Analisa Sumberdaya Ikan HASIL DAN PEMBAHASAN

Apabila dilihat dari pendapatan yang diterima oleh nelayan maka secara nominal terlihat bahwa nilai uang yang yang diterima nelayan dalam satu kali penangkapan antara sebelum dan sesudah pemutihan karang tidak jauh berbeda, sehingga diasumsikan pemutihan karang yang terjadi di Karimunjawa tidak berdampak terhadap penerimaan pendapatan nelayan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wilkinson et al.1999, yang membuat estimasi nilai ekonomi yang hilang akibat adanya pemutihan karang dengan membuat 2 alternatif skenario yaitu skenario optimistik dan skenario pesimistik. Mengacu pada skenario tersebut, dengan demikian dikatakan bahwa secara umum respon perikanan di Karimunjawa cenderung mengacu pada skenario optimistik yang dibuktikan dengan : 1 adanya recovery karang pada beberapa lokasi yang mengalami pemutihan, 2 komposisi spesies ikan tangkapan mengalami sedikit perubahan dan penurunan net income per orang per hari yang tidak begitu besar 3 fungsi terumbu karang sebagai perlindungan pantai mengalami sedikit perubahan bahkan tidak terpengaruh dengan adanya pemutihan karang. 5.5. Keadaan Sosial Ekonomi 5.5.1. Karakteristik Responden Masyarakat yang dijadikan responden adalah masyarakat yang berada di Kepulauan Karimunjawa, terutama yang terkait langsung dengan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang. Responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 98 orang yang terbagi menjadi 3 kelompok responden, yaitu kelompok nelayan 68 orang, kelompok penentu kebijakan 23 orang dan pelaku usaha 14 orang. Responden yang diwawancarai hampir seluruhnya berjenis kelamin laki- laki, hanya 2 responden wanita yaitu pemilik homestay. Umur responden bervariasi 18 - 70 tahun, dengan responden terbanyak berasal dari golongan umur dewasa 81.63, yang menunjukkan bahwa masyarakat tersebut berada pada usia kerja produktif. Pendidikan masyarakat rendah yakni tamat SD sebanyak 55.10, namun ada juga yang berpendidikan sedang tamat SLTP–SMU sebanyak 33.67. Sedikit sekali masyarakat yang berpendidikan tinggi 11.22 dan umumnya berasal dari kalangan pemerintahan dan pendidikan 6.12 diploma dan 5.1 sarjana. Pendapatan masyarakat di sekitar TN Karimunjawa pada umumnya termasuk kategori rendah 59.02, yang menunjukkan bahwa rataan pendapatan masyarakat relatif masih rendah. Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa responden pada umumnya merupakan penduduk asli dan hanya sedikit pendatang 5.1 Data responden selengkapnya Lampiran 5 - 6. Tabel 23 Sebaran karakteristik responden Karakteristik responden Kategori pengukuran Jumlah Umur Muda 19 tahun 4 4.08 Dewasa 20 - 55 tahun 80 81.63 Tua 56 tahun 14 14.29 Pendidikan Rendah ≤ SD tamat 54 55.1 Sedang SLTP - SMU tamat 33 33.67 Tinggi D1 - Sarjana 11 11.22 Jumlah tanggungan keluarga Rendah 3 orang 10 16.39 Sedang 3 - 4 orang 39 63.93 Tinggi 5 orang 12 19.67 Asal responden Karimunjawa 28 45.9 Kemonjan 21 34.43 Parang 12 19.67 Lama domisili Rendah 10 tahun 5 5.1 Sedang 10 - 25 tahun 23 23.47 Tinggi 26 tahun 70 71.43 Pendapatan Rendah Rp. 500.000,00 36 59.02 Sedang Rp. 500.000 - Rp. 1000.000,00 18 29.51 Tinggi Rp. 1.000.000,00 7 11.48

5.5.2. Persepsi Responden

Berdasarkan interview yang dilakukan terhadap nelayan yang tinggal dan melakukan penangkapan ikan di kawasan perairan Karimunjawa diketahui lebih dari 90 nelayan yang melakukan penangkapan ikan di Karimunjawa merupakan nelayan yang berasal dari Karimunjawa. Nelayan luar yang melakukan penangkapan di kawasan tersebut umumnya berasal dari Jepara, Demak, Pati da Rembang. Berdasarkan interview, nelayan luar berada di Karimunjawa untuk mengisi perbekalan, berobat, dan berlindung dari badai, sebenarnya kawasan Karimunjawa merupakan incaran bagi nelayan di sekitar kawasan tersebut untuk melakukan penangkapan ikan karena ikan di kawasan tersebut relatif lebih banyak dibandingkan dengan kawasan lain di perairan utara Laut Jawa. Mayoritas nelayan Karimunjawa melakukan aktivitas penangkapan ikan secara maksimal pada musim barat atau sering disebut sebagai musim teduh, dengan kondisi perairan yang relatif tenang sehingga memudahkan mereka dalam melakukan pemasangan bubu maupun melakukan penangkapan dengan pancing, jaring, panah. Kegiatan penangkapan akan mulai berkurang pada saat musim