kondisi terumbu karang di fishing
ground mereka masih dalam kondisi yang relatif bagus meskipun ada
kecenderungan telah mengalami penurunan yang cukup besar jika dibandingkan dengan kondisi 10 tahun yang lalu.