e. Identifikasi pemutihan karang
Anomali suhu permukaan laut dapat digunakan untuk melihat resiko kejadian pemutihan karang Strong e al. 1997 in Marshall Baird 2000. Done et
al. 2003 dan Mc Clanahan et al. 2009 menggunakan Degree Heating Weeks
DHWs yang dikeluarkan NOAA untuk mencari hubungan antara perubahan iklim dengan pemutihan karang Gambar 6, yang ternyata terdapat hubungan
antara peningkatan suhu dengan pemutihan karang. Peningkatan temperature 1°C dalam waktu lebih dari empat minggu akan mengakibatkan stres pada terumbu
karang dan peningkatan suhu 2°C dalam waktu tiga minggu akan mengakibatkan pemutihan karang.
Gambar 6 Grafik hubungan antara anomali suhu dengan lama waktu pemanasan Marshall Schuttenberg 2006
Secara lebih rinci status hubungan antara anomali suhu dan status level pemutihan karang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Status level pemutihan karang
No Level pemutihan Hot spot
dan Degree of Heating Week
DHWs Keterangan
1 No stress
Hot spot ≤ 0
Koral dalam kondisi baik tanpa tanda-tanda stres
2 Bleaching watch
0 Hot spot 1 Temperatur berada di atas suhu
rata-rata maksimum, tapi koral belum mengalami stres
3 Bleaching warning
1 ≤ Hotspot and 0 DHWs 4
Fase awal stres karang karena perubahan suhu
4 Bleaching Alert
Level 1 1
≤ Hotspot and 4 ≤ DHWs 8 Koral stres, mulai menunjukkan
tanda pemutihan 5
Bleaching Alert Level 2
1 ≤ Hotspot and DHWs ≥ 8
Koral stres, tanda pemutihan makin parah dan menuju
kematian Sumber : NOAA 2006
Waktu lama pemanasan
2.6. Nilai Ekonomi Pemutihan Karang
Wilkinson et al.1999 melakukan estimasi nilai ekonomi yang hilang akibat pemutihan karang dengan membuat 2 alternatif skenario yaitu optimistik dan
pesimistik. Asumsi yang digunakan skenario optimistik adalah : 1 terjadi sedikit perubahan terhadap lama waktu kunjungan, penurunan kunjungan wisata yang
tidak mempengaruhi penghasilan pekerja sektor wisata sedikit penurunan; 2 komposisi spesies ikan tangkapan mengalami sedikit perubahan produksi ikan
tangkapan yang didominasi ikan herbivora, penurunan jumlah ikan hias; 3 fungsi terumbu karang sebagai perlindungan pantai mengalami sedikit
perubahan bahkan tidak terpengaruh dengan adanya pemutihan karang. Asumsi yang digunakan dalam skenario pesimistik adalah : 1 terjadi
perubahan terhadap lama waktu kunjungan, penurunan kunjungan wisata menurunkan jumlah penghasilan pekerja sektor wisata; 2 produksi ikan
tangkapan mengalami penurunan cukup besar dengan adanya pemutihan karang; 3 fungsi terumbu karang sebagai perlindungan pantai mengalami penurunan,
bahkan mengakibatkan terjadinya erosi pantai. Mengacu pada 2 skenario tersebut diestimasikan nilai ekonomi akan hilang akibat adanya pemutihan karang
terhadap kegiatan pariwisata, perikanan dan lainnya. 1 Kegiatan Wisata
Terumbu karang yang menarik dan sehat akan menjadi daya tarik utama wisatawan khususnya kegiatan penyelaman. Pemutihan karang, dalam
jangka pendek memberikan efek dramatis terhadap kegiatan wisata. Kerugiaan yang timbul dari pemutihan karang mencakup a penurunan
kunjungan wisatawan, b berubahnya tujuan wisata, c penurunan pendapatan masyarakat, d penurunan nilai kepuasan wisatawan, e penurunan nilai
keindahan yang merubah status dan reputasi suatu kawasan. Pemutihan karang telah mengakibatkan kerugian cukup besar bagi
kegiatan pariwisata di Zanzibar khususnya penyelaman turun 20. Efek langsung yang timbul dari pemutihan karang terhadap kegiatan pariwisata di
Zanzibar, Tanzania USD 3-4.6 juta, Mombasa, Kenya USD 13 - 20 dan penurunan kesejahteraan Zanzibar USD 1.88 - 2.82 juta, Mombasa USD
10.06 - 15.09 juta Schuttenberg 2001. Sedangkan untuk Kenya dan
Tanzania, berdasarkan hipotesis WTP Willingness to pay, financial cost dari pemutihan karang di Zanzibar pada tahun 1998-1999 diperkirakan USD 3.8
juta, sedangkan untuk Mombasa sebesar USD 29.2 juta. Wisata dengan menggunakan kapal kaca dan snorkeling di Sri Lanka
mengalami kemerosotan yang signifikan. Kerugian yang timbul akibat pemutihan karang pada aktivitas penyelaman di Palau ditaksir mencapai
USD 350 000 dalam setahun. Nilai ekonomi yang hilang dari kegiatan wisata di Great Barrier Reef sebesar USD 1.5 juta, USD 2.5 juta dari terumbu karang
di Florida Birkeland 1997 dan USD 140 juta dari terumbu karang Caribia Jameson et al. 1995. Sementara itu, Cesar 2000 menyatakan bahwa nilai
kerugian akibat pemutihan karang dari kegiatan pariwisata di El Nido, Philippina ditaksir berkisar USD 6 - USD 7 juta tergantung pada suku bunga,
dan apabila kerusakan tersebut bersifat permanen maka nilai kerugiannya akan lebih tinggi Tabel 4.
Tabel 4 Total nilai estimasi kerugian dari kegiatan wisata dengan adanya pemutihan karang di El Nido berdasarkan Net Present Value
NPV selama periode 2000 - 2025 000 USD
Keterangan
Nilai kehilangan
USD NPV permanen
NPV tidak tetap 3 suku
bunga 9 suku
bunga 3 suku
bunga 9 suku
bunga
Belanja wisata
10 000 179
99 49
40 Biaya resort
1500 000 26.815
14.893 7.349
5.971 Total
1510 000 26.994
14.992 7.398
6.010
Sumber : Wilkinson et al.1999
2 Kegiatan Perikanan Penghitungan nilai kerugian untuk kegiatan perikanan relatif lebih sulit
dibandingkan dengan pariwisata. Pemutihan karang akan memberikan dampak secara langsung terhadap kegiatan pariwisata, nilai keindahan
terumbu karang menjadi berkurang sehingga secara langsung mengakibatkan kujungan wisatawan berkurang. Sedangkan perikanan, pemutihan karang
tidak memberikan efek secara langsung, namun jangka panjang. Berdasarkan studi yang dilakukan Mc Clanahan Pet Soede 2000
di Kenya menunjukkan adanya kecenderungan mengacu pada skenario optimistik, yang mana terlihat tidak adanya hubungan yang signifikan antara
pemutihan karang dengan penurunan produksi perikanan di Kenya. Kenaikan suhu dan pemutihan karang diduga memberikan pengaruh terhadap
perubahan komposisi dan kelimpahan ikan. Dengan terjadinya perubahan struktur komunitas karang yang lebih didominasi oleh ikan herbivora, secara
ekonomi cenderung merugikan nelayan tradisional karena dipasaran harga ikan herbivora relatif lebih rendah dibanding dengan jenis ikan lainnya
Wesmascot et al. 2000. Efek pemutihan karang terhadap hasil tangkapan ikan akan lebih
tampak apabila terdapat kombinasi antara pemutihan karang dengan penangkapan ikan berlebih. Gambar 7 merupakan kerangka hipotesis
perubahan iklim global terhadap ekologi dan ekonomi.
Gambar 7 Kerangka hipotesa aliran perubahan iklim global terhadap ekologi dan
ekonomi diadopsi dari Cesar 2000 dan Sokolow 2009
Penelitian yang dilakukan di Pulau Zanzibar dan Mafia, Tanzania menyebutkan bahwa tutupan karang di Mafia mengalami penurunan dari 73
menjadi 19 dan di Zanzibar juga mengalami penurunan dari 46 menjadi 32. Selanjutnya, dilaporkan pula akibat dari pemutihan karang belum
memberikan efek yang nyata terhadap hilangnya pendapatan masyarakat, efek yang signifikan akan terjadi apabila masyarakat hanya mengantungkan
hidupnya pada terumbu karang. 3 Penyedia Jasa Lainnya
Penyedia jasa lainnya : mengasumsikan nilai terumbu karang sebagai
perlindungan pantai mengacu pada Wilkinson et al. 1999 sebesar USD
174hatahun dan sebagai penyedia jasa lainnya sebesar USD 97hatahun. Berdasarkan skenario pesimistik, nilai total kerusakan selama lebih dari 20
tahun diestimasikan sebesar USD 8 juta, erosi pantai USD 2.2 juta, pariwisata USD 3.3 juta, dan perikanan USD 1.4 juta. Sedangkan
berdasarkan optimistik skenario nilai kerugian yang timbul diperkirakan mencapai USD 0.5 juta. Tabel 5 menjelaskan estimasi secara keseluruhan
nilai yang hilang akibat adanya pemutihan karang di Indian Ocean. Berdasarkan optimistik skenario nilai ekonomi yang hilang sebesar USD 608
juta, sedangkan pesimistik skenario sebesar USD 8 026 juta. Tabel
. 5
. Estimasi efek pemutihan karang berdasarkan perhitungan valuasi
ekonomi di Indian Ocean 20 tahun kedepan.
No Keterangan
Skenario Optimistik USD Milyar
Skenario Pesimistik USD Milyar
1 Sumber makanan Perikanan
1 361 2
Pariwisata dan rekreasi 494
3 313 3
Perlindungan pantai 2 152
4 Jasa lainnya
114 1 200
Total 608
8 026 Sumber : Wilkinson et al. 1999
2.7. Analisis Alokasi Upaya dan Perilaku Nelayan